Foto: WikiDPR
Teknologi.id - Badan Siber
dan Sandi Negara Republik Indonesia (BSSN RI) bersama Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional (LAPAN) resmi meluncurkan LAPAN-CSIRT pada beberapa waktu
lalu.
“Karena seiring dengan kemajuan di bidang
teknologi informasi dan komunikasi, keamanan siber menjadi isu strategis di
berbagai negara, termasuk Indonesia,”
“Ranah siber saat ini mengalami
perubahan begitu besar yang banyak memberikan peluang bagi pengguna ruang
siber,” ujar Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi BSSN, Yoseph Puguh
Eko Setiawan.
Yoseph menjelaskan berdasarkan
hasil monitoring BSSN, tercatat telah
terdapat 621,17 juta anomali trafik atau serangan siber pada Januari-Juni 2021,
dengan kategori anomali terbanyak yaitu malware, trojan activity, dan
information leak (kebocoran informasi).
Adapun sebaran sektor terbanyak yang mengalami kasus kebocoran data
akibat malware pencuri informasi, adalah sektor pemerintah, keuangan, penegakan
hukum, telekomunikasi, dan transportasi.
Oleh sebab itu, menghadapi
serangan yang berada di ruang siber tersebut, negara hadir melalui Badan Siber
dan Sandi Negara yang berperan aktif dalam upaya meningkatkan keamanan siber di
Indonesia.
“Saat ini BSSN tengah membangun
kekuatan siber, salah satunya dengan membentuk Computer Security Incident
Response Team (CSIRT) sebagai salah satu pelaksana keamanan siber di Indonesia,”
“CSIRT merupakan organisasi atau tim yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau, dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber,” pungkas Yoseph.
Baca juga: Perusahaan ini Ragu UU PDP Cukup untuk Atasi Kejahatan Siber
Pembentukan CSIRT ini sejalan
dengan salah satu program prioritas Presiden selama masa jabatan 2019-2024,
yaitu pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya SDM di bidang keamanan
siber.
Peluncuran LAPAN-CSIRT ini merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah
untuk mendukung keamanan informasi di Indonesia.
Dalam pembentukannya, LAPAN-CSIRT
mengemban misi melakukan koordinasi, pencegahan, dan mitigasi keamanan
informasi di internal LAPAN serta koordinasi dengan entitas publik, swasta, dan
lembaga insiden baik di Indonesia maupun di dunia Internasional.
(fpk)
Tinggalkan Komentar