Sumber : Akseleran.com
Tips Perencanaan Keuangan
Sekarang ini, terdapat berbagai tips perencanaan keuangan yang beredar. Namun, kenyataannya, tidak semua tips perencanaan keuangan cocok untuk semua orang.
Tips perencanaan keuangan untuk setiap individu bisa saja berbeda bergantung pada kondisi keuangan serta kebutuhan setiap individu. Oleh karena itu, tidak semua tips perencanaan keuangan harus Anda ikuti.
Lalu, apa tips perencanaan keuangan yang cocok dengan kondisi keuangan Anda? Hal ini dapat Anda tanyakan ke perencana keuangan profesional Finansialku.
[Baca Juga: 10 Tips Membuat Rencana Keuangan Dalam Satu Halaman]
Kalau Anda mau berkonsultasi dengan perencana keuangan kami, caranya mudah, lho. Terdapat fitur di Aplikasi Finansialku yang akan memudahkan Anda untuk berkonsultasi tentang keuangan yang bisa bersifat pribadi.
Fitur tersebut adalah fitur ”Konsultasi Keuangan”, di mana Anda bisa menanyakan langsung secara pribadi masalah keuangan Anda kepada financial planner tersertifikasi.
6 Tips Perencanaan Keuangan yang Tidak Harus Anda Lakukan
Kali ini, artikel Finansialku akan membahas beberapa tips perencanaan keuangan yang tidak harus Anda lakukan. Let’s check it out!
#1 Mengalokasikan 20% untuk DP (Down Payment) Rumah
Apakah Anda pernah mendengar bahwa Anda harus mengalokasikan 20% dari penghasilan Anda untuk membayar DP (Down Payment)? Atau apakah Anda sedang melakukannya?
Sebenarnya tidak ada salahnya jika Anda mau mengalokasikan 20% dari penghasilan Anda untuk membayar DP rumah. Namun, Anda juga harus menyadari bahwa harga properti terus meningkat secara signifikan.
[Baca Juga: Begini Lho, Tips Perencanaan Keuangan Usia 40 an! Terbukti Sukses!]
Oleh karena itu, Anda harus membuat target maksimal 5 tahun untuk mengumpulkan uang DP rumah.
Jika lebih dari 5 tahun, maka Anda harus menaikkan presentase alokasi uang Anda untuk DP rumah. Atau Anda bisa mencari rumah yang lebih sesuai dengan gaji Anda.
Jadi, salah satu alasan mengapa Anda perlu menaikkan persentase alokasi uang untuk membayar DP rumah adalah karena harga properti yang selalu naik.
Anda bisa meningkatkan persentase alokasi Anda dengan membandingkannya dengan kenaikan harga rumah.
#2 Memiliki Tabungan Bersama dengan Pasangan
Sepertinya memiliki tabungan bersama dengan pasangan sudah tidak asing ‘kan? Terutama pasangan yang sudah siap untuk menikah, biasanya mereka memiliki tabungan bersama untuk mengalokasikan dana pernikahan.
Memiliki tabungan bersama dengan pasangan sebenarnya boleh-boleh saja kok. Namun, Anda tetap harus memiliki tabungan pribadi. Tidak semua uang harus Anda satukan dengan tabungan pasangan Anda.
Yang terpenting adalah kejujuran dan komunikasi tentang uang satu sama lain. Dengan begitu, tentunya pasangan Anda akan mengerti.
#3 Menggunakan Kartu Kredit
Anda harus berhati-hati dalam menggunakan kartu kredit. Jika tidak bijak, bisa-bisa Anda terjerat oleh utang karena penggunaan kartu kredit.
Yang dimaksud bijak dalam menggunakan kartu kredit bukannya Anda sama sekali tidak boleh menggunakan kartu kredit. Anda tetap boleh menggunakan kartu kredit, kok, namun seperlunya saja.
[Baca Juga: Bagaimana Tips Merencanakan dan Cara Mengatur Keuangan Untuk Pasangan Muda]
Dalam banyak kondisi, kartu kredit memang memberikan berbagai keuntungan. Misalnya jika Anda belanja menggunakan kartu kredit maka Anda bisa mendapatkan cashback atau program diskon lainnya. Hal tersebut tentunya dapat meringankan pengeluaran Anda.
Selain itu, jika Anda menggunakan kartu kredit maka Anda bisa lebih mudah untuk memantau pengeluaran Anda. Anda dapat melihat pengeluaran Anda melalui tagihan bulanan kartu kredit Anda.
Oh, ya, yang perlu Anda ingat adalah untuk membayar tagihan kartu kredit Anda tepat waktu.
Jika tidak, maka Anda bisa dikenakan denda yang dapat merugikan Anda. Alhasil mau untung dalam menggunakan kartu kredit, malah jadi buntung, deh.
#4 Menyelesaikan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau Kredit Lainnya Secepat Mungkin
Mungkin banyak orang yang merasa resah atau tidak tenang jika memiliki utang.
Alhasil, jika mereka memiliki utang maka mereka akan mengusahakan untuk melunasi utangnya dengan segera. Apakah Anda salah satunya?
Namun, ternyata melunasi kredit lebih cepat dari jangka waktu yang telah disepakati bisa merugikan Anda.
Mengapa? Salah satu alasannya adalah Anda akan dikenakan biaya penalti jika pelunasan dipercepat.
Untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) biasanya menerapkan biaya penalti mulai dari 1% atau bahkan lebih dari sisa pokok utang. Sedangkan, kalau Kredit Tanpa Agunan (KTA) adalah 1% dari sisa pokok utang Anda.
Oleh karena itu, jika Anda ingin mempercepat pelunasan utang Anda harus mengetahui dengan jelas bagaimana kesepakatan utang Anda. Apakah ada penalti jika Anda membayar lebih cepat atau tidak.
#5 Mengalokasikan 10% Gaji untuk Tabungan
Sepertinya mengalokasikan 10% dari total gaji Anda untuk menabung sudah sering terdengar, ya. Atau bahkan Anda sedang menerapkannya?
Jika Anda bisa mengalokasikan 10% dari gaji Anda untuk menabung sebenarnya itu sudah cukup bagus. Namun, apakah 10% dari gaji cukup untuk menghidupi Anda pada masa tua?
Ternyata, faktanya 10% dari gaji belum tentu cukup untuk menghidupi Anda di masa tua.
Lalu, berapa besar persentase dari gaji untuk ditabung atau diinvestasikan? Tidak ada angka patokan yang pasti.
Bahkan sekarang ini, para ahli bahkan menyarankan untuk menabung atau berinvestasi sebanyak mungkin.
[Baca Juga: 6 Tips Perencanaan Keuangan Untuk Pasangan Muda yang Harus Diketahui Agar Terhindar Utang dan Hidup Sejahtera]
Jadi angka 10% tersebut sebenarnya adalah minimal. Semakin banyak uang yang dapat Anda tabung atau investasikan maka semakin baik.
Misalnya gaji Anda adalah Rp20 juta per bulan. Lalu, Anda hanya mengalokasikan 10% per bulan yaitu 2 juta per bulan. tentunya sangat disayangkan ‘kan? Anda seharusnya bisa menabung lebih banyak dari pada itu.
Hal yang perlu Anda perhatikan adalah gaya hidup Anda. Anda perlu ingat bahwa sebenarnya biaya hidup tidak besar. Namun, gaya hidup lah yang biasanya menghabiskan gaji Anda.
Jadi, berhati-hatilah dengan gaya hidup Anda. Jangan sampai gaya hidup Anda yang sekarang membuat Anda susah di hari tua.
Jika Anda membutuhkan bantuan profesional, Anda bisa menghubungi perencana keuangan dari Finansialku yang sudah tersertifikasi lewat fitur ‘Konsultasi Keuangan‘ di aplikasi Finansialku.#6 Harus Memiliki Gelar Pendidikan yang Tinggi untuk Mendapatkan Pekerjaan yang Bagus
Pada zaman sekarang ini, mungkin tips ini terdengar kuno. Namun, ternyata masih banyak orang yang mengikuti tips ini.
Banyak orang yang kuliah setinggi mungkin untuk mendapatkan gelar agar bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus.
Pendidikan yang tinggi bukan berarti tidak boleh digapai. Jika Anda mau memiliki pendidikan yang tinggi tidak masalah, kok. Tapi, Anda harus pandai-pandai dalam memilih pendidikan yang dapat berguna di masa depan.
Seperti yang kita ketahui bahwa sekarang biaya pendidikan sudah sangat mahal. Oleh karena itu, pilihlah pendidikan yang dapat memberikan Anda keuntungan di masa depan.
Untuk memperingan Anda ketika membayar biaya pendidikan, maka Anda bisa melakukan investasi.
Dengan begitu, maka uang yang sudah Anda tabung selama ini untuk membayar biaya pendidikan tidak tergerus inflasi.
Hal yang penting lainnya adalah, di zaman yang terus berkembang ini Anda dituntut untuk kreatif dan terus berinovasi.
Oleh karena itu, jangan hanya gelar pendidikan saja yang tinggi, ya. Namun, Anda juga harus memiliki skill yang mumpuni.
Memilih Tips Perencanaan Keuangan
Banyak sekali tips perencanaan keuangan yang mungkin pernah Anda ketahui. Namun tidak semua tips harus Anda ikuti ya. Anda harus pandai memilah-milah tips yang cocok dan berguna untuk Anda.
Apakah Anda memiliki tips perencanaan keuangan lainnya? Silahkan berikan komentar dan pendapat Anda di kolom yang telah tersedia.
Anda juga bisa membagikan artikel ini kepada rekan-rekan Anda yang membutuhkan. Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih.
Sumber : Finansialku.com
Tinggalkan Komentar