Dapat Rp14,5 M, Israel Ikut Misi Pendaratan ke Bulan 2024

Deandra Salsabila . July 13, 2021

SpaceIL, sebuah organisasi antariksa asal Israel mendapatkan pendanaan US$70 juta atau sekitar Rp14,5 miliar untuk menyelesaikan misi pendaratan pesawat tak berawak ke bulan pada 2024. Dana tersebut didapatkan melalui sumbangan pribadi dari seorang miliuner keturunan Prancis-Israel, Patrick Drahi dan pengusaha Afrika Selatan Martin Moshal yang diserahkan kepada Kepala SpaceIL Morris Kahn. 


Drahi merupakan pemegang saham utama Altice Europe. Sebelumnya, Israel juga mengumumkan akan mencoba melakukan pendaratan pesawat tak berawak ke Bulan pada awal 2024. Upaya pertama SpaceIL mendaratkan pesawat tak berawak ke bulan ternyata pernah gagal pada 2019. Pada saat itu, pesawat Beresheet seukuran mesin pencuci piring jatuh menghantam bulan akibat kesalahan teknis di menit terakhir.


"Saya akan melakukan segala yang saya bisa untuk membawa Israel kembali ke bulan," ucap Kahn. 


Proyek baru yang bernama "Beresheet 2" terdiri dari dua kendaraan pendarat dan pesawat yang mengorbit dan mengelilingi bulan selama bertahun-tahun. Keduanya akan melakukan eksperimen dan mengumpulkan data di satelit Bumi itu. 


Menurut SpaceIL, dana sumbangan tersebut sudah mendanai sebagian besar biaya proyek dengan total US$100 juta. Selain itu, akan memperbesar kemungkinan agar (SpaceIL) dapat tepat waktu meluncur pada 2024. Organisasi tersebut menyebutkan "Beresheet 2" berencana untuk memecahkan beberapa rekor dunia, seperti pendaratan ganda, dengan salah satu kendaraan akan ditempatkan di sisi jauh bulan. Saat ini, hanya China yang sudah mendaratkan kendaraan di sisi jauh bulan pada 2019.


Dua kapal pendarat Israel pun akan menjadi yang terkecil yang pernah diluncurkan ke luar angkasa, dengan masing-masing berbobot 120 kilogram ketika diisi bahan bakar dan 60 kg tanpa bahan bakar. Misi ini akan beroperasi selama lima tahun yang akan digunakan untuk pendidikan antariksa di Israel dan di seluruh dunia. Dengan koneksi jarak jauh, SpaceIL akan mengajak siswa ikut dalam penelitian ilmiah luar angkasa. SpaceIL memimpin proyek ini bekerja sama dengan Badan Antariksa Israel, Kementerian Sains dan Teknologi, dan Industri Pesawat Terbang Israel.



(DS)


author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar