Kenapa Krim Oreo Cuma Nempel di Satu Sisi? Begini Hasil Riset MIT

Teknologi.id . April 22, 2022
oreo
Foto: Today.com


Teknologi.id - Sepertinya semua orang sepakat bahwa setiap kita membuka biskuit Oreo seperti dalam tagline-nya "Diputar, Dijilat, Dicelupin", krim Oreo bisa dipastikan selalu hanya menempel di satu sisi saja.

Meskipun sesekali kita mendapati krim Oreo yang bisa terbagi rata di kedua sisi biskuit, biasanya bentuknya sudah tidak lingkaran utuh lagi, alias terpotong menjadi dua bagian setengah lingkaran. Tidak pernah kita mendapati krim Oreo yang tersebar secara adil di kedua sisi secara utuh, kenapa bisa begitu ya?

Ternyata, pertanyaan 'gabut' tersebut juga menghantui seorang peneliti di Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Menurut Crystal Owens, kandidat gelar Ph.D. jurusan teknik mesin di Massachusetts Institute of Technology (MIT), mendapatkan krim yang sama rata di dua keping biskuit Oreo adalah impian seumur hidup bagi dirinya dan banyak orang di seluruh dunia.

"Saya secara pribadi termotivasi oleh keinginan untuk memecahkan tantangan yang membingungkan saya sebagai seorang anak: bagaimana cara membuka Oreo dan mendapatkan krim secara merata di kedua biskuit?" kata Owens, dikutip dari VICE World News, Rabu, 20 April 2022.

Baca juga: Kursus-kursus Online MIT Ini Bisa Kalian Ikuti Gratis!

Ilustrasi perangkat Oreometer. Foto: Dok. Crystal E. Owens dan Max R. Fan via New York Post


Owens kemudian memimpin eksperimen dengan uji rheology -studi mengenai aliran materi, terutama ketika dalam kondisi cair, namun juga benda padat dan semi padat- untuk membuktikan apakah benar krim Oreo selalu menempel di satu sisi. Mereka menciptakan alat bernama ‘Oreometer’, yang khusus dibuat untuk memisahkan wafer Oreo dengan sudut dan berat terukur.

Menggunakan alat ini, Owens dan koleganya mempelajari proses pemisahan krim di biskuit Oreo dengan tekanan yang diberikan pada krim.

Mereka tidak hanya memvariasikan varian rasa atau pun jumlah krimnya, tetapi juga derajat rotasi dan torsi untuk memisahkan krim Oreo tersebut.

Para peneliti di MIT mencoba mencari tahu apakah mungkin untuk menjaga agar isi krim tetap terbelah secara merata. Foto: Dok. Crystal E. Owens dan Max R. Fan via New York Post

Dari hasil eksperimen tersebut mengungkap bahwa bahkan di bawah kondisi laboratorium sekalipun, tidak mungkin mendapatkan krim dengan dosis merata di kedua sisi. Tidak peduli varian Oreo rasa apa atau banyak sedikitnya isian, krim akan selalu menempel di hanya satu sisi. 

Studi yang diterbitkan pada Selasa, 19 April 2022, di jurnal Physics of Fluids itu kemudian menciptakan istilah "Oreologi." Owens dan koleganya mendefinisikan penelitian mereka sebagai "studi tentang aliran dan fraktur biskuit."

Krim Oreo sendiri tergolong sebagai yield stress fluid, atau material cair kaku yang akan mengalir seperti benda cair ketika diaplikasikan tekanan. Contoh yield stress fluid bisa kita temukan di produk sehari-hari seperti pasta gigi, busa, mayones, bahkan adonan semen.

Baca juga: Peneliti MIT Ingin Satukan Manusia dengan Mesin

Usai tidak menemukan apa-apa yang menarik dari uji rheology, mereka mengamati posisi krim pada distribusinya di kemasan. Mereka mengamati bahwa krim cenderung menempel pada wafer yang menghadap ke dalam.

Owens dan koleganya menduga distribusi kotak ini mungkin akibat dari efek lingkungan pasca-manufaktur, seperti pemanasan atau desakan yang dapat menyebabkan krim terkelupas sedikit dari wafer luar, bahkan sebelum diputar.

Mereka kemudian melihat video pembuatan Oreo, yang memberikan pandangan bahwa ketika krim pertama dituangkan ke satu wafer, krim tidak langsung ditutup dengan wafer kedua. Sehingga krim mengeras dan menempel ke wafer pertama, tapi tidak sekuat tempelan ke krim kedua.

“Video dari proses pembuatan menunjukkan bahwa mereka meletakkan wafer pertama, lalu mengeluarkan bola krim ke wafer itu sebelum meletakkan wafer kedua di atas,” kata Owens.

“Tampaknya sedikit penundaan waktu dapat membuat krim menempel lebih baik ke wafer pertama,” lanjutnya.


Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Physics of Fluids dengan judul “On Oreology, the fracture and flow of ‘milk’s favorite cookie” per 19 April 2022.

"Saya berharap orang-orang dapat menggunakan informasi ini untuk meningkatkan pengalaman makan kue mereka ketika mereka membuka Oreo, atau ketika mereka mencelupkannya ke dalam susu," kata Owens.

Owen juga berharap penelitian yang ia jalankan dapat membuat orang-orang lain memecahkan rasa penasaran yang dimiliki.

“Penelitian ilmiah terbaik, bahkan di MIT, didorong oleh rasa ingin tahu untuk memahami dunia di sekitar kita, seperti ketika seseorang melihat sesuatu yang aneh atau asing dan berpikir ‘Kenapa terjadi seperti itu?’” tambah Owen.

(dwk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar