Memori HP Penuh? Hapus Deretan Aplikasi Ini Agar Ponsel Kencang di Tahun Baru!

Wildan Nur Alif Kurniawan . December 31, 2025


Foto: Moms Money

Teknologi.id – Memasuki hari terakhir di tahun 2025, banyak pengguna ponsel pintar mengeluhkan masalah klasik yang sama: kapasitas penyimpanan internal yang hampir habis. Memori yang penuh bukan hanya menghambat pengguna untuk menyimpan foto atau mengunduh aplikasi baru, tetapi juga secara drastis menurunkan performa perangkat, menyebabkan lag, hingga pemborosan daya baterai. Menanggapi fenomena ini, laporan terbaru dari CNBC Indonesia menyoroti pentingnya melakukan "pembersihan digital" terhadap jenis aplikasi tertentu yang seringkali menjadi biang keladi penuhnya memori tanpa disadari oleh pemiliknya.

Proses pembersihan ini menjadi krusial karena banyak aplikasi tetap menjalankan proses di latar belakang (background process), mengonsumsi RAM, dan terus menumpuk cache yang ukurannya bisa membengkak hingga satuan gigabyte. Dengan menghapus aplikasi yang tidak efisien, pengguna dapat mengoptimalkan kembali kecepatan sistem operasi ponsel mereka seolah-olah seperti perangkat baru.

Ancaman Bloatware dan Aplikasi Bawaan yang Tidak Terpakai

Salah satu beban terbesar pada memori ponsel Android adalah keberadaan bloatware atau aplikasi bawaan produsen. Aplikasi-aplikasi ini sudah terinstal sejak pertama kali ponsel dinyalakan dan sering kali tidak memiliki nilai guna yang signifikan bagi pengguna. Masalah utama dari bloatware adalah banyak di antaranya yang tidak dapat dihapus melalui prosedur normal. Namun, untuk aplikasi bawaan yang masih memungkinkan untuk dicopot pemasangannya (uninstall), pengguna sangat disarankan untuk segera melakukannya jika aplikasi tersebut tidak pernah dibuka dalam tiga bulan terakhir.

Menimbun aplikasi bawaan yang tidak terpakai hanya akan memenuhi partisi sistem dan mempersempit ruang bagi data yang lebih penting. Bagi aplikasi sistem yang benar-benar tidak bisa dihapus, pengguna dapat menggunakan fitur "Disable" (Nonaktifkan) untuk menghentikan seluruh aktivitas latar belakangnya. Hal ini setidaknya akan menghemat penggunaan RAM dan mencegah aplikasi tersebut terus-menerus mengunduh pembaruan otomatis yang memakan ruang penyimpanan ekstra.

Paradoks Aplikasi Pembersih dan Pengoptimal Performa

Sebuah fakta menarik yang diungkapkan dalam laporan ini adalah mengenai aplikasi yang justru diklaim bisa "meningkatkan performa" atau "menghemat baterai". Banyak pengguna menginstal aplikasi cleaner pihak ketiga atau pengoptimal game dengan harapan ponsel menjadi lebih cepat. Namun, kenyataannya aplikasi jenis ini sering kali tidak berguna dan justru membebani memori. Aplikasi tersebut harus berjalan terus-menerus untuk memantau sistem, yang pada akhirnya justru mengonsumsi daya baterai dan ruang penyimpanan.

Sistem operasi modern seperti Android dan iOS sebenarnya sudah memiliki sistem manajemen memori dan baterai bawaan yang sangat efisien. Menambahkan lapisan aplikasi pihak ketiga hanya akan menciptakan redundansi fungsi. Oleh karena itu, menghapus aplikasi penghemat baterai atau pembersih RAM buatan pengembang pihak ketiga merupakan langkah cerdas untuk mengosongkan ruang penyimpanan sekaligus menstabilkan kinerja ponsel.

Aplikasi dengan Fungsi Serupa

Kecenderungan pengguna untuk menginstal beberapa aplikasi dengan fungsi yang identik juga menjadi penyebab cepat penuhnya memori. Misalnya, memiliki tiga hingga empat aplikasi editor foto, beberapa peramban (browser), atau lebih dari satu aplikasi navigasi. Meskipun masing-masing aplikasi mungkin memiliki fitur unik yang sedikit berbeda, secara keseluruhan mereka hanya akan mereplikasi fungsi dasar yang sama dan memakan kapasitas penyimpanan yang besar.

Strategi terbaik adalah dengan melakukan kurasi dan memilih satu aplikasi terbaik untuk setiap kategori fungsi. Dengan hanya menyisakan satu aplikasi yang paling sering digunakan dan menghapus sisanya, pengguna bisa mendapatkan ruang kosong yang signifikan. Hal ini juga mempermudah manajemen data dan pembaruan aplikasi, karena sistem tidak perlu melakukan update berkala untuk banyak aplikasi yang fungsinya tumpang tindih.


Foto: Kemazan

Baca juga: Cek Berkala, Sekitar 20 Aplikasi Habiskan Baterai dan Memori HP, Berikut Daftarnya!

Lima Jenis File yang Harus Dibersihkan Menurut Panduan Google

Selain aplikasi, Google memberikan peringatan keras mengenai lima jenis file yang menjadi "sampah digital" terbesar di HP Android. Membiarkan file-file ini menumpuk tidak hanya menghabiskan memori tetapi juga merusak pengalaman pengguna secara keseluruhan. Berikut adalah rincian file yang perlu mendapatkan perhatian khusus: 

  • Foto dan Video Lama: Ini adalah kategori terbesar. Pengguna disarankan untuk mencadangkan foto ke layanan awan seperti Google Photos dan kemudian menghapus salinan fisiknya di perangkat.
  • Media Hiburan: File musik, film, atau episode podcast yang telah diunduh untuk penggunaan luring sering kali terlupakan setelah selesai dinikmati. Menghapus unduhan ini melalui menu pengaturan aplikasi (seperti YouTube atau Spotify) adalah cara tercepat melegakan memori.
  • File Unduhan (Downloads): Folder unduhan sering menjadi "tempat pembuangan" file PDF, dokumen kerja, hingga gambar dari web yang hanya diperlukan sekali saja. Melakukan audit pada folder ini secara rutin sangat direkomendasikan.
  • Arsip Otomatis: Untuk pengguna yang enggan menghapus aplikasi secara total, Google menyarankan penggunaan fitur pengarsipan otomatis di Play Store. Fitur ini akan menghapus data aplikasi yang jarang digunakan tetapi tetap menyimpan ikon dan data pribadinya, sehingga bisa diunduh kembali dengan cepat saat dibutuhkan.
  • Cache Aplikasi: Data sementara yang disimpan aplikasi untuk mempercepat pemuatan juga bisa menjadi beban jika sudah terlalu besar. Menghapus cache secara manual melalui pengaturan aplikasi dapat mengembalikan ruang penyimpanan hingga ratusan megabyte.

Baca juga: Cara Hapus Gambar dan Video di Saluran WhatsApp, Ga Perlu Khawatir Memori WA Penuh!

Langkah Praktis Pembersihan Melalui Google Photos dan Play Store

Laporan tersebut juga memberikan panduan praktis bagi pengguna untuk memulai pembersihan. Melalui aplikasi Google Photos, pengguna cukup masuk ke akun mereka, memilih foto atau video yang sudah dicadangkan, dan menekan tombol hapus di perangkat. Proses ini aman karena file asli tetap tersimpan di server Google dan dapat diakses kapan saja selama ada koneksi internet. 

Sedangkan untuk manajemen aplikasi, pengguna dapat memanfaatkan menu "Kelola Aplikasi & Perangkat" di Google Play Store. Di sana, tersedia opsi untuk melihat aplikasi mana saja yang paling jarang digunakan dan berapa besar ruang yang mereka konsumsi. Dengan pendekatan yang sistematis di akhir tahun ini, pengguna ponsel di Indonesia diharapkan dapat menikmati performa perangkat yang optimal untuk mendukung aktivitas digital di sepanjang tahun 2026 mendatang. 

Baca berita dan artikel lainnya Google News

(WN/ZA)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar