Apa Itu Doomscrolling? Simak Cara Efektif Melindungi Kesehatan Mental di Era Digital

Elysa Magrisia Herdiani . October 18, 2024

Apa itu doomscrolling

Teknologi.id - Dalam era digital saat ini, di mana informasi dapat diakses dengan mudah dan cepat, banyak orang yang terjebak dalam perilaku yang dikenal sebagai doomscrolling. Jika Anda pernah merasakan keinginan untuk terus menggulir berita buruk di media sosial, meskipun itu membuat Anda merasa cemas, Anda tidak sendirian. Artikel ini akan membahas apa itu doomscrolling, dampaknya terhadap kesehatan mental, serta cara-cara efektif untuk melindungi diri Anda dari kebiasaan ini.

Apa Itu Doomscrolling?

Doomscrolling adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kebiasaan mengonsumsi informasi negatif secara terus-menerus, terutama melalui media sosial. Fenomena ini sering muncul selama periode krisis, seperti pandemi, bencana alam, atau ketidakpastian politik. Ketika terjadi peristiwa besar, banyak orang merasa terdorong untuk terus mengikuti berita, meskipun sering kali hal ini hanya meningkatkan kecemasan dan stres mereka.

Penelitian menunjukkan bahwa doomscrolling dapat memperburuk kesehatan mental. Paparan berlebihan terhadap berita buruk dapat menyebabkan perasaan cemas, depresi, dan keputusasaan. Untuk itu, penting bagi kita untuk menyadari perilaku ini dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi kesehatan mental kita.

Baca juga: Casio Buka Pre Order "Moflin", Robot Peliharaan Berbulu untuk Kesehatan Mental

Dampak Doomscrolling terhadap Kesehatan Mental

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan doomscrolling berkaitan erat dengan peningkatan kecemasan dan distorsi persepsi terhadap realitas. Misalnya, generasi muda, terutama Generasi Z, sering kali merasa cemas dan tertekan akibat paparan berita negatif yang berkelanjutan. Ini dapat memicu perasaan tak berdaya dan mengurangi kualitas hidup mereka.

Kebiasaan ini juga sering kali bersifat kompulsif, di mana individu merasa tidak bisa berhenti menggulir konten negatif meskipun menyadari dampak buruknya. Faktor seperti FOMO (fear of missing out) turut berperan dalam memperkuat perilaku ini. Untuk itu, sangat penting bagi kita untuk mengelola konsumsi informasi kita dan membatasi waktu yang dihabiskan untuk membaca berita buruk.

Cara Melindungi Kesehatan Mental dari Doomscrolling

1. Tetapkan Batas Waktu Penggunaan Media Sosial

Salah satu cara paling efektif untuk menghindari doomscrolling adalah dengan menetapkan batas waktu untuk penggunaan media sosial. Anda bisa menggunakan fitur bawaan di ponsel, seperti pengaturan batas waktu aplikasi atau screen time, untuk membatasi durasi harian Anda dalam mengakses platform media sosial. Dengan cara ini, Anda dapat lebih mudah mengatur kebiasaan dan mencegah diri Anda terjebak dalam lingkaran informasi yang berlebihan.

2. Kurasi Feed Media Sosial Anda

Mengikuti akun yang sering memposting berita negatif dapat memengaruhi suasana hati dan kesehatan mental Anda. Cobalah untuk mengkurasi feed media sosial Anda dengan hanya mengikuti akun-akun yang memberikan konten positif, informatif, atau inspiratif. Anda juga dapat memanfaatkan fitur "mute" atau "unfollow" untuk menghentikan sementara konten dari akun-akun yang memicu kecemasan. Dengan feed yang lebih sehat, Anda akan merasa lebih tenang saat menggunakan media sosial.

3. Ambil Istirahat Secara Teratur

Menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial, terutama saat situasi penuh dengan berita buruk, dapat meningkatkan stres. Oleh karena itu, penting untuk menjadwalkan waktu istirahat secara teratur dari media sosial. Anda bisa mencoba untuk tidak menggunakan ponsel selama beberapa jam sehari atau mengambil jeda dari media sosial sebelum tidur. Istirahat dapat membantu meredakan kecemasan dan mengembalikan fokus pada hal-hal yang lebih positif dalam hidup Anda.

4. Latih Mindfulness

Ketika Anda merasa mulai terjebak dalam doomscrolling, cobalah untuk lebih sadar terhadap perasaan Anda saat menggulir konten. Praktik mindfulness atau kesadaran diri dapat membantu Anda lebih peka terhadap dampak emosional yang dirasakan saat mengonsumsi konten negatif. Ketika Anda mulai merasa cemas atau stres, berhentilah sejenak, tarik napas dalam-dalam, dan putuskan untuk berhenti menggulir. Dengan melatih kesadaran diri, Anda dapat lebih mengendalikan apa yang Anda konsumsi.

5. Alihkan ke Konten Positif

Mengganti konsumsi berita negatif dengan konten yang lebih positif bisa menjadi cara yang efektif untuk menghindari dampak buruk doomscrolling. Cobalah untuk lebih sering berinteraksi dengan konten yang menginspirasi, seperti video motivasi, artikel tentang pengembangan diri, atau hiburan yang menyenangkan. Dengan lebih banyak konten positif dalam keseharian Anda, suasana hati dan perspektif Anda juga akan lebih baik.

Baca juga: Rekomendasi 5 Aplikasi untuk Jaga Kesehatan Mentalmu

6. Gunakan Aplikasi untuk Melacak Penggunaan Media Sosial

Menginstal aplikasi yang melacak waktu penggunaan ponsel atau media sosial dapat menjadi cara efektif untuk meningkatkan kesadaran Anda akan berapa banyak waktu yang Anda habiskan di media sosial. Aplikasi ini memungkinkan Anda untuk melihat pola penggunaan dan memberikan pengingat ketika Anda telah melampaui batas waktu yang ditentukan. Dengan lebih sadar akan waktu yang dihabiskan, Anda dapat lebih mudah mengatur kebiasaan dan fokus pada aktivitas yang lebih bermanfaat.

Doomscrolling adalah fenomena yang dapat berdampak serius pada kesehatan mental kita, terutama di era digital yang penuh dengan informasi negatif. Dengan menetapkan batas waktu, mengkurasi feed, dan beralih ke konten positif, kita dapat melindungi diri dari dampak buruk doomscrolling. Mari kita semua berkomitmen untuk menjaga kesehatan mental kita di tengah arus informasi yang terus mengalir.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News

(emh)


author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar