Ilmuwan AS Kembangkan Perangkat Deteksi Bakteri dalam Hitungan Menit

Fahad Mulyana . May 08, 2019
Ilmuwan AS Kembangkan Perangkat Deteksi Bakteri dalam Hitungan Menit
Sebuah mikrograf elektron pemindaian sampel polimikroba dengan E. coli (berbentuk batang) dan S. aureus (bulat). Dengan mengembangkan teknik analisis sel tunggal, tim peneliti menunjukkan klasifikasi cepat bakteri dan penentuan profil resistensi antibiotik mereka. Foto: WONG LAB / PENN STATE
Teknologi.id - Ilmuwan AS mengembangkan perangkat untuk mengurangi waktu deteksi bakteri dari beberapa hari menjadi hanya beberapa menit.  Perangkat itu diciptakan oleh tim dari Penn State University dan dipaparkan dalam sebuah artikel yang terbit di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, Senin (6/5), kantor berita AFP melaporkan. Profesor teknik biomedis dan mekanis, Pak Kin Wong dan timnya, mengembangkan perangkat tersebut menggunakan mikroteknologi untuk menangkap sel-sel bakteri individu yang kemudian diperiksa dengan mikroskop elektron.

Baca juga: Teknologi yang Mampu Ubah Golongan Darah A/B/AB Menjadi O

Temuan ini memungkinkan dokter untuk menentukan dalam 30 menit apakah ada bakteri dan kerentanannya terhadap pengobatan tertentu. Waktu yang dibutuhkan jauh lebih singkat dari 3-5 hari untuk mendapatkan hasil tes laboratorium saat ini. Profesor Wong mengatakan, sejauh ini dokter tidak bisa menentukan keberadaan infeksi bakteri dalam tubuh pasien dalam waktu cepat, akibatnya sangat tergantung pada resep antibiotik. Selain bisa mendeteksi keberadaan bakteri, perangkat tersebut juga bisa mulai mengklasifikasi jenis bakteri. Apakah sel-sel bakterinya berbentuk bulat, batang atau spiral. “Alat ini menentukan keberadaan bakteri, namun bukan jenis bakterinya,” kata Wong. “Yang kami sedang kerjakan adalah pendekatan molekuler komplementer yang membantu kita mengidentifikasi spesiesnya.” Setelah menemukan adanya bakteri, sample diberikan antibiotik untuk menentukan apakah jenis bakteri itu punya resistensi. Dalam kasus seperti ini, intervensi antibiotik terbukti tidak efektif.

Baca juga: Ilmuwan AS Bikin Robot Berbasis DNA yang Bisa Makan, Tumbuh dan Mati

Menurut Profesor Wong, infeksi kandung kemih merupakan salah satu penyakit akibat infeksi bakteri yang paling populer. Namun, karena ada lebih dari 75 persen spesimen urin yang diuji laboratorium klinis terbukti negatif. "Alat ini bisa dengan cepat mengkonfirmasi keberadaan bakteri pada konsentrasi tertentu yang relevan secara klinis untuk mempercepat proses perawatan pasien," ucapnya. Wong mengatakan bahwa pihaknya sudah mengajukan paten sementara untuk perangkat yang dikembangkan dan diharapkan bisa menjual alat itu ke pasaran dalam waktu tiga tahun. Tapi sebelumnya mereka berharap bisa memperkecil ukuran alat agar bisa digunakan di rumah sakit dan tempat praktek dokter. (FM)
author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar