Foto: ZARA (instagram.com/zara)
Teknologi.id - Zara, sebuah brand fashion ternama, tengah menghadapi kontroversi serius setelah meluncurkan kampanye produk terbaru mereka. Dalam kampanye ini, Zara mempromosikan jaket dari Zara Atelier Collection 4 dengan serangkaian gambar yang memicu reaksi negatif dari netizen.
Beberapa elemen kontroversial dalam kampanye tersebut mencakup gambar seorang model perempuan yang berdiri di dalam kotak kayu, dihiasi dengan runtuhan puing dan peti kayu di sekelilingnya. Selain itu, terdapat juga gambar patung manusia dengan anggota tubuh yang hilang, serta gambar lain yang dianggap menyerupai model membawa sesuatu yang mirip dengan mayat yang dibungkus kain kafan.
Baca juga: Yaman Ancam Incar Kapal Tujuan Israel Jika Gaza Tak Terima Bantuan Makanan
Tidak hanya menciptakan gelombang kekecewaan dan kemarahan, kontroversi seputar kampanye terbaru Zara Atelier Collection 4 juga mengekspos ketidakpuasan netizen yang semakin tumbuh terhadap tindakan yang dianggap merendahkan dan sensitif. Sejumlah besar pengguna media sosial merasa bahwa elemen-elemen visual dalam kampanye tersebut secara tidak langsung menciptakan naratif yang meremehkan penderitaan Palestina, terutama dalam konteks konflik-nya dengan Israel.
Seruan Boikot, Perusahaan Seharusnya Lebih Aware
Meskipun Zara telah mengambil langkah untuk menghapus beberapa gambar kontroversial dari akun Instagram mereka, efek domino dari peristiwa ini masih terus berlanjut. Tangkapan layar dari gambar-gambar yang kontroversial terus beredar di media sosial, di mana netizen berbagi dan menyebarkan konten tersebut, hal itu semakin memperkuat gerakan boikot terhadap brand tersebut.
I am beyond disgusted. Using genocide of the people in Palestine for your campaign? I will never, ever, buy anything from Zara, ever again. This is absolutely cruel, heartless and evil. Mocking more than 20 thousand deaths of Palestinian people for a freaking campaign?? Udah gila… pic.twitter.com/cefmJE0oLs
Perdebatan ini bukan hanya seputar keputusan desain dari suatu kampanye, tetapi juga mencerminkan perlunya kepekaan dalam dunia periklanan. Kampanye yang tidak memperhitungkan dampak sosial dan politis dapat dengan cepat memicu reaksi negatif dari masyarakat. Sebagai konsekuensi dari kontroversi ini, perusahaan-perusahaan sekarang harus lebih mempertimbangkan nilai-nilai dan pandangan etis dalam strategi periklanan mereka.
Baca juga: Presenter Israel ini Minta Maaf di Instagram Setelah di Teror Netizen Indonesia
Bagaimana Zara mengelola dan merespons situasi ini akan menjadi sorotan utama dalam menentukan bagaimana merek ini akan diterima oleh konsumen dan bagaimana keputusan ini akan membentuk citra merek di masa mendatang.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(tqhf)
Tinggalkan Komentar