Memulai investasi sejak dini memiliki banyak manfaat untuk membangun portofolio keuangan yang baik. Namun, melakukan investasi tidak terlepas dari risiko dan hal ini bisa jadi menakutkan bagi pemula. Artikel ini akan membantumu mempelajari salah satu strategi investasi sederhana yang cocok bagi pemula dan minim resiko yaitu Dollar Cost Averaging (DCA).
Apa itu Dollar Cost Averaging (DCA)
Kamu adalah pemula dalam berinvestasi dan baru saja mempelajari berbagai macam instrumen investasi seperti saham, valuta asing, kripto, dan lain- lain. Setelah menentukan instrumen investasi yang sesuai, kamu dihadapkan dengan pertanyaan baru, yaitu berapa banyak uang yang harus diinvestasikan? Kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi?
Menggunakan strategi Dollar Cost Averaging atau biasa disebut DCA, bisa membantu kamu menjawab pertanyaan tersebut karena strategi ini hanya perlu mengeluarkan sejumlah dana yang sama dan dilakukan di tanggal yang sama setiap bulan selama jangka waktu tertentu. Bagaimana strategi ini bisa berhasil?
Pergerakan harga atau volatilitas instrumen investasi adalah celah bagi investor untuk mendapatkan keuntungan. Sebaliknya, celah ini juga dapat menimbulkan kerugian bila salah melakukan perhitungan. Dengan melakukan DCA, kamu dapat meminimalisir resiko kerugian dari pergerakan harga yang terjadi karena modal yang kamu keluarkan tiap bulannya akan menjadi rata-rata bila dilakukan dalam jangka panjang secara konsisten. Harapannya, harga beli rata-rata bisa lebih rendah dibandingkan nilai dari aset tersebut.
Contoh Simulasi Dollar Cost Averaging (DCA)
Kamu telah memutuskan untuk berinvestasi pada aset XYZ dan berkomitmen untuk meluangkan $100 setiap bulannya untuk membeli aset XYZ selama 6 bulan kedepan.
Periode Investasi | Biaya DCA | Harga Aset | Aset Terbeli |
Januari | $100 | $5.00 | 20.00 XYZ |
Februari | $100 | $4.50 | 22.20 XYZ |
Maret | $100 | $5.50 | 18.10 XYZ |
April | $100 | $4.00 | 25.00 XYZ |
Mei | $100 | $6.00 | 16.70 XYZ |
Juni | $100 | $7.00 | 14.30 XYZ |
Total biaya yang dikeluarkan | Dollar Cost Average | Total aset yang dimiliki | |
$600 | $5.33 | 116.30 XYZ |
Hasil Investasi
- Total modal selama 6 bulan = $600
- Aset yang dimiliki = 116.3
- Nilai total aset dengan harga bulan ke-6 = $814,1
- Profit yang didapatkan = $214.1 atau sekitar 35.6% selama 6 bulan
Dengan mengikuti strategi DCA ini, jumlah aset yang kamu beli akan berbeda setiap bulannya berdasarkan harga saham saat itu sehingga kamu akan memiliki rata-rata harga beli yang lebih rendah daripada ketika kamu mencoba memasukkan seluruh investasi secara sekaligus. Ini membantu mengurangi risiko ketika harga aset mengalami pergerakan harga dan memungkinkan kamu untuk mendapatkan keuntungan seiring waktu jika harga aset naik dalam jangka panjang.
Kapan Investor Memulai dan Berhenti Menerapkan Dollar Cost Averaging
Metode ini baik digunakan ketika kamu baru memulai investasi. Berinvestasi dengan jumlah yang sama secara berkala, kamu dapat menghindari keputusan berbasis emosi. Untuk memaksimalkan keuntungan, pengaturan waktu dalam strategi DCA menjadi salh satu faktor yang sangat penting, selain berinvestasi pada waktu yang sama secara berkala, fleksibilitas juga bisa diterapkan pada strategi DCA.
Biasanya strategi Dollar Cost Averaging dimulai dengan mengalokasikan sejumlah uang secara berkala dalam kurun waktu kurang dari satu tahun (bulanan atau triwulanan). Jika setelah waktu yang ditentukan kamu merasa investasinya akan berkembang, maka strategi DCA boleh kamu lanjutkan. Tetapi jika kamu mulai merasa kondisi pasarnya berubah, memiliki tujuan investasi yang berbeda, atau sudah memiliki strategi baru yang dirasa lebih cocok, maka kamu boleh berhenti melakukan strategi DCA ini.
Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Strategi Investasi Dollar Cost Averaging
Berikut kelebihan penerapan strategi investasi Dollar Cost Averaging
- Tidak akan terpengaruh secara emosional dalam pengambilan keputusan investasi.
- Dapat mengurangi risiko volatilitas harga pasar terhadap investasi yang dilakukan.
- Dapat lebih konsisten dan efisien dalam berinvestasi
- Dapat berinvestasi dengan jumlah yang relatif kecil.
Berikut kekurangan dari menerapkan strategi investasi Dollar Cost Averaging
- Hasil investasi tidak menentu, keuntungannya bisa melemah dalam jangka panjang
- Biaya transaksi relatif lebih tinggi
- Mengurangi motivasi untuk melakukan analisis pasar
- Strategi DCA tidak cocok untuk semua jenis aset investasi
Apakah Strategi Dollar Cost Averaging Aman Dilakukan?
Semua bentuk atau strategi investasi pasti memiliki risiko, namun strategi dollar cost averaging merupakan strategi investasi yang cukup minim risiko dan bisa diterapkan untuk pemula. Walaupun begitu, kerugian masih dapat terjadi sehingga selalu lakukan riset mandiri dan pastikan untuk siap menanggung risikonya. Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi dan memperluas wawasan pembaca. Segala keputusan finansial dan risiko yang diambil merupakan tanggung jawab pribadi.
Tentang Nusa Finance
Nusa Finance adalah platform Web3 penyedia layanan keuangan terdesentralisasi terlengkap pertama dari Indonesia. Fitur unggulan Nusa adalah pasar pinjaman kripto dimana pengguna dapat meminjamkan dan menjaminkan aset kripto untuk membantu proses trading. Nusa bertujuan untuk membuat platform Web3 mudah diakses oleh siapa saja.
Kenali Nusa Finance lebih lanjut
Penjelasan lengkap : Docs Nusa Finance
Kunjungi website : Nusa Finance
Bergabung di komunitas : Nusa Finance Indonesia
Tinggalkan Komentar