Tiga Ilmuwan Penemu Blackhole Dianugerahi Hadiah Nobel

Rima Fidayani Rizki . October 07, 2020

Foto: BBC

Teknologi.id - Komite Nobel memberikan Penghargaan Nobel Fisika kepada tiga ilmuwan penemu blackhole atau lubang hitam. Mereka adalah Roger Penrose dari Inggris, Reinhard Genzel dari Jerman, dan Andrea Ghez dari Amerika. 

Baca Juga: NASA Bakal Kirimkan Astronot Perempuan Pertama Ke Bulan

Lubang hitam merupakan wilayah luar angkasa yang memiliki gravitasi paling kuat hingga cahaya pun tidak bisa lolos darinya. Selama beberapa dekade, lubang hitam ini selalu membuat ilmuwan dan masyarakat umum penasaran.

Hadiah Nobel tersebut diserahkan pada Selasa (6/10) sebagai perayaan penelitian tentang salah satu objek yang eksotis nan misterius di alam semesta. "Penemuan para pemenang tahun ini telah membuka pintu bidang baru terhadap studi objek padat dan supermasif," ujar ketua Komite Nobel bidang Fisika, David Haviland.

Komite Nobel memberikan Penrose setengah dari hadiah, yaitu sekitar 1,1 juta dolar AS (setara dengan Rp16,5 miliar), atas karyanya yang menggunakan teori matematika menyebutkan bahwa lubang hitam adalah konsekuensi langsung dari teori relativitas umum Albert Einstein, demikian dilaporkan oleh Associated Press.

Melalui metode matematika, Penrose dengan cerdik membuktikan bahwa teori tersebut mengarah pada pembentukan lubang hitam, sebuah wilayah yang dapat memerangkap apa pun yang masuk ke dalamnya dan tidak dapat lolos, bahkan cahaya sekalipun.

Sepuluh tahun setelah Einstein wafat, tepatnya pada Januari 1965, Penrose berhasil membuktikan lubang hitam dapat terbentuk. Ia pun menggambarkannya dengan rinci. 

Penrose menemukan bahwa  terdapat singularitas di jantung lubang hitam yang membuat semua hukum alam berhenti. Artikel karyanya dianggap sebagai terobosan yang telah memberikan kontribusi terbesar terhadap teori relativitas sejak Einstein.

Dua ilmuwan lainnya, Genzel dan Ghez, memenangkan babak kedua atas penemuan benda tak terlihat, berat, dan supermasif di pusat galaksi Bima Sakti. Sejak 1990-an, keduanya memimpin tim astronom yang fokus meneliti Sagittarius A*, sebuah wilayah di tengah galaksi Bima Sakti.

Dengan presisi yang tinggi, mereka memetakan bintang terdekat yang paling terang di tengah galaksi Bima Sakti. Genzel dan Ghez pun menemukan objek tak terlihat yang sangat berat, menarik tumpukan bintang dan membuat bintang-bintang tersebut berputar cepat. Sekitar empat juta massa matahari yang menumpuk di wilayah itu tidak lebih besar dari tata surya bumi.

"Lubang hitam, karena sangat sulit dimengerti, itulah yang membuatnya begitu menarik. Saya benar-benar menganggap sains sebagai teka-teki yang sangat besar," tutur Ghez,  sebagaimana dikutip AP pada Selasa (6/10).

Baca Juga: Heboh, Tenaga Medis Gunakan Jet Pack Ala Iron Man

Andrea Ghez merupakan wanita keempat yang diganjar Nobel bidang Fisika, setelah Marie Curie (1903), Maria Goeppert-Mayer (1963), dan Donna Strickland (2018). Ia berharap pencapaiannya ini dapat menginspirasi lebih banyak lagi remaja putri untuk turun ke lapangan dan mengeksplor sains dan fisika lebih lanjut lagi.

(rf)




author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar