Download Teknologi App
Teknologi.id – Halo Tech Expert! Pada kesempatan kali ini Teknologi.id kembali dengan segmen #SosokTeknologi di #KamisInspirasi. Kali ini, Teknologi.id berhasil mewawancari Herman Amrullah, atau biasa disapa Herman yang merupakan salah satu mahasiswa berprestasi dari Universitas Gadjah Mada. Herman bersama ketiga temannya menggagas sebuah ide berupa teknologi 'Smart Car Microalgae Cultivation Support', mobil yang dapat mengatasi permasalahan limbah plastik dan juga emisi gas CO2 di lingkungan.
Tim yang beranggotakan Herman Amrullah (Team's Manager), Sholahuddin Alayyubi (Technical 1), Naufal Muflih Ramadhon (Technical 2) dan Thya Benedita Araujo (Secretary) telah berhasil menjadi pemenang dalam kompetisi Shell Ideas360 pada Kamis (5/7) di London. Mereka berhasil meraih juara pertama dengan mengalahkan 4 finalis dunia lainnya.
4 finalis dunia tersebut merupakan tim tangguh dari American University of Sharjah (UAE), University of Texas at Austin (USA), University of Bordeaux (Perancis) dan University of Melbourne (Australia). Sebelumnya, mereka harus berkompetisi dalam beberapa tahapan dengan 3.336 tim mahasiswa berbagai universitas dari 140 negara dunia dalam mengembangkan inovasi baru. Dari seluruh finalis kemudaian dipilih lima tim terbaik untuk melaju ke final di London mempresentasikan inovasi yang diajukan. Yuk! Langsung saja kita simak wawancara Teknologi.id dengan Herman selengkapnya!
Halo Herman, boleh perkenalkan diri dan kegiatan apa yang sekarang sedang Herman kerjakan?
Perkenalkan saya Herman Amrullah lahir di Balikpapan 26 Juli 1996. Sekarang saya masih menjadi mahasiswa tingkat akhir di Departemen Teknik Kimia, Universitas Gadjah Mada. Kegiatan sekarang, saya sedang mengerjakan tugas akhir dan berencana akan mengambil wisuda pada November tahun ini.
Herman bersama dengan tim berhasil memenangkan lomba inovasi teknologi tingkat dunia dengan menciptakan teknologi mobil berbahan bakar plastik, bisa ceritakan detail tentang mobil berbahan bakar plastik tersebut? Misalnya seperti bagaimana proses plastik tersebut dikonversi menjadi bahan bakar?
Ya, kami berhasil mendapakan Judges Choice WA dan Audience Choice Winner Award di ajang SHELL IDEAS360 season 5 kemarin. Kami membawa ide berupa teknologi 'Smart Car Microalgae Cultivation Support', ya! itu mobil yang dapat mengatasi permasalahan limbah plastik dan juga emisi gas CO2 di lingkungan.
Mobil ini memiliki tabung reaktor pirolisis, yaitu tempat dimana plastik akan terkonversi menjadi bahan bakar alternatif. Untuk konversi limbah plastik menjadi bahan bakar alternatif kami menggunakan sumber panas dari gas buang knalpot yang suhunya dapat mencapai 500°C.
Setelah itu gas buang knalpot, akan dialirkan ke atas atap mobil yaitu ke photobioreactor yang berisi mikroalga untuk menyerap sebagian gas CO2 yang ada.
Apa yang mendorong Herman dan teman-teman untuk menciptakan mobil berbahan bakar plastik ini?
Kami telah memiliki ide ini dan mengalami banyak perkembangan dari awal ide ini muncul pada tahun 2012. Indonesia memiliki permasalahan limbah plastik yang cukup rumit, banyak sekali kebijakan2 yang dibuat untuk mengatasi permasalahan ini. Contohnya saja kantong plastik berbayar, akan tetapi tetap saja hal ini bukan merupakan solusi yang baik. Untuk itu kami ingin membuat sebuah solusi, dimana masyarakat juga diuntungkan. Salah satunya konversi limbah plastik menjadi sesuatu yang berguna bagi masyarakat, agar permasalahan limbah plastik dapat diatasi di Indonesia.Apakah Herman dan teman-teman berencana untuk mengembangkan mobil berbahan bakar plastik ini hingga akhirnya dapat digunakan di Indonesia?
Ya! kami sangat berencana seperti itu, tetapi kami tidak memiliki dana untuk membuat mobil ini. Kami sudah mencari beberapa perusahaan, namun mereka masih belum mau bekerja sama. Sudah hampir sebulan, sejak kami memenangkan lomba SHell Ideas360, kami masih belum dapat pihak yang tertarik untuk mengembangkan ide ini.
Selain menciptakan inovasi berupa mobil berbahan bakar plastik, apakah Herman pernah mengerjakan proyek-proyek terkait teknologi lainnya atau mendapatkan prestasi di bidang teknologi lainnya?
Kalau prestasi di bidang teknologi, dari tahun 2016 saya suka membawa ide ini ke event-event lomba nasional. Dan mendapatkan banyak masukan/saran dari orang-orang. hingga tahun 2018 ini kami banyak melakukan inovasi pada teknologi ini.
Awal tahun 2016, kami menerapkan ide ini di dalam kendaraan motor, akan tetapi hal ini sulit tercapai, karena suhu gas buang knalpot yang cukup rendah. Kami beralih ke mobil, dan juga kami sempat menambahkan teknologi mikroalga ini untuk mengurangi emisi co2. Terakhir, kami mendapatkan saran dari juri di shell ideas untuk menerapkannya di transportasi umum sehingga dibayangkan masyarakat naik transportasi umum membayar dengan plastik.
Tinggalkan Komentar