Foto: Envato Elements Teknologi.id - “Teknologi Mengembalikan Masa Lalu”, inilah kata yang tepat untuk menjelaskan situasi saat ini. Kemajuan terbaru dalam kecerdasan buatan atau AI untuk memperkuat upaya untuk memahami masa lalu. Ithaca, model pembelajaran mesin yang dibangun oleh peneliti AI di DeepMind, dapat menebak kata-kata yang hilang dan lokasi serta tanggal bahasa tertulis, menurut sebuah makalah baru. Upaya ini dapat membantu sejarawan menguraikan manuskrip kuno. “Ithaca adalah jaringan saraf yang dalam, dan karena itu, ia sangat mampu menemukan pola tersembunyi dalam sejumlah besar data,” ucap sejarawan Thea Sommerschield Ithaca merupakan jaringan neural dalam pertama yang dapat memulihkan teks yang hilang dari prasasti yang rusak, mengidentifikasi lokasi aslinya, dan membantu menentukan tanggal pembuatannya, kata Sommerschield. Ithaca diambil dari nama pulau Yunani di Homer's Odyssey. Para peneliti menemukan bahwa Ithaca dapat mencapai tingkat akurasi hingga 62% dalam memulihkan teks yang rusak, akurasi 71% dalam mengidentifikasi lokasi aslinya dan dapat memberi tanggal pada teks dalam waktu 30 tahun dari tanggal asalnya. Tujuan adanya alat bantu visualisasi Ithaca dimaksudkan untuk memudahkan peneliti dalam menginterpretasikan hasil. Penulis makalah menulis bahwa sejarawan mencapai akurasi 25% ketika bekerja sendiri untuk memulihkan teks-teks kuno. Namun, kinerja sejarawan meningkat menjadi 72% saat menggunakan Ithaca, melampaui kinerja model dan menunjukkan potensi kerja sama manusia-mesin. BACA JUGA: Integrasi WhatsApp & Chatbot Bisa Hasilkan Efisiensi Bisnis? “Ithaca menawarkan keluaran yang dapat ditafsirkan, menunjukkan meningkatnya pentingnya kerja sama antara pakar manusia dan mesin, dan menunjukkan bagaimana mencocokkan pakar manusia dengan arsitektur pembelajaran mendalam untuk menangani tugas secara kolaboratif dapat melampaui kinerja individu manusia dan model pada tugas yang sama.” kata Sommerschield. Karya yang paling mirip dengan Ithaca adalah alat pembelajaran mesin sebelumnya yang disebut Pythia yang dirilis Sommerschield dan kolaboratornya pada tahun 2019. Pythia adalah model restorasi teks kuno pertama yang menggunakan jaringan neural dalam. Memprediksi data yang hilang adalah tugas umum untuk AI berbasis mesin pembelajar. Misalnya, GPT-3 dari OpenAI dapat memprediksi kata-kata yang hilang dalam sebuah kalimat atau bahkan kalimat yang hilang dalam sebuah paragraf. Kemudian banyak sistem pemrosesan gambar berbasis AI telah digunakan untuk memulihkan video dan gambar dengan memprediksi secara cerdas apa yang hilang dari aslinya. “Secara konseptual, peneliti dapat menggunakan teknik serupa untuk menentukan tanggal dan asal seni atau alat, atau artefak sejarah buatan manusia lainnya di mana ada harapan perubahan gaya dan teknik yang mendasarinya dari waktu ke waktu dan berdasarkan lokasi asalnya,” ucap Brad Quinton, CEO perusahaan AI Singulos Research. (FY)
Tinggalkan Komentar