Meta dan Medsosnya Diduga Tak Netral dalam Konflik Israel-Palestina, Ini Buktinya

Tiara Qonita Hayashi Fazrin . November 15, 2023
meta israel palestina
Foto: Al Mayadeen English


Teknologi.id - Dalam gelombang konflik Israel-Palestina, Meta, sebagai penguasa Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Threads, kini ditempatkan di pusat perdebatan sengit. Beberapa bukti mencuat yang menggambarkan kecenderungan Meta yang dianggap mendukung Israel dan insiden-insiden kontroversial telah mengguncang dunia media sosial.

Netralitas Zuckerberg yang Dipertanyakan

Mark Zuckerberg, sang pemilik Meta, memutuskan untuk mengutuk serangan kelompok militan Hamas ke Israel. Namun, sorotannya tidak seimbang, tanpa mengeluarkan pernyataan serupa terkait serangan Israel ke wilayah Gaza yang menyasar warga sipil, rumah sakit, dan fasilitas umum. Sebuah ketidakseimbangan yang menciptakan pembahasan tentang netralitas Meta dalam merespon konflik yang terus memanas.

Terjemahan Kontroversial di Instagram

Pada platform Instagram, sorotan jatuh pada insiden penerjemahan otomatis kata "Palestina" dan "Alhamdulillah" dalam bio profil beberapa pengguna. Terjemahan tersebut, awalnya merendahkan, diartikan sebagai upaya menciptakan narasi negatif terhadap Palestina, seolah-olah mengkaitkannya dengan terorisme. Meskipun Meta kemudian berusaha memperbaiki kesalahan tersebut dan mengeluarkan permintaan maaf, bayangan kontroversi tetap menghantui.

Baca juga: Waspada Donasi Palsu! Ini 7 Lembaga Donasi Terpercaya untuk Palestina

Post Mengenai Palestine yang Disembunyikan

Kejadian tidak berhenti di situ. Pengguna melaporkan bahwa postingan terkait Palestina mereka tiba-tiba disembunyikan tanpa penjelasan, dan interaksi mereka mengalami penurunan tajam. Meta membela diri dengan klaim bahwa ini disebabkan oleh peningkatan jumlah laporan terkait konten konflik, meskipun klaim tersebut tidak sepenuhnya meredakan ketidakpuasan.

Stereotip Pada Stiker AI WhatsApp

WhatsApp, juga bagian dari Meta, ikut meramaikan kontroversi dengan memunculkan gambar seorang anak laki-laki Palestina memanggul senjata saat pengguna mencari kata kunci 'Palestina' melalui fitur 'Create AI Sticker'. Gambar ini memunculkan diskusi seputar penggunaan stereotip yang merugikan, menggambarkan anak-anak Muslim Palestina sebagai pelaku kekerasan.

Seluruh rangkaian insiden ini menciptakan lanskap yang rumit dan sensitif terkait manajemen konten di tengah konflik politik. Meta, sebagai garda terdepan media sosial, dihadapkan pada tuntutan untuk menjaga netralitas dan memperlakukan setiap pihak dengan adil.

Tekanan dari pengguna untuk transparansi dan netralitas semakin meningkat, menempatkan Meta pada ujian kritis dalam era cancel culture dan perang opini di dunia maya. Bagaimana Meta merespons tantangan ini akan menjadi kunci dalam menentukan citra dan keberlanjutan platform-platformnya di masa mendatang.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(tqhf)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar