#DesignTips: Pentingnya Feedback Loop dalam Proses Desain

Teknologi.id . July 15, 2018
Artikel ini merupakan repost dari artikel tulisan Dwinawan. Baca artikel sumber.

Bayangkan… Kamu adalah pengusaha yang sedang mencari desainer untuk membuat desain website untuk bisnismu.

Setelah menemukan desainer yang menurutmu tepat, kamu memberikan semua informasi terkait website yang ingin kamu buat. Dan tak lupa membayar uang muka agar projek bisa dimulai.

Setelah projek dimulai, kamu tidak mendapatkan kabar apapun dari sang desainer. Baru setelah 1 minggu kemudian kamu mendapatkan kabar bahwa desain website telah jadi.

Setelah melihat hasilnya, kamu kaget karena tidak sesuai harapan .

Bagaimana rasanya? Mungkin kamu ingin bilang pada Desainer itu “yang kamu lakukan itu jahat…”

Don’t Work on Silos

Dear designer, saat mengerjakan sebuah desain selalu berikan update walaupun itu hanya progress yang kecil.

Dengan memberikan update akan membuat klien tahu bagaimana arah dari desain yang kita hasilkan. Jika klien merasa arahnya tidak sesuai maka mereka akan memberikan feedback atau tanggapan agar arah desain kita sesuai dengan harapan mereka.


Gunakan Aplikasi Chat

Setiap mengerjakan projek, hal pertama yang saya lakukan adalah membuat slack team untuk projek tersebut.

Slack cukup mudah untuk digunakan mengirim update karena Slack bekerja seperti WhatsApp atau Telegram. Ketika ingin mengirim update cukup mengupload desainnya dan klien akan dengan mudah memberikan tanggapan.

Berbeda dengan email yang harus menekan tombol Tulis Email, Mengetik alamat Email, Subjek email, dll hanya untuk mengirim sebuah progress desain.


Bagaimana kalau klien nya pasif?

Ceritakan kemungkinan terburuk kalau dia terus menerus pasif dan tidak memberikan feedback.

Ceritakan bahwa tanpa feedback hasil desain bisa jadi jauh dari harapan sang klien. Dan jika terjadi perubahan design maka sang klien harus mengeluarkan uang lagi.


Bagaimana kalau timezone nya berbeda jauh?

Katakanlah desainernya di Indonesia dan klien ada di US yang waktunya bisa berbeda 12 jam. Sehingga saat desainer mulai bekerja sang klien sedang tidur.

Timezone adalah hal yang cukup penting untuk dibahas sebelum projek dimulai, karena perbedaan timezone akan berpengaruh pada alur kerja.

Jika terdapat perbedaan waktu yang sangat besar maka sebelum projek dimulai bisa membuat kesepakatan terkait kapan desainer memberikan update dan kapan sang klien harus memberikan tanggapan.


Seberapa sering harus memberikan update? 1 hari sekali?, 1 hari dua kali?, setiap jam?

Lebih sering lebih bagus,

Katakanlah kamu sedang mengerjakan projek website yang terdiri dari 7 halaman, maka tidak perlu menunggu 1 halaman selesai untuk memberikan update ke klien.

Ketika kamu sudah menyelesaikan 25% bagian dari sebuah halaman maka kamu bisa memberikan progress tersebut ke klien.

Intinya lebih sering lebih baik.

Baca juga: Hal yang Bisa Dilakukan Designer untuk Membantu Proses Development Website.
author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar