Foto: CDC
Teknologi.id - Di masa pandemi COVID-19 seperti yang sedang berlangsung saat ini, hand sanitizer menjadi salah satu perangkat 'perang' yang wajib dibawa ke mana pun kita pergi. Alasannya karena takut terpapar kuman dan infeksi. Selain itu, hand sanitizer dipandang ringkas dan mudah untuk digunakan.
Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Cara Panen Matahari untuk Listrik
Kendati demikian, ternyata hand sanitizer tidak boleh digunakan sesuka hati dan setiap waktu, lho. Dikutip dari Times of India, Sabtu (27/2), berikut ini adalah beberapa situasi yang membuat kita tidak dianjurkan untuk memakai hand sanitizer.
1. Tersedianya akses untuk mencuci tangan dengan air dan sabun
Foto: BBC Science Focus Magazine
Tangan yang bersih bisa dicapai melalui dua cara, yaitu dengan mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun serta dengan pemakaian hand sanitizer. Perlu diingat, hand sanitizer merupakan pilihan kedua jika di sekitarmu terdapat akses ke air bersih dan sabun.
Bagaimanapun, hand sanitizer tidak dapat menggantikan cuci tangan dengan air bersih dan sabun sepenuhnya. Para ahli setuju bahwa cuci tangan 20 detik bisa menyingkirkan kuman dengan baik.
2. Tangan benar-benar terlihat kotor
Foto: Kiddiwash
Jika tangan jelas-jelas terlihat kotor, jangan ngotot untuk menggunakan hand sanitizer. Alasannya, pembersih tangan berbahan dasar alkohol tidak bisa menghilangkan kotoran dan kurang efektif dalam membunuh virus dan bakteri jika tangan sedang dalam keadaan kotor.
Oleh karena itu, gunakan sabun dan air bersih mengalir untuk membersihkan tangan setelah melakukan aktivitas yang mengotori tangan, misalnya setelah berkebun, olahraga, bermain di luar, dan sebagainya. Hindari menggunakan hand sanitizer dalam keadaan tangan yang kotor.
3. Tidak habis memegang orang atau sesuatu
Foto: Moffitt Cancer Center
Banyak orang yang kini menggunakan hand sanitizer setiap waktu hanya karena terbiasa melakukannya. Ternyata, menggunakan hand sanitizer yang terlalu sering juga tidak baik dampaknya.
Sebuah studi baru mengungkapkan jika penggunaan hand sanitizer yang berlebihan bisa membuat bakteri menjadi resisten atau kebal seiring waktu. Artinya, semakin besar kemungkinan kuman menjadi toleran terhadap alkohol. Oleh karena itu, gunakan hand sanitizer hanya jika diperlukan.
Baca Juga: Menkes Budi Resmi Izinkan Vaksin Mandiri "Gotong Royong"
4. Terlampau sering memakai hand sanitizer setiap ada orang yang bersin
Foto: eMediHealth
Jika seseorang yang duduk di sebelah kita bersin atau batuk secara tiba-tiba, secara refleks kita akan menggunakan hand sanitizer. Faktanya, kita tetap memiliki risiko tertular infeksi dari droplet saat bernapas ketika ada orang yang batuk atau bersin di sekitar kita.
Jalur penularan infeksi tidak hanya melalui tangan yang terkontaminasi. Oleh karena itu, jangan terlalu panik dan terus menerus menggunakan hand sanitizer saat seseorang yang duduk di sekitar kita batuk atau bersin. Penggunaan masker dengan baik dan benar menjadi penting guna menghindari paparan droplet.
(rf)
Tinggalkan Komentar