Foto: Wall Alphacoders
Teknologi.id – Intel baru saja memperluas
program yang bertujuan untuk mendidik para insinyur dan teknolog di masa depan mengenai
seluk-beluk kecerdasan buatan dan membantu mereka menemukan pekerjaan di bidang
pilihan mereka.
Program tersebut Bernama AI for
Workforce. Program ini menawarkan kursus untuk para pelajar dan mahasiswa mengenai
pengumpulan data, visi komputer, pelatihan model AI (Artificil Intelligent),
pengkodean, dampak sosial, dan etika teknologi AI.
Nantinya, siswa yang telah menyelesaikan
program ini akan mendapatkan sertifikat serta tau gelar associate dalam
kecerdasan buatan.
Program ini merupakan kolaborasi langkah
dengan community college Arizona namun diperluas ke 18 community college di 11
negara bagian melalui kemitraan dengan Dell Technologies, yang akan memberikan
panduan tentang cara terbaik untuk mengkonfigurasi lab AI untuk mengajar siswa
secara langsung, hybrid, dan online .
AI, didorong oleh utilitas baru teknologi yang disebut jaringan saraf yang didasarkan secara longgar pada cara kerja otak manusia, telah merevolusi industri teknologi.
Baca juga: Artificial Intelligence (AI), Teknologi Masa Depan Manusia?
“AI adalah salah satu kekuatan super
yang mendorong inovasi, pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan
kemajuan di setiap aspek masyarakat,” ucap CEO Intel Pat Gelsinger dalam sebuah
pernyataan.
"Tenaga kerja generasi
berikutnya akan membutuhkan keterampilan dan pelatihan AI untuk mengembangkan
solusi bagi tantangan terbesar dunia, dan community college memainkan peran
besar dalam melepaskan pemikiran inovatif," ucapnya.
Saat ini AI sudah berkembang ke berbagai
bidang seperti perawatan kesehatan, kedirgantaraan, dan manufaktur, permintaan
juga diperkirakan akan meningkat.
"Jelas ada kebutuhan yang luar
biasa akan lebih banyak keterampilan AI di angkatan kerja masa depan, dan
community college menarik siswa dengan berbagai latar belakang -- menjadikannya
sempurna untuk membantu mendiversifikasi AI dengan lebih baik," ucap , Wakil
Presiden Eksekutif dan Manajer Umum dari Client Computing Group di Intel Gregory
Bryant mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Intel berencana untuk memperluas program
tenaga kerja ke 50 lebih komunitas dan perguruan tinggi kejuruan di tahun 2022
mendatang.
Intel sendiri menjadikan AI sebagai salah
satu bagian penting dari rencananya untuk merebut kembali posisinya yang dulu
dominan dalam pembuatan chip.
Sementara AI telah menonjol di ponsel dan di cloud, Intel yakin pembuat perangkat keras akan segera menuntut perangkat keras yang mempercepat tugas kecerdasan buatan di komputer pribadi dan telah mulai memproduksi chip dengan kemampuan AI bawaan.
(MIM)
Tinggalkan Komentar