Memiliki usaha sendiri adalah idaman banyak orang. Alasannya, bisa bekerja dari dan untuk diri sendiri dengan perencanaan yang disesuaikan dengan kemampuan. Terlebih saat situasi di mana tidak memungkinkannya beraktivitas di luar karena pandemik akhir-akhir ini, usaha di rumah bisa jadi jalan keluar mendapatkan penghasilan ekstra.
Salah satu usaha rumahan yang banyak dilirik adalah usaha kuliner. Alasan utamanya adalah karena modal yang dibutuhkan relatif kecil untuk mendapat keuntungan yang berkali lipat. Namun, untuk melakukan usaha kuliner rumahan perlu strategi dan perencanaan yang baik.
Cara Mengembangkan Usaha Kuliner Rumahan
Usaha kuliner kecil-kecilan di rumah bisa jadi cara yang ampuh untuk menyumbang pundi-pundi rupiah ke kas keluarga. Idealnya, sesuatu perlu dijalankan dengan perencanaan yang matang sebelum akhirnya benar-benar terjun ke aktivitas di lapangan, bukan?
Nah, untuk kamu yang sedang mencari tahu cara memulai dan mengembangkan usaha kuliner sederhana di rumah agar bisa mendapat keuntungan maksimal, mungkin 7 tips berikut bisa membantu kamu:
1. Melihat peluang usaha kuliner
Sebuah prinsip yang pada dasarnya berlaku untuk semua lini wirausaha, ialah mampu melihat peluang. Dalam hal ini, kamu perlu lebih peka membaca kesempatan usaha kuliner di sekitar lingkungan rumah.
Tidak cuma jenis kuliner yang akan dibuat dan dijajakan, tetapi juga lokasi sekitar rumah yang strategis dan mudah dilihat orang yang berlalu-lalang pun perlu kamu pertimbangkan juga.
Jangan tertutup dengan ide-ide produk yang mungkin dipandang banyak orang sebagai sesuatu yang ekstrim, kamu tidak akan tahu sebelum benar-benar mencobanya.
2. Melakukan survey dan perencanaan
Setelah konsep awal produk, lokasi, dan dasar-dasar eksekusi usaha kuliner kamu sudah terbentuk, kini saatnya melakukan survey sederhana dan perencanaan yang lebih mendalam.
Boleh jadi kamu sudah percaya diri dengan konsep awal, tetapi perlu diperhatikan juga apakah ada kompetitor dengan produk kuliner yang sama dengan apa yang sudah kamu konsepkan, karena ini cukup vital untuk keberlangsungan dalam jangka waktu panjang.
Selain itu, di tahap ini kamu juga bisa mempertimbangkan untuk membuat media iklan seperti banner maupun selebaran terkait usaha kuliner kamu yang baru saja dibuka. Ini penting untuk membangun antusiasme akan usaha kamu.
3. Menghitung pengeluaran awal dan keuntungan
Konsep dan perencaan belum matang tanpa adanya perhitungan modal dan taksiran keuntungan yang akan kamu dapatkan ketika usaha kuliner mulai berjalan.
Skalanya boleh saja kecil-kecilan, seperti usaha minuman kemasan yang simpel misalnya, tapi dengan perhitungan modal dan keuntungan yang akurat, kamu akan lebih bisa melakukan peningkatan skala usaha di waktu yang tepat.
Oh ya, pastikan juga kamu memahami bahwa modal tidak hanya terpatok pada pengeluaran finansial; modal juga bisa diperhitungkan dalam bentuk waktu, sarana prasarana, tenaga, hingga ongkos logistik yang kamu keluarkan.
4. Bermitra dengan pemasok andal
Atas nama efisiensi, bermitra dengan pemasok bahan baku andalan adalah kunci untuk mengembangkan usaha kuliner kamu ke tahap berikutnya. Hal ini karena kamu bisa menghemat lebih banyak waktu dan tenaga jika bermitra dengan pemasok, alih-alih harus ke pasar induk maupun supermarket membeli kebutuhan produkmu.
Salah satu pemasok bahan baku kuliner yang mencakup sayur, buah, hingga sembako adalah Chilibeli. Kamu bisa memesan produk bahan baku dengan mudah lewat aplikasi maupun website; produk bahan baku pesananmu akan dikirim keesokan harinya tanpa ada biaya tambahan alias bebas ongkir!
Tidak cuma kemudahan berbelanja, kamu pun bisa bergabung menjadi Mitra Chilibeli untuk memudahkan orang di sekitarmu berbelanja, maupun rekan wirausahawan lain dalam membeli bahan bakunya, dengan imbalan penghasilan ekstra untuk kamu setiap bulan.
5. Melakukan promosi online maupun offline
Berkaitan dengan perencanaan awal, aktivitas promosi juga penting dilakukan untuk membangun antusiasme calon pembeli, setidaknya untuk lingkungan sekitar terlebih dahulu. Mulai dari mencetak banner dan brosur, hingga membuat laman media sosial untuk pemesanan online, kamu bisa melakukannya dengan mudah saat ini.
Untuk mendukung aktivitas promosi ini, kamu membutuhkan perangkat mumpuni. Misalnya laptop, sesungguhnya tidak perlu laptop yang mahal, selama spesifikasinya mumpuni untuk mengelola ragam akun usahamu di banyak tempat. Sebagai referensi, kamu bisa mencoba cari daftar laptop murah yang pas digunakan untuk kegiatan promosi ini.
6. Menjaga kualitas produk
Memasuki ranah after-service, jika kamu berhasil membangun antusiasme di awal tapi tidak bisa menjaga kualitas produk, semua yang sudah kamu upayakan akan percuma. Kenapa? Karena pembeli tidak akan tertarik melakukan pembelian kedua, apalagi ketiga.
Untuk itu, merupakan praktik wajib untuk pelaku usaha dalam menjaga kualitas produknya, termasuk produk kuliner kamu. Pertimbangkan juga untuk membuat kemasan yang apik agar pengalaman pembeli semakin baik.
7. Terus berinovasi dengan menu
Kebosanan pelanggan adalah sesuatu yang vital dan harus kamu hindari sebagai pelaku usaha kuliner. Melakukan inovasi menu kuliner adalah hal yang bisa kamu coba; caranya, perhatikan tren yang sedang terjadi di media sosial, misalnya.
Kombinasikan menu utama di usaha kuliner kamu dengan tren yang berhubungan dengan makanan, dengan begitu kamu bisa menaikkan antusiasme kembali sekaligus menyegarkan menu yang ditawarkan.
Foto: Chilibeli
Sebanyak 7 tips memulai dan mengembangkan bisnis kuliner di atas bisa kamu coba untuk yang mau beralih menjadi wirausaha di bidang makanan maupun minuman.
Jangan lupa untuk melakukan efisiensi waktu dan tenaga dengan bermitra di Chilibeli yang bisa memasok bahan baku yang kamu butuhkan lewat aplikasi belanja online. Semoga sukses!
Tinggalkan Komentar