Foto: businesslend
Teknologi.id - Developer, designer, project manager, dan pekerja teknologi lainnya dari seluruh dunia berkumpul untuk membuat aplikasi guna membantu menemukan orang-orang yang kesulitan dan mendistribusikan bantuan kepada korban gempa Turki yang selamat.
Dalam beberapa jam setelah bencana terjadi, software engineer meluncurkan aplikasi untuk menemukan orang dan mendistribusikan bantuan tersebut.
"Kami telah melihat selama bertahun-tahun kesediaan para teknolog untuk membantu saat krisis melanda," kata Amanda Levinson salah satu pendiri NeedList, sebuah perusahaan perangkat lunak tanggap krisis. Kebutuhan yang ada didorong oleh tidak adanya inovasi dalam sistem kemanusiaan. "Sektor bantuan kemanusiaan dan bencana tradisional sudah menua, terkurung, dan tidak lagi dapat mengimbangi lanju krisis," katanya.
Baca juga: 7 Situs Baca Buku Online Dapat Uang, Terbukti Membayar!
Kedalaman gempa yang mencapai 11-mil membuat menbuat Faith West Academy yang merupakan badan amal meminta sukarelawan untuk mengupayakan solusi baru. Saat ini beberapa developer sudah bergabung dalam upaya bantuan industri.
Dengan raturasan korban terluka dan diyakini terperangkap di bawah puing-puing bangunan yang roboh, jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat. Banyak orang yang kewalahan karena bencana yang terjadi ini, Rumah sakit dibanjiri dengan korban luka-luka, dan puluhan ribu orang menderita karena tiba-tiba menjadi tunawisma dan dipaksa menghadapi kondisi yang dingin.
Beberapa relawan mengatakan bahwa dengan ikut berpartisipasi dalam projek relawain ini mereka merasa berguna. "Bagi kami, developer yang berada jauh dari zona bencana, kami tidak merasa nyaman hanya mendengarkan berita secara pasif," kata Özvataf salah satu relawan. Salah satu cara relawan teknologi turut membantu adalah dengan meningkatkan solusi yang ada.
Baca juga: Gen-1, Video Editor Berbasis AI yang Bisa Ubah Video Biasa Layaknya Film Layar Lebar
Teknologi adalah salah satu alat yang kuat dalam usaha evakuasi. "Kami dapat memanfaatkan jutaan titik data untuk menemukan lokasi para korban yang menderita, dan kami dapat melakukan ini dalam banyak kasus bencana dan memobilisasi langkah selanjutnya. Jika kami menggabungkan teknologi dengan pekerjaan tim penyelamat, kami dapat membantu para korban lebih cepat," kata Kiliç yang juga merupakan relawan teknologi
Keadaan darurat ini kemungkinan akan berlangsung selama berming-minggu, dan gempa susulan dapat terus memengaruhi Turki dan Suriah selama bertahun-tahun mendatang. Kedua negara memiliki aktivitas besar di depan mereka dalam pembangunan kembali. Tetapi pra relawan teknologi mengatakan bahwa terjadi peningkatan pada lingkungan bencana karena para sukarelawan baru bergabung setiap jamnya.
(cta)
Tinggalkan Komentar