Indra Gunawan Bobobox, Sukses Bangun Bisnis Hotel Kapsul di Tengah Badai Keraguan

Nadhira Adesta Ramadhanti . September 29, 2023

Foto: Bobobox


Teknologi.id - Bagi para pelancong, Bobobox bukan lagi nama yang asing di telinga. Bisnis hotel kapsul dan kabin ini telah mencetak rekam jejak cemerlang di dunia teknologi perjalanan. Tak hanya harga yang lebih terjangkau dibandingkan penginapan-penginapan biasa, Bobobox juga menghadirkan pengalaman menginap berkualitas yang aman, nyaman, dan praktis. Tak ketinggalan, Bobobox juga berinovasi dengan IoT (internet of things) dalam layanan kamar mereka. Pantas saja namanya terdaftar dalam Forbes Asia 100 to Watch pada tahun 2021 silam.


Di balik kesuksesan dan segala terobosan ini adalah Indra Gunawan, salah satu pendiri Bobobox yang kini menjabat sebagai CEO. Dalam perjalanannya sejak mendirikan hingga mengelola Bobobox, Indra bersama timnya tak luput dari berbagai tantangan di dunia pariwisata Indonesia, terutama ketika melalui masa pandemi.


Jauh sebelum Bobobox, Indra mengenyam pendidikan di University of Melbourne pada tahun 2005. Saat itu Indra diminta ayahnya untuk pulang dan menjalankan bisnis keluarga mereka yang sedang mengalami kesulitan. Mengutip dari SWA, Indra mengakui pada saat itulah ia mulai ‘tercemplung’ ke dunia entrepreneur. Bisnis keluarganya merupakan sebuah printing shop yang kemudian Indra coba kembangkan dengan membuat produk packaging.


Pada masa itulah Indra mulai bekerjasama dengan Antonius Bong (yang nanti menjadi bagian dari tim pendiri Bobobox). Mereka bersama-sama membuka kantor perwakilan bisnis keluarga Indra di Australia. Pada tahun 2009, Indra mulai mempelajari skema pengumpulan dana dan bisnis teknologi yang saat itu mulai menunjukkan potensi. Tiga tahun kemudian, Indra dan Antonius merintis startup di bidang gaming yang berhasil diakuisisi oleh Emtek. Mereka pun lanjut merintis bisnis daring lainnya, yaitu Cantik.com, sebuah marketplace pakaian perempuan. Namun bisnis tersebut tidak bertahan lama lantaran tidak sejalan dengan budaya kerja dan passion mereka.


Semenjak itu, Indra dan Antonius memutuskan langkah terbaik yang bisa diambil adalah terjun ke dunia profesional sebagai konsultan bisnis. Di tengah masa-masa ini, Indra mulai kembali rindu membangun usaha. Masih terus menggandeng Antonius, mereka pun mulai menyongsong jalan menuju dibentuknya Bobobox.


Baca Juga: Zulfikar Rifan, Co-Founder Bobobox: We Only Have Two Options in Life, Either We Learn or We Earn


Saat itu tahun 2017. Mereka mencari ide dimulai dengan kata kunci “gaya hidup”. Indra pun terpikirkan bagaimana jika mereka mengusung bisnis yang terkait dengan gaya hidup yang dimiliki semua orang, yaitu tidur. Mula-mula ide yang terpikirkan sederhana saja, misalnya produk-produk seperti bantal dan kasur. Hingga kemudian Indra teringat bisnis hotel saudaranya di Cipaganti. Tak jarang ia mendengar keluhan dari bisnis tersebut, antara lain fasilitas akomodasi yang tinggi, melunjaknya jumlah wisatawan, hingga perang harga antar penginapan akibat kehadiran travel agent.


Indra pun memikirkan solusi hotel kapsul. Ia mulai melakukan riset, membandingkan bagaimana di negara lain, misalnya Jepang saja tren hotel kapsul sudah ada sejak tahun 1970-an, sedangkan di Indonesia belum terlalu marak. Dari sanalah Indra mengonsep aspek-aspek dan fasilitas unik untuk hotel kapsulnya. Dalam upaya risetnya ini pula, Indra juga mencoba berbagai hotel kapsul di mancanegara seperti Singapura, Jepang, Amerika, dan Belanda.


Hasil penelusurannya pun disampaikan pada Antonius. Namun Antonius tidak langsung sepakat. Antonius ragu, orang Indonesia yang saat itu masih jauh dari familiar dengan konsep hotel kapsul masih akan lebih memilih kamar hotel luas. Hingga akhirnya pada Desember 2017, Indra membangun prototipe percobaan hotel kapsulnya, meminjam kamar hotel milik adiknya, dan mendapatkan occupancy rate hingga 98%. Dari sanalah Indra kembali pada Antonius dengan menyajikan data yang menjanjikan.


Foto: Bobobox Pods


Dari sana, Indra masih harus menggalang dana untuk membangun Bobobox. Respon sekitar pun masih banyak yang meragukan. Namun Indra dan timnya justru terus terdorong untuk memberi perubahan dan perbaikan, sehingga Bobobox pun mampu berkembang. Pada April 2018, mereka mendapat pendanaan benih dari Indonesia Alpha JWC dan Genesia Ventures, sehingga pada Juli 2018 mereka secara resmi meluncurkan hotel kapsul pertama mereka di area Pasir Kaliki, Bandung. Pada tahun 2019, Forbes Indonesia mulai melirik kesuksesan Bobobox dan menganugerahi penghargaan “Startup Terbaik di Bidang Perhotelan”.


Setahun berikutnya ketika tiba pandemi, sebagaimana halnya banyak perusahaan lain, Bobobox mengalami penurunan pengunjung. Namun demikian, Bobobox berhasil bertahan. Mereka bahkan menciptakan produk baru bernama Bobocabin, sebuah konsep kabin modular bernuansa alam yang terinspirasi dari kehidupan new normal saat pandemi.


Saat ini Bobobox telah merambah hingga ke 7 kota di Indonesia, yang mana selain Bandung mencakup Malang, Bekasi, Jakarta, Semarang, Solo, dan Yogyakarta. Sedangkan Bobocabin mencapai jangkauan lebih jauh hingga ke kawasan-kawasan eksotis di luar Jawa.


Foto: QR Code App Bobobox


Inovasi dari Indra dan timnya bisa kalian rasakan dengan menikmati fasilitas Bobobox yang cerdas. Kalian bisa menggunakan aplikasinya lewat ponsel untuk mengakses pengaturan kamar dan fasilitas yang dibutuhkan. Lebih jauh bisa kalian cek dari situs resmi Bobobox.



Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News

(nar)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar