Foto: Tribun Banyumas
Teknologi.id - Dua pelajar asal Jawa Barat, Farhan Mandito Wirarachman dan Ananda Safira Choirunissa, membuat sebuah inovasi terkini yakni aplikasi khusus kesehatan mental, terutama untuk mengurangi risiko depresi. Mereka menamai aplikasi tersebut dengan nama Plong.
Baca Juga: Telepon Elon Musk, Jokowi Bahas Tesla dan SpaceX
Plong terinspirasi dari salah satu teman sekolah mereka yang mengidap gangguan mental sehingga sulit untuk berkomunikasi. "Jadi pada awalnya itu, Plong terinspirasi pada temannya founder kami ada yang mengidap gangguan mental. Kami memunculkan solusi dengan adanya aplikasi Plong, aplikasi kesehatan mental berbasis Android dan iOS," kata Ananda kepada wartawan.
Pelajar asal SMAN 1 Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, tersebut mengatakan bahwa aplikasi ini berbasis Android dan iOS. Fitur yang mereka sediakan diantaranya ada fitur untuk konseling, meditasi, relaksasi, jurnal bersyukur (gratitude journal), dan berbagai artikel positif untuk kesehatan mental.
"Hanya dalam satu genggaman tangan, kamu dapat mengubah hidupmu menjadi lebih baik. Masuk plong, keluar ngeplong." Demikian motto yang diusung aplikasi Plong ini.
Ananda juga mengatakan bahwa demi penanganan kesehatan mental yang efektif, pengembangan aplikasi juga bekerjasama dengan tenaga medis di Rumah Sakit Jiwa Cisarua. "Di sinilah aplikasi Plong diharapkan bisa menangani mereka yang gangguan mental dengan cara efektif karena menggunakan HP jadi bisa diakses di mana pun dan kapan pun," ujarnya.
Ananda ingin mengedukasi bahwa kesehatan mental sangatlah penting dan mempengaruhi kualitas kehidupan seseorang, melalui aplikasi buatannya dan temannya ini. "Kalau kita ngerasa seneng, pasti menjalani hidup juga akan senang. Jadi, kita juga bisa lebih produktif," ungkapnya.
Kedua pelajar ini menghabiskan waktu sekitar tiga bulan untuk membuat aplikasi, dimulai dari konsep hingga desain visual akhir yang selesai pada Juli 2020 lalu. Saat pandemi COVID-19, Ananda mengakui bahwa mereka sempat terhalang untuk bertukar gagasan dan diskusi proyek yang tengah mereka bangun. "Tapi setelah ada kelonggaran, kita bertemu dan bertukar pikiran, tapi tentu kita juga terapkan protokol kesehatan," ucapnya.
Aplikasi Plong karya Farhan dan Ananda tersebut telah meraih medali perak dalam Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2020 pada bidang game dan aplikasi. Aplikasi tersebut saat ini sedang dalam tahap penyempurnaan sebelum dipublikasikan untuk digunakan secara luas.
Dedi Supandi, selaku Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, mengaku bangga dengan karya anak bangsa tersebut. Menurutnya, masa pandemi seperti sekarang tidak menyurutkan semangat para pelajar di Jawa Barat untuk terus berkreasi dan melahirkan inovasi yang berguna.
Baca Juga: FDA Izinkan Penggunaan Darurat Vaksin COVID-19 Pertama
"Tentunya kondisi ini kita harus dorong, bagaimana pihak Dinas Pendidikan selalu menyampaikan hal hal bahwa kebijakan kebijakan dengan membuka kurikulum di pandemi ini dengan kurikulum penyederhanaan tapi lebih pada berupaya agar sekolah mendorong para siswanya berkait inovasi agar muncul sehingga inovasi-inovasi itu bisa bermanfaat," tambahnya.
(rf)
Tinggalkan Komentar