Meutya Hafid Jabat Menteri Komunikasi dan Digital, Wajah Baru Kominfo

Teknologi.id . October 20, 2024

Meutya Hafid Menteri Komunikasi dan Digital
Foto: Sekretariat Kabinet

Teknologi.id - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto resmi mengangkat Meutya Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Digital untuk periode 2024-2029, menggantikan jabatan yang sebelumnya dikenal sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika.

Pengumuman ini dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada malam Minggu (20/10/2024), bersamaan dengan pengenalan anggota kabinet lainnya.

Dengan penunjukan ini, Meutya bergabung dalam Kabinet Merah-Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk lima tahun ke depan.

"Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital," ujar Presiden Prabowo.

Penunjukan Meutya menjadi momen bersejarah karena ia adalah perempuan pertama yang menjabat di posisi ini. Sebelum namanya berubah menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital pada tahun 2001, posisi menteri komunikasi telah dijabat oleh beberapa tokoh, antara lain Syamsul Muarif (2001-2004), Sofyan A. Djalil (2004-2007), Mohammad Nuh (2007-2009), dan Tifatul Sembiring (2009-2014).

Pada era Joko Widodo, menteri yang menjabat adalah Rudiantara (2014-2019), Johnny G. Plate (2019-2023), Mahfud MD (2023), dan Budi Arie Setiadi (2023-2024).

Baca juga: Prabowo Ubah Nama Kemenkominfo Jadi Kementerian Komunikasi dan Digital

Dalam pemilihan presiden 2024-2029, Meutya Hafid berperan sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) untuk pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Latar belakangnya yang merupakan seorang politisi dari Partai Golkar cukup relevan dengan posisi yang dipegangnya, mengingat ia sebelumnya adalah seorang jurnalis dan presenter berita.

Selama lima tahun terakhir, Meutya juga menjabat sebagai Ketua Komisi I yang mengurusi bidang pertahanan, intelijen, luar negeri, serta komunikasi dan informatika. Ia telah terlibat dalam sejumlah isu penting di Kementerian Komunikasi dan Informatika, termasuk masalah kebocoran data yang baru-baru ini menjadi perhatian di Komisi I.

(dwk)


author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar