Ini Faktor yang Menyebabkan Krisis Pandemi Covid-19 di India

Fabian Pratama Kusumah . April 30, 2021

Foto: Al Jazeera

Teknologi.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggambarkan situasi di India sebagai 'pengingat yang menghancurkan' dari dampak yang disebabkan Covid-19.

India telah dilanda salah satu gelombang virus corona terburuk di dunia, dengan orang-orang sekarat di jalanan dan rumah sakit kehabisan oksigen.

Rumah sakit sangat penuh sehingga perawatan pasien Covid-19 di dalam mobil sambil mereka menunggu untuk dirawat, dan krematorium massal telah disiapkan karena 115 orang meninggal setiap jam.

Dilansir Suara dari Metro UK, situasi di India terkendali selama gelombang pertama, dengan negara memberlakukan lockdown yang ketat antara 25 Maret hingga 31 Mei.

Baca juga: Apakah GeNose Reliabel untuk Screening Covid-19?

Setelah pencabutan lockdown, negara tersebut dilanda gelombang infeksi seperti yang diperkirakan, tetapi rumah sakit tidak kewalahan.

Namun, ada tiga alasan yang diyakini secara luas berada di balik lonjakan kasus yang tiba-tiba: 'peristiwa penyebar super', peluncuran vaksin yang tidak memadai , dan varian B.1.617.

Pada awal Maret tahun ini, menteri kesehatan Harsh Vardhan mengatakan bahwa India berada dalam 'permainan akhir' pandemi.

Festival keagamaan besar dan permainan olahraga, semuanya sebagian besar tanpa masker diizinkan untuk dilanjutkan.

Hal tersebut termasuk Liga Utama India (IPL) dan pertarungan kotoran sapi tahunan di Kairuppala.

Terdapat juga aksi unjuk rasa yang dihadiri oleh ribuan orang, berkumpul berdekatan di stadion dan lapangan, meskipun gelombang infeksi kedua yang brutal.

Baca juga: Golongan Darah Ini Disebut 'Kebal' COVID-19 di India

Dr Shahid Jameel, seorang ahli virologi dan direktur ilmu hayati di Universitas Ashoka, mengatakan, ini semua kemungkinan karena rasa puas diri.

India telah terkena varian virus corona yang bermutasi. Satu khususnya, disebut B.1.617, telah dideskripsikan sebagai 'mutan ganda', karena membawa dua mutasi berbeda (E484Q dan L452R).

Alasan lain dari krisis India mungkin adalah peluncuran vaksin virus corona yang relatif lambat.

Pada 28 April, 22,6 juta orang di India telah divaksinasi penuh, nomor dua setelah AS - namun, jumlah tersebut hanya 1,7% dari total populasi penduduk.

Secara keseluruhan, menurut Times of India, sejauh ini otoritas India mencatat total lebih dari 18,7 juta kasus, dengan 208.330 kematian di wilayahnya.

(fpk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar