Wisata Luar Angkasa Bisa Bahayakan Bumi, ini Sebabnya

Fabian Pratama Kusumah . June 20, 2021

Foto: Healthing.ca

Teknologi.id -  Sejumlah perusahaan teknologi luar angkasa seperti SpaceX, Virgin Galactic, dan Space Adventures ingin membuat wisata antariksa menjadi umum dilakukan.

Ternyata hal tersebut banyak orang yang tertarik terutama untuk orang yang memang memiliki uang yang banyak.

Program luar angkasa memiliki dampak pada lingkungan yang tak sedikit. Untuk penelitian, mungkin segala usaha dan biaya yang dikeluarkan sepadan.

Jika untuk wisata luar angkasa bisa berdampak negatif karena roket mungkin bukan keputusan yang ramah lingkungan.

Tentunya ada harga yang harus dibayar dari semua ini. Misalnya, roket terbakar yang lepas landas dan mendarat.

Entah itu minyak tanah di roket Falcon 9 SpaceX, metana di Starship, atau hidrogen cair di Space Launch System (SLS) NASA yang baru, membakar semua bahan itu berdampak pada atmosfer Bumi.

Baca juga: Cara Astronaut Puasa dan Salat di Luar Angkasa, Berbeda?

"Tak peduli bahan bakar apa yang digunakan, semua peluncuran memancarkan banyak panas yang mengaduk nitrogen di atmosfer untuk menciptakan oksida nitrogen yang mengganggu, "

Kata Eloise Marais, profesor geografi fisik di University College London, dikutip dari Detik hari Minggu 20 Juni 2021.

Marais mempelajari dampak bahan bakar dan industri di atmosfer. Disebutkannya, tergantung di mana mereka dilepaskan di ketinggian, oksida nitrogen dapat berkontribusi pada pembentukan ozon atau penipisan ozon.

Di stratosfer, di mana ozon bertindak sebagai perisai terhadap radiasi ultraviolet dari Matahari, panas itu dapat menggerogoti ozon.

Di troposfer lebih dekat ke tanah, panas itu bisa menambah ozon. Sayangnya, di sana ia lebih bertindak seperti gas rumah kaca dan menahan panas.

Selain itu, bahan bakar yang berbeda merusak atmosfer dengan cara yang berbeda. Untuk diketahui, setiap peluncuran menggunakan ribuan ton propelan untuk mencapai luar angkasa.

Jika peluncuran roket menjadi lebih umum, pengaruhnya terhadap lingkungan tentu akan meningkat.

Marais menunjukkan bahwa kita belum mengetahui efek penuh bahan bakar roket terhadap atmosfer dan lingkungan, karena para peneliti baru saja mulai mempelajari topik tersebut.

Baca juga: Ribuan Orang Tolak Jeff Bezos Kembali ke Bumi, ini Sebabnya

Selain itu, dibutuhkan banyak baja dan aluminium untuk membuat roket. Untuk setiap ton baja yang diproduksi, 1,9 ton karbon dioksida dipancarkan.

Jumlah itu meningkat menjadi 11,5 ton untuk aluminium. Sebuah Starship kosong terbuat dari sekitar 200 ton paduan baja. Itu tidak termasuk roket, yang beratnya diperkirakan 300 ton.

Ini memang harga yang mahal untuk dibayar atas nama sains. Tetapi setidaknya, ada beberapa dampak positif yang terjadi.

Misalnya, program luar angkasa telah mengajari kita banyak hal tentang alam semesta dan planet kita, termasuk informasi penting tentang pola cuaca dan efek perubahan iklim.

(fpk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar