Foto: medcom.id
Teknologi.id - Netflix di Indonesia saat ini memang menjadi daftar hitam Telkom, namun ternyata Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) justru menjalin kemitraan dengan penyedia layanan hiburan streaming ini untuk menghadirkan film dokumenter disaluran televisi TVRI untuk melengkapi formasi program Belajar dari Rumah.
Melansir dari KompasTekno (18/06/2020) ini merupakan pertama kalinya di dunia, tayangan Netflix disiarkan di saluran televisi. Film dokumenter yang dikabarkan akan disaksikan pada program Belajar dari Rumah ini antara lain “Our Planet”, “Street Food: Asia”, “Tidying Up with Marie Kondo”, “Spelling the Dream”, “Chasing Coral”, dan “Night on Earth” yang akan dilengkapi dengan terjemahan Bahasa Indonesia.
Baca Juga: Wow! Apple dilaporkan Raup Rp 7.353 Triliun dari App Store
Film-film dokumenter ini dikabarkan akan tayang setiap Sabtu pukul 21.30 WIB. Spesialnya lagi, untuk yang ketinggalan menontonnya, akan ada tayangan ulang setiap Minggu dan Rabu pada pukul 09.00 WIB.
Wakil Presiden Konten Original Bahasa Lokal Netflix, Bela Bajaria mengatakan bahwa melalui kerja sama dengan Kemendikbud, akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang dapat mengakses dan menikmati tayangan dokumenter Netflix Original.
Sebelumnya, program Belajar dari Rumah di TVRI sudah diluncurkan pada 12 April 2020, sebagai alternatif belajar di tengah pandemi virus corona (COVID-19).
Baca Juga: 5 Aplikasi Kamera HP untuk Sulap Foto Bagai Kamera Film Jadul
“Kami berharap upaya ini disambut baik dan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat untuk terus memperluas wawasan dengan cara yang lebih menyenangkan dan menghibur,” terang Mendikbud, Nadiem Anwar Makarim seprrti yang dikutip dari KompasTekno (18/06/2020).
Selain bekerjasama dengan Netflix, Kemendikbud mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan pihaknya akanbekerja sama dengan mitra-mitra kelas dunia lainnya untuk menghadirkan materi pendidikan terbaik guna mendukung program Belajar dari Rumah melalui televisi berfokus yang pada peningkatan kemampuan literasi dan numerasi, penumbuhan karakter, dan perluasan wawasan kebudayaan.
Selain itu, Kemendikbud sendiri mengatakan bahwa pihaknya akan terus terbuka terhadap konten positif, baik dari Indonesia maupun mancanegara sebagai bentuk gotong royong pembelajaran di masa darurat.
(ay)
Tinggalkan Komentar