Indonesia Beli Rp199 Triliun, ini Spesifikasi Jet Tempur F-15

Fabian Pratama Kusumah . February 11, 2022

Foto: Bloomberg

Teknologi.id - Departemen Luar Negeri AS baru saja menyetujui rencana pembelian 36 jet tempur F-15 untuk Indonesia pada Kamis kemarin.

Armada baru ini akan menambah kemampuan militer udara Indonesia yang sebelumnya mengandalkan F-16 produksi Amerika Serikat (AS) serta Sukhoi buatan Rusia.

"Departemen Luar Negeri AS telah membuat keputusan menyetujui kemungkinan penjualan peralatan militer (Foreign Military Sale) untuk pemerintah Indonesia berupa pesawat F-15ID beserta peralatan pendukung, dengan estimasi 13,9 miliar dollar AS," tulis DSCA.

Jet tempur F-15 disebut memiliki keunggulan udara yang dicapai melalui perpaduan kemampuan manuver dan akselerasi, jangkauan, senjata, dan avionik.

Jet tempur asal AS ini memiliki panjang 19,45 meter, tinggi 5,65 meter, dan bentang sayap 13,05 meter.

Pesawat ini memiliki berat 20,41 ton dengan kapasitas beban maksimum saat lepas landas 36,70 ton.

Jet tempur F-15 mampu mendeteksi dan melacak pesawat serta target kecil berkecepatan tinggi pada jarak di luar jangkauan visual.

Dari segi persenjataan, F-15 memiliki komposisi senjata yang berbeda tergantung jenisnya. Model F-15A/B/C/D untuk misi pertempuran udara-ke-udara dibekali canon 20 milimeter, rudal AIM-120 (AMRAAM). rudal AIM-9 (Sidewinder), rudal AIM-7 (Sparrow).

Baca juga: Pesawat Tempur ini Dinilai Paling Cocok untuk Indonesia

Selain jet tempur F-15, harga Rp 199 triliun juga terdiri dari peralatan pendukungnya, yang terdiri atas:

  • 87 mesin F110-GE-129 atau F100-PW-229 engines (72 dipasang, 15 cadangan)
  • 45 radar Advanced Electronically Scanned Array (AESA) AN/APG-82(v)1 (36 dipasang, 9 cadangan)
  • 45 sistem Eagle Passive Active Warning Survivability Systems (EPAWSS) AN/ALQ-250 (36 dipasang, 9 cadangan)
  • 48 komputer digital pesawat Advanced Display Core Processor (ADCP) II (36 dipasang, 12 cadangan)
  • 80 helm Joint Helmet Mounted Cueing Systems (JHMCS) (72 dipakai, 8 cadangan)
  • 92 perangkat keamanan Embedded Global Positioning Systems (GPS)/Inertial Navigation System (EGI)
  • 40 pod navigasi LANTIRN AN/AAQ-13 (36 dipasang, 4 cadangan)
  • 40 Sniper Advanced Targeting Pods (ATP) AN/AAQ-33 (36 dipasang, 4 cadangan)
  • 156 peluncur misil LAU-128 (144 dipasang, 12 cadangan)
  • 40 sistem senjata M61A “Vulcan” (36 dipasang, 4 cadangan)

Selain itu, juga terdapat peralatan pendukung lain, seperti dikutip pada website DSCA berikut ini.

(fpk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar