Bukan Sihir! Startup Jepang Ini Ubah Selembar Kain Jadi Speaker Aktif

Yasmin Najla Alfarisi . December 19, 2025

Foto: Sensia Technology

Teknologi.id -  Sebuah startup Jepang dengan nama Sensia Technology mendobrak asumsi tentang bagaimana perangkat audio dirancang. Belakangan ini, perusahaannya memperkenalkan speaker portabel yang benar-benar meninggalkan komponen tradisional speaker pada umumnya seperti corong keras, baut, atau permukaan tebal. Alih-alih, mereka menciptakan perangkat yang seluruhnya terbuat dari kain pemancar suara, yang bahannya berfungsi sebagai sumber audio.

Terobosan Elektronik Fleksibel

Inovasi ini, yang dinamakan Fabric Speaker Portable (Speaker Kain Portabel), disebut sebagai speaker portable pertama di dunia yang seluruhnya berbahan dasar kain tekstil pemancar suara. Tidak seperti "speaker kain" sebelumnya yang hanya menyembunyikan speaker tradisional keras di dalam sebuah bantal atau cushion, teknologi miliki Sensia mengubah kain tenun menjadi transduser audio sungguhan.

Fondasi produk ini tidak dirancang dalam satu malam. Konsep utama perangkat ini awalnya dikembangkan pada tahun 2018 di Institut Nasional Sains dan Teknologi Industri Maju Jepang (Advanced Industrial Science and Technology/ AIST). Para peneliti di sana menunjukkan bahwa kain elektronik dapat dibuat cukup tipis, ringan, dan fleksibel untuk mempertahankan sifat-sifat kain pada umumnya sambil berfungsi sebagai perangkat elektronik. Sensia Technology berhasil mengadaptasi penelitian tersebut ke produk komersial bagi konsumen sehari-hari.

Baca juga: Krisis Demensia Memburuk, Jepang Kerahkan AI dan Robot Jadi Penyelamat Lansia

Bagaimana Suaranya Dihasilkan?

Secara teknis, speaker ini menggunakan metode yang dikenal sebagai arsitektur elektrostatik, sebuah prinsip yang sering ditemukan pada peralatan audio mahal kelas atas. Kain berbahan tenun ini memiliki serat konduktif yang tersusun serupa dengan struktur kapasitor. Terdiri atas dua lapisan konduktif fleksibel yang dipisahkan film dielektrik yang sangat tipis.

Saat sinyal audio dikirim melalui kainnya, akan mengatur medan listrik di antara lapisan-lapisan ini. Hal ini mmenyebabkan seluruh permukaan kain bergetar, mendorong dan menarik udara di sekitarnya untuk menciptakan gelombang suara yang dapat didengar. Karena suara yang dikeluarkan berasal dari kain itu sendiri, audionya tersebar di secara merata seluruh permukaannya, daripada berasal dari satu titik terbatas. Sehingga mengeliminasi "zona mati" dan menciptakan medan suara yang merata agar terdengar lebih alami.

Kinerja dan Penggunaan Praktis

Foto: Sensia Technology

Untuk menangani daya dan konektivitas, Sensia melekatkan modul plastik kecil dan tersembunyi di satu sudut kainnya. Modul ini mengandung baterai, sirkuit nirkabel (bluetooth), dan penggerak elektronik yang dibutuhkan.

Dalam hal volume, dokumentasi teknisnya menunjukkan kalau satu unit dapat mencapai tekanan suara sampai sekitar 68 desibel. Saat dua unit dipasangkan, keluarannya dapat mencapai sekitar 71 desibel, yang mana hampir mirip dengan suara dengung yang dihasilkan pembersih vakum rumahan dalam jarak dekat.

Meskipun perusahaannya belum merilis data spesfifik mengenai jangkauan freakuensi dan tingkat distorsi, Fabric Speaker Portable ini diposisikan untuk mendengarkan musik pribadi dan ambient. Fleksibilitasnya mengizinkan perangkat ini untuk diletakkan di tempat-tempat unik yang sebelumnya tidak dapat digapai:

  • Permadani Akustik: Dapat digantung di dinding layaknya sebuah karya seni.
  • Audio Tersembunyi: Dapat diletakkan di bawah sprei, gorden, atau cushion furniture.
  • Potensi Pemakaian: Karena teksturnya yang menyerupai kain biasa, speaker ini kelak dapat diintegrasikan ke pakaian.

Baca juga: Rp6,4 Miliar! Jepang Jual "Mesin Cuci Manusia" Mewah, Mandi Otomatis Cuma 15 Menit

Masa Depan Embedded Audio

Saat ini, speaker kain Sensia masih menjadi produk khusus yang menunjukkan apa yang mungkin terjadi saat mikroelektronik menjadi fleksibel. Namun, implikasinya sangat banyak. Jika teknologi ini berkembang, itu dapat mengubah interaksi kita dengan suara. Terdapat kemungkinan bahwa kita akan berpindah dari "kotak" yang menyempitkan tempat, menuju dunia di mana suara tertanam di dalam bahan-bahan yang ada di keseharian kita—dari bangku mobil sampai wallpaper dalam rumah.

Terobosan baru Jepang menunjukkan bahwa di masa depan, musik kesukaan anda mungkin tidak berasal dari perangkat yang anda bawa, melainkan dari kain yang anda pakai atau duduki.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar