Gawat! Hacker ShinyHunters Klaim Curi Data Pornhub, Minta Tebusan Bitcoin

Wildan Nur Alif Kurniawan . December 17, 2025

Foto: Getty Images

Teknologi.id – Ancaman serius menghantui jutaan pengguna situs dewasa Pornhub. Kelompok peretas (hacker) terkenal, ShinyHunters, tidak hanya mengklaim telah mencuri data sensitif pengguna, tetapi kini secara terbuka menuntut uang tebusan dalam bentuk Bitcoin. Jika tidak dipenuhi, mereka mengancam akan membocorkan data pribadi tersebut ke publik. Berdasarkan laporan Reuters, Selasa (16/12/2025), aksi pemerasan digital ini menjadi sorotan dunia keamanan siber.

"Hacking group ShinyHunters claims theft data users leading sex site Pornhub," ("Kelompok peretas ShinyHunters mengklaim telah mencuri data pengguna situs dewasa terkemuka, Pornhub) tulis laporan tersebut, menandai dimulainya potensi krisis privasi yang serius di penghujung tahun ini.

Klaim Hacker dan Bukti yang Diverifikasi

Klaim peretas sering kali hanya gertakan sambal. Namun, dalam kasus ini, Reuters melakukan langkah investigasi jurnalistik untuk memverifikasi kebenaran data tersebut. Hasilnya cukup mengkhawatirkan.

Meskipun Reuters menyatakan belum bisa memverifikasi skala penuh dari peretasan tersebut secara independen, mereka berhasil menemukan kecocokan pada sampel data yang dibocorkan. "Reuters was able to verify a small sample of the data," (Reuters berhasil memverifikasi sebagian kecil dari data tersebut.) catat laporan itu. Proses verifikasi dilakukan dengan menghubungi individu yang namanya tercantum dalam daftar bocoran tersebut. "Three people — two in Canada and one in the United States — confirmed that the data was accurate," (Tiga orang—dua di Kanada dan satu di Amerika Serikat—mengonfirmasi bahwa data tersebut akurat) lanjut laporan tersebut.

Ketiga korban ini mengonfirmasi bahwa nama, alamat email, dan informasi parsial lainnya yang dipegang oleh hacker adalah benar milik mereka. Namun, ada sedikit kelegaan: data tersebut tampaknya bukan data real-time terbaru. Para korban menyebutkan bahwa informasi tersebut berasal dari aktivitas berlangganan mereka "beberapa tahun yang lalu."

Ancaman Tebusan Bitcoin

Motif di balik serangan ini sangat klasik: uang. ShinyHunters tidak melakukan ini hanya untuk ketenaran semata. Mereka menyandera data privasi pengguna untuk mendapatkan keuntungan finansial. Dalam pesan yang dilihat oleh Reuters, kelompok tersebut menuntut pembayaran tebusan. "The hackers demanded a ransom payment in Bitcoin to prevent the leak of the data," (Para peretas menuntut pembayaran tebusan dalam bentuk Bitcoin untuk mencegah kebocoran data tersebut,) tulis laporan tersebut.

Jika tebusan tidak dibayar, ancamannya jelas: data pengguna akan disebar ke publik. Dalam konteks situs dewasa, ini membuka pintu bagi risiko sextortion (pemerasan seksual), dimana penjahat siber bisa menghubungi korban secara individu dan mengancam akan memberitahu keluarga atau rekan kerja korban mengenai kebiasaan daring mereka kecuali korban membayar sejumlah uang.

Baca juga: Jangan Salah! Ini Perbedaan Bitcoin dan Blockchain yang Wajib Kamu Pahami

Permainan Tuding Menuding: Peran Pihak Ketiga

Salah satu aspek paling menarik dari kasus ini adalah bagaimana data tersebut bisa bocor. ShinyHunters mengklaim bahwa mereka tidak meretas sistem Pornhub secara langsung, melainkan melalui pintu belakang vendor pihak ketiga.

Hacker tersebut menuduh bahwa data diperoleh melalui "insiden keamanan yang melibatkan firma analitik Mixpanel" yang terjadi pada November 2025. Mixpanel adalah perusahaan layanan analitik bisnis yang digunakan oleh banyak perusahaan teknologi besar untuk melacak interaksi pengguna.

Namun, tuduhan ini dibantah keras oleh pihak Mixpanel. Dalam pernyataan resminya kepada Reuters, Mixpanel menegaskan bahwa sistem mereka aman. 

"Mixpanel found no evidence that any Mixpanel data was compromised," (Mixpanel tidak menemukan bukti bahwa ada data Mixpanel yang telah dibobol,) bunyi pernyataan perusahaan tersebut. Bantahan ini menciptakan misteri baru: jika bukan dari Mixpanel (seperti klaim hacker) dan bukan dari sistem internal Pornhub, dari mana ShinyHunters mendapatkan data otentik tersebut?

Siapa ShinyHunters?

Bagi pengamat keamanan siber, nama ShinyHunters bukanlah pemain baru. Mereka adalah "predator puncak" dalam ekosistem kejahatan siber yang memiliki rekam jejak serangan profil tinggi.

Laporan Reuters mengingatkan pembaca akan reputasi kelompok ini: "ShinyHunters is a well-known cybercriminal group that has previously claimed responsibility for hacks of Ticketmaster and Santander bank." (ShinyHunters adalah kelompok penjahat siber terkenal yang sebelumnya mengaku bertanggung jawab atas peretasan Ticketmaster dan bank Santander.)

Serangan terhadap Ticketmaster dan Santander Bank sebelumnya menunjukkan bahwa kelompok ini memiliki kemampuan teknis yang mumpuni untuk menembus pertahanan perusahaan multinasional. Fakta bahwa mereka kini mengarahkan meriamnya ke Pornhub menunjukkan bahwa tidak ada sektor industri yang aman dari jangkauan mereka.

Baca juga: Laporan Cloudflare 2025: Indonesia "Sarang Hacker" Terbesar di Dunia

Foto: Quantropi

Respon Pornhub

Hingga berita ini diturunkan, Pornhub—yang dimiliki oleh perusahaan investasi Ethical Capital Partners—belum memberikan komentar rinci mengenai klaim spesifik ShinyHunters ini.

Ketiadaan konfirmasi resmi sering kali menambah kepanikan pengguna. Namun, bagi pengguna internet, insiden ini menjadi pengingat keras tentang jejak digital. Data yang kita serahkan ke situs web, terutama yang bersifat sangat pribadi, tidak pernah benar-benar aman 100%.

Apa yang Harus Dilakukan Pengguna?

Meskipun data yang diverifikasi Reuters berasal dari beberapa tahun lalu, bahayanya tetap nyata. Nama dan alamat email sering kali tidak berubah dalam jangka waktu lama.

Pakar keamanan menyarankan agar siapa pun yang pernah mendaftar layanan premium di situs-situs serupa untuk segera:

  1. Mengganti kata sandi (password).
  2. Mengaktifkan otentikasi dua faktor (2FA).
  3. Waspada terhadap email pemerasan (phishing) yang mungkin masuk ke kotak masuk, yang mengklaim memiliki video atau data riwayat penelusuran Anda.

Kasus ShinyHunters vs Pornhub ini bukan sekadar pencurian data; ini adalah serangan terhadap privasi paling intim manusia di era digital.

Baca berita dan artikel lainnya di Google News 

(WN/ZA)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar