Kolaborasi Polri dan Ojek Online: Peran, Tantangan dan Solusi Ciptakan Kamtibnas

Sarah Shabrina . October 21, 2025

Teknologi.id – Kehadiran transportasi berbasis aplikasi atau ojek online menjadi simbol kemudahan dan kecepatan mobilitas masyarakat modern. Dengan banyaknya jumlah pengemudi di berbagai wilayah, menjadi langkah strategis dalam menciptakan kamtibnas yang kondusif.

Menggandeng komunitas ojol sebagai mitra polisi pada kegiatan apel akbar di monas, acara ini menjadi bukti komitmen polri dalam memperluasi sinergi dengan masyarakat. Di dukung dengan teknologi aplikasi sebagai solusi dalam sistem pelaporan digital yang cepat dan akurat.

Polri gandeng Komunitas Ojek Online

Dalam memperkuat kolaborasi untuk menjaga keamanan dan ketertiban di ruang publik. Kini, polisi menggandeng komunitas ojek online sebagai mitra “ojol kamtibnas”.

Kolaborasi ini diresmikan dalam kegiatan apel ojek online di Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta pada hari Senin 20 Oktober 2025.

Mengusung tema “Jaga Jakarta”, kegiatan apel di hadiri oleh Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Eric Phalevi Zakaria Lumbun, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo, Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri, serta kurang lebih sekitar 10.000 pengemudi ojek online.

Langkah ini bukan tanpa alasan, tetapi melihat kondisi di lapangan pengemudi ojek online atau ojol memiliki mobilitas tinggi dan jangkauan yang luas. Sehingga kerap menjadi saksi langsung di berbagai situasi masyarakat.

Melalui kemitraan antara para pengemudi ojek online dan polisi, diharapkan dalam tercipta sistem keamanan yang lebih partisipatif. Di mana masyarakat turut berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan tertib.

“Kegiatan ini menjadi momentum strategis yang menjadi semangat baru untuk polri dan komunitas ojek online untuk menjaga keamanan dan ketertiban bangsa kita tercinta” ucap Sigit Prabowo dikutip dari pusat.jakarta.go.id.

Sebagai simbol kerjasama, polisi memberikan rompi berwarna biru dan sebuah helm kepada para ojek online yang terdaftar. Menurut sigit, sudah ada 400 ribu pengemudi yang mendaftar sebagai ojek online Kamtibnas di wilayah Jabodetabek.

“Saya mendapatkan laporan bahwa yang ikut total hampir 400 ribu. Tentunya kami Polri menyambut baik Ojol kamtibnas ini sebagai bentuk sinergitas antara Polri dan teman-teman komunitas ojol dalam menciptakan stabilitas Kamtibmas” tegas Sigit.

Setelah pemasangan rompi dan helm, seluruh peserta apel pada kegiatan tersebut membacakan Deklarasi Jaga Jakarta yang berisi 5 poin:

  1. Berkomitmen mendukung dan bersinergi dengan kepolisian agar Jakarta tertib dan aman
  2. Siap menjadi mitra Polri dalam menjaga kamtibmas yang kondusif
  3. Ojol Kamtibnas akan mematuhi peraturan berlalu lintas untuk mendukung Kamseltibcar Lantas
  4. Berkomitmen jaga lingkungan, jaga warga, jaga aturan, jaga amanah dalam menjaga Jakarta demi Jakarta yang aman, tertib, dan bermartabat
  5. Siap mendukung program pemerintah

Dengan sinergi ini, diharapkan terwujudnya  lingkungan yang tertib dan aman. Mengingat ojek online bisa menjadi pihak pertama yang mengetahui adanya tindak kejahatan, pelanggaran lalu lintas atau keadaan darurat lainnya. 

Baca juga : Grab Koordinasi dengan Kepolisian Terkait Pelaku Bom Medan

Peran Strategis Ojek Online dalam mendukung kamtibnas

Dalam beberapa tahun terakhir, ojek online menjadi salah satu moda transportasi paling diminati masyarakat Indonesia. Hampir di setiap ruas jalan, mudah ditemui pengemudi berseragam hijau atau kuning yang siap mengantarkan penumpang ke berbagai tujuan dengan cepat dan efisien.

Menurut data dari Goodstats, di akhir tahun 2024, pengguna transportasi online mencapai 88,3 juta dengan jumlah pengemudi ojek online lebih dari 7 juta mitra.

Melihat potensi besar ini, polisi ingin agar pengemudi ojol bukan hanya sebagai penyedia layanan transportasi saja tetapi juga menjadi mitra strategis dalam mendeteksi dan melaporkan kejadian yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban.

Peran ojek saat ini bukan hanya fasilitator mobilisasi masyarakat, rekan-rekan sebagai penggerak ekonomi nasional. Kehadiran rekan-rekan telah menjangau setiap sudut kota memenuhi kebutuhan masyarakat. Menjadi salah satu penghubung UMKM dengan konsumen” kata Sigit, pada kegiatan apel Ojol Kamtibnas di Monas.

Dengan jumlah pengemudi yang besar dan tersebar di berbagai titik kota, secara tidak langsung dapat membantu polisi untuk mengetahui situasi yang terjadi di lapangan.

Pemanfaatan Teknologi Melalui Aplikasi Ojek Online 

Untuk memperlancar kerjasama, polisi akan menambahkan fitur ajuan keamanan ke dalam sistem aplikasi ojek online. Tujuan dari tambahan fitur ini agar memudahkan para pengemudi ojol mengadukan kejahatan dan pelanggaran kepada polisi secara langsung.

Polri akan bekerja sama dengan aplikator transportasi online untuk memasang aplikasi keamanan ke dalam sistem, sehingga rekan-rekan pengemudi ojek online dapat segera menghubungi personel atau kantor polisi terdekat ketika menemukan dan mengalami permasalahan yang terjadi di jalan serta membutuhkan pelayanan kepolisian terdekat” Jelas Sigit.

Melalui aplikasi dan fitur pelaporan kejahatan, ojek online kini menjadi bagian dari jaringan keamanan yang terhubung dengan polisi. Dengan begitu, kamtibnas di Indonesia dapat terwujud meskipun keberlanjutan masih memerlukan komitmen jangka panjang dari semua pihak.

Bagaimana menurut kalian? Apakah kolaborasi kerjasama ini benar-benar akan memberikan dampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat?

Baca artikel dan berita lainnya di Google News

(SS)


author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar