Foto: Wallpaper Cave
Teknologi.id – Kemampuan otak manusia
merupakan salah satu objek penelitian yang tak pernah berhenti membuat ilmuwan
takjub. Ada satu pertanyaan besar terkait kemampuan otak yang masih belum bisa
dipecahkan oleh para ilmuwan. Yakni bagaimana otak manusia mampu merekam
peristiwa secara berurutan?
Sekarang, pertanyaan tersebut sudah
hampir terjawab. Melalui penelitian dengan seorang pasien epilepsi, seorang ilmuwan
mengamati aktivitas otak mereka melalui mikroelektroda yang ditanamkan pada
bagian tertentu di otak manusia.
Berdasarkan pengamatannya, peneliti berhasil mengidentifikasi sebuah sel yang ada di otak manusia. Peneliti mengungkapkan, sel tersebut ‘mungkin’ sel yang membuat manusia bisa mengingat sesuatu dan juga bisa mengingat urut-urutan peristiwa dari kejadian di masa lalu.
Baca juga: Ini Dampak Berhenti Belajar Matematika Setelah Usia 16 Tahun
Melansir dari Science Alert, sel yang
sekarang ini diberi nama Sel Waktu merupakan neuron yang terletak di bagian
hippocampus. Sebelumnya, bagian ini hanyalah sebuah representasi dari penyimpan
informasi temporal saja.
Namun, dari penelitian tersebut,
ilmuwan menemukan bahwa Sel Waktu ini dapat merajut kepingan ingatan secara
berurutan. Ini membuat manusia dapat mengingat kejadian atau peristiwa tertentu
dalam urutan yang benar.
Pada mulanya, bukti dari adanya sel
waktu tersebut ditemukan peneliti pada seekor tikus. Neuron tertentu dalam
tikus tersebut berkumpul dan dianggap mendukung proses pengumpulan dan mengatur
ingatan secara berurutan.
“Membuat ingatan episodik membutukan
peristiwa berbeda dari sebuah pengalaman yang dihubungkan oleh waktu,” ucap ilmuwan
dalam penelitiannya berjudul The Journal of Neuroscience.
Guna menginvestigasi keberadaan sel
ini, Leila Reddy bersama sekelompok peneliti lain dari dari Brain and Cognition
Research Center (CerCo) asal Perancis, mengamati aktivitas elektrik dari otak
15 pasien epilepsi.
Data dari pengamatan ini didapat dari
mikroelektroda yang diimplan ke hippocampus pasien. Elektroda tersebut berguna untuk
melokalisir sumber dari getaran yang terjadi di otak. Hasilnya, peneliti pun
tidak memerlukan implantasi yang terlalu beresiko.
Selama penelitian, partisipan melihat
sekuen gambar yang sudah disiapkan dan diatur. Kemudian, partisipan pun diminta
untuk mengingatnya sesuai urutan penampilan.
Saat gambar ditunjukkan, elektroda merekam adanya neuron tertentu di bagian hippocampus yang merespon aktivitas tersebut, baik saat gambar ditampilkan, maupun saat jeda penampilan antara gambar satu dan yang lain.
(MIM)
Tinggalkan Komentar