Nvidia Bangun Pusat AI di Vietnam, Indonesia Diabaikan?

Adellia Irmanda Azzahra . December 09, 2024

Nvidia AI vietnam
Foto: VNA

Teknologi.id - Pada November lalu, dalam acara Indonesia AI Day 2024 yang diselenggarakan di Jakarta, Jensen Huang, pendiri sekaligus CEO Nvidia, dengan tegas mendorong Indonesia untuk membangun teknologi kecerdasan buatan (AI) sendiri.

Dengan populasi besar dan sumber daya melimpah, ia menyebut Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk menjadi pemain utama di dunia AI.

Namun, kabar terbaru menyebutkan bahwa Nvidia justru memilih Vietnam sebagai lokasi pembangunan pusat AI mereka di Asia Tenggara. Keputusan ini mengundang tanda tanya besar, mengapa Vietnam dan bukan Indonesia yang diprioritaskan?

Kerja Sama Nvidia dengan Vietnam

Kamis (5/12), National Innovation Centre Vietnam mengumumkan rencana besarnya bersama dengan raksasa teknologi asal Amerika Serikat, NVIDIA.

Perusahaan ini disebut akan menjalin kerja sama untuk membangun pusat riset dan pengembangan serta pusat data AI di Vietnam.

Kesepakatan terjalin setelah kunjungan kedua Jensen Huang, pendiri dan CEO NVIDIA, ke Vietnam.

Baca juga: Pesan Bos Nvidia kepada Erick Thohir, Indonesia Harus Punya AI Sendiri

Penandatanganan dilakukan oleh Nguyen Chi Dung, Menteri Perencanaan dan Investasi Vietnam, bersama Jay Puri, Wakil Presiden Eksekutif NVIDIA untuk Worldwide Field Operations, yang turut disaksikan oleh Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh, serta Jensen Huang sendiri.

Kesepakatan ini mencakup ekspansi pusat data AI milik Viettel Group, sebuah perusahaan yang dimiliki oleh militer Vietnam, yang sudah menggunakan teknologi dari NVIDIA.

Selain itu, NVIDIA juga mengumumkan akuisisi terhadap VinBrain, sebuah startup di bidang kesehatan yang merupakan bagian dari Vingroup, salah satu konglomerat terbesar di Vietnam.

Jensen Huang mengungkapkan kegembiraannya atas pembukaan pusat AI di Vietnam.

Ia mengatakan, "Kami sangat senang membuka pusat R&D NVIDIA untuk mempercepat perjalanan AI Vietnam."

"Dengan keahlian kami dalam pengembangan AI, kami akan bermitra dengan ekosistem yang dinamis, termasuk peneliti, startup, dan organisasi perusahaan, untuk membangun AI yang luar biasa di Vietnam," imbuhnya.

Pusat Riset dan Pengembangan Vietnam (VRDC) serta Pusat Data AI yang akan didirikan nantinya dirancang untuk menjadi platform yang mendukung NVIDIA dan mitra lokal Vietnam dalam mengembangkan teknologi AI yang lebih maju.

Kedua pusat ini diharapkan tidak hanya akan menjadi pusat riset dan pengembangan aplikasi AI, tetapi juga mendorong inovasi, kewirausahaan, dan menciptakan peluang kerja bagi talenta-talenta berbakat di Vietnam.

Infrastruktur yang disediakan melalui kedua pusat ini akan sangat mendukung strategi AI nasional Vietnam, sekaligus membangun fondasi untuk mengembangkan talenta AI dengan teknologi canggih dari NVIDIA.

Dengan adanya kerja sama ini, Vietnam diharapkan dapat mempercepat riset, pengembangan, dan penerapan AI di sektor-sektor vital, seperti kesehatan, pendidikan, transportasi, dan keuangan.

"Dukungan NVIDIA di bidang AI akan membantu Vietnam tidak hanya mencapai tujuan pembangunan di industri teknologi tinggi secara umum, dan di bidang AI secara khusus, tetapi juga berkontribusi dalam mendorong seluruh kawasan Asia Tenggara untuk menjadi tujuan inovasi," ujar Menteri Perencanaan dan Investasi Nguyen Chi Dung.

Perdana Menteri Pham Minh Chinh menyatakan bahwa AI akan menjadi pendorong pertumbuhan bagi Vietnam, dan negara ini juga berambisi menggunakan AI untuk mengembangkan energi bersih.

"Kami ingin menaklukkan tidak hanya AI, tetapi juga ruang angkasa dan laut. AI akan mengubah matahari, angin, dan ombak menjadi energi bersih bagi kami," ucapnya.

Baca juga: Beda Jauh, Investasi Apple di Indonesia 1,6 Triliun Vietnam 255 Triliun. Mengapa?

Sejak Lama Diincar Nvidia

Nvidia sudah lama tertarik untuk berinvestasi di Vietnam. Pada kunjungannya ke Hanoi akhir tahun lalu, Jensen Huang mengungkapkan komitmennya untuk menjadikan Vietnam sebagai “rumah kedua” bagi perusahaannya.

Nvidia berencana untuk memperluas kemitraan dengan perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka di Vietnam, serta memberikan dukungan dalam melatih talenta untuk mengembangkan AI dan infrastruktur digital di negara ini.

Tahun lalu, Nvidia memulai kemitraan dengan FPT Smart Cloud, yang menjadi mitra cloud pertama mereka di Vietnam.

Kemudian pada bulan April, FPT mengumumkan bahwa mereka bersama Nvidia akan membangun sebuah "pabrik" AI senilai 200 juta dolar AS, yang akan memanfaatkan chip grafis dan perangkat lunak dari Nvidia.

Baca berita dan artikel yang lain di Google News.

(aia)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar