Foto: Kominfo
Teknologi.id – Beberapa produsen elektronik berencana untuk
menghadirkan program trade in alias tukar tambah TV analog dengan TV digital.
Hal ini tentu menjadi kabar baik
untuk memuluskan rencana pemerintah yaitu mematikan TV analog dan beralih ke TV
digital.
Program tersebut muncul seiring
dengan akan dilakukannya suntik TV analog atau dikenal dengan Analog Switch Off
(ASO) yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
"Ini ada tiga merek, itu Akari, Polytron, dan satu lagi saya lupa itu lagi seru-serunya untuk godok bagaimana menghargai TV lama dengan harga layak yang mau ditukar dengan yang baru,"
Baca juga: Meski ASO Ditunda, 6 Daerah ini Sudah Menikmati TV Digital
Ungkap Wakil Ketua Bidang
Regulasi Pemerintah Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel), Joegianto dalam
webinar 'Kesiapan Masyarakat Analog Switch Off' di Jakarta, dikutip dari Detik
hari Jumat (13/8/2021).
Dalam pembahasan tersebut,
Joegianto menyebutkan para produsen elektronik berusaha menemukan harga yang
cocok untuk menghargai TV analog, sehingga dapat ditukar dengan televisi baru
yang sudah mendukung siaran TV digital.
"Selain itu juga, kita
mencari TV lama ini mau diapain, kita juga belum nemu siapa yang akan menampung
atau menggunakan itu," ucapnya.
Kominfo membagikan ke dalam lima tahap dalam melakukan migrasi TV analog ke digital. Ditargetkan, pada 2 November 2022, siaran TV digital di seluruh Indonesia sudah berjalan sepenuhnya.
Baca juga: Menkominfo: Adaptasi di Era Digitalisasi dan Teknologi 5G
Awalnya akan dimulai pada 17
Agustus 2021 untuk suntik mati TV analog, namun informasi terakhir Kominfo
menundanya.
Kominfo saat ini melakukan revisi
terhadap Peraturan Menteri Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggara Penyiaran.
Joegianto mengungkapkan masih
dibutuhkan waktu untuk merumuskan program trade in TV analog dengan TV digital
ini.
"Kita butuh waktu karena
kalkulasi, hitung-hitungan tidak segampang di luar. Masa, harga TV analog
ukuran 32 inch dihargai Rp100 ribu, itu kan jadi masalah. Kita lagi mencari
harga yang masuk akal dengan TV baru," tuturnya.
(fpk)
Tinggalkan Komentar