Foto: The Conversation
Teknologi.id - Pernah terpikir kenapa keyboard yang ada di HP, tablet, komputer atau laptop kita susunannya QWERTY dan bukan ABCDE? Simak artikel di bawah ini!
Saat kita masih kecil dan baru belajar mengetik di keyboard, mungkin kita pernah kesulitan mencari huruf-huruf yang ingin kita ketik. Ternyata, alasan kenapa keyboard susunannya QWERTY berawal dari mesin tik.
Mesin tik pertama kali ditemukan tahun 1874 oleh pria yang berasal dari Amerika Serikat bernama Christopher Latham Sholes. Awalnya Sholes mengurutkan keyboard dengan susunan abjad dan tersusun dua baris, namun ternyata hal ini membuatnya sulit mengetik dengan cepat.
Baca Juga: Tak Bisa Diakses, Website kkp.go.id Dihack?
Pasalnya tuas-tuas yang ada di dalam mesin tik saling tersangkut saat ia mengetik dan membuat proses pengetikan jadi macet dan lama. Lantas ia membuat susunannya menjadi tidak berurutan seperti QWERTY yang disusun empat baris, dan tuas-tuasnya pun tidak tersangkut lagi.
Keyboard QWERTY sendiri tersusun secara tidak sengaja. Sholes mengubah susunan huruf pada mesin tik dengan tujuan untuk memudahkan ia dan pengguna lainnya dalam mengetik.
Hingga sekarang, susunan QWERTY dianggap paling ideal. Di tahun 1973, keyboard QWERTY dipatenkan sebagai standar input komputer dunia dengan standar ISO (International Standart Organization).
Keyboard QWERTY juga memudahkan dalam berkomunikasi melalui telegraf dengan kode morse. Dalam menerjemahkan kode morse, keyboard dengan susunan abjad menyulitkan dalam penerjemahannya, sehingga keyboard QWERTY-lah yang dipilih dan digunakan sampai saat ini.
Baca Juga: Twitter Kembali Buka Pendaftaran Verifikasi Centang Biru
Foto: Interesting Thing of the Day
Walaupun begitu, Sholes bukan satu-satunya orang yang mengubah susunan tombol ketik dari ABCDE menjadi QWERTY. Pada tahun 1940, susunan keyboard DVORAK ditemukan oleh Dr. August Dvorak.
Keyboard DVORAK juga dikenal sebagai susunan standar ASK (American Simplified Keyboard). Studi menyebutkan DVORAK lebih efisien digunakan karena tidak membuat pengguna mudah lelah saat mengetik.
Kendati demikian, QWERTY jauh lebih terkenal dan lebih banyak digunakan daripada DVORAK. Susunan keyboard DVORAK pun tidak diakui standar internasional. Hanya ANSI (American National Standart Institute) yang mengakuinya dan menjadikan DVORAK sebagai susunan alternatif di tahun 1970-an.
(rh)
Tinggalkan Komentar