Foto: Science Alert
Teknologi.id - Ada berbagai cara yang bisa kamu lakukan untuk mendapat bayaran dari membantu ilmuan melakukan riset ilmiahnya.
Jika kamu berniat untuk memberikan bantuan kepada komunitas sains dan juga menyelamatkan nyawa orang lain, ada beberapa cara tidak biasa namun potensial yang bisa kamu lakukan. Salah satunya adalah berbaring selama dua bulan di kasur sebagai sukarelawan dari projek NASA yang bertujuan meneliti gravitasi artifisial.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan, namun perlu digarisbawahi bahwa cara ini bukan cara instan dan mudah dalam mendapatkan uang atau penghasilan.
1. Berbaring selama 60 Hari
Foto: CNN
NASA melakukan penelitian untuk mengetahui perubahan yang dialami oleh tubuh astronot akibat penerbangan luar angkasa tanpa bobot. Dalam penelitiannya, NASA membutuhkan sukarelawan yang mau berbaring selama 60 hari penuh. Terkesan mudah, namun sebenarnya tidak semudah itu. Selain diharuskan untuk memiliki ciri fisik dan psikologis seperti astronot asli, sukarelawan juga hanya akan melakukan semua kegiatan (mencuci, makan, buang air) sambil berbaring di kasur.
NASA akan membayar sukarelawan sebesar US$ 18,500 atau setara dengan Rp. 291.279.XXX.
2. Donor plasma darah
Foto: money.com
Plasma darah merupakan cairan yang kaya akan protein dan mengandung air yang dilengkapi enzim, anti bodi, serta garam. Mendonorkan plasma darah bisa membantu pasien dengan gangguan pembekuan darah, penyakit autoimun, hingga luka bakar. Selama proses donor plasma, darah akan secara otomatis masuk kedalam mesin pemisah plasma dengan komponen lainnya. Pendonoran plasma ini aman dilakukan setidaknya sekali dalam sebulan.
Beberapa situs membayar pendonor plasma dengan rata-rata sebesar US$ 50 atau setara dengan Rp. 787.242 per satu kali donor.
3. Donor tinja
Foto: Inhabitat
Kamu bisa mendonorkan tinja atau kotoran hasil buang air besar kepada Program Good Nature. Program ini akan melakukan penelitian lebih lanjut menggunakan donor tinja untuk mengetahui tentang infeksi gangguan saluran cerna. Nantinya Good Nature akan membayar melalui deposit untuk setiap donor yang kamu berikan.
Bayaran yang didapatkan sebagai kompensasi bisa mencapai US$ 1,500 atau sebesar Rp. 23.167.XXX dalam satu bulannya.
4. Mendonorkan sel telur
Foto: The Reproductive Medicine Group
Melakukan donor sel telur membantu individu yang tidak bisa menghasilkan sel telur sehat menjadi ibu. Saat pendonoran sel telur, pasien akan diberikan obat subur sehingga bisa menghasilkan sel telur lebih banyak. Proses ini hanya boleh dilakukan oleh wanita yang sudah berusia 21 tahun dan maksimal 35 tahun. Tidak hanya sekedar mendonorkan, proses ini juga memiliki resiko berat seperti kemungkinan komplikasi kesehatan, seperti; pertumbuhan jaringan abnormal pada uterus, infeksi, kerusakan ginjal, kanker, hingga kematian.
NYU Langone Fertility Center di New York akan membayar pendonor sebesar US$ 10,000 atau setara dengan Rp. 157.448.XXX.
5. Mendonorkan sel sperma
Foto: Money Done Right
Tidak seberbahaya mendonorkan sel telur, mendonorkan sel sperma jauh lebih mudah dan tidak beresiko tinggi. Kamu bisa mendonorkan sel sperma kamu kepada bank sperma. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya; sehat, relatif tinggi (170 cm), muda (<40), dan berpendidikan.
Per donasinya, kamu akan dibayar sebesar US$ 35 sampai US$ 125 atau setara dengan Rp. 551.069 hingga Rp. 2.361.XXX.
6. Menjadi ibu pengganti
Foto: pixabay
Menjadi ibu pengganti selama sembilan bulan, di mana mengandung bayi orang lain pada rahim kamu adalah salah sumber penghasilan besar. Namun perlu digarisbawahi bahwa proses ini belum legal di berbagai negara termasuk Indonesia di dalamnya. Bahkan di Amerika, individu yang ketahuan melakukan proses ini akan dikenai hukuman penjara.
Meskipun belum legal dan masih dilarang, tidak dipungkiri bahwa praktek ini masih ada dan dilakukan. Individu yang bersedia menjadi ibu pengganti biasanya dibayar dengan nominal sebesar US$ 24,000 hingga US$ 45,000 atau setara dengan Rp.377.876.XXX hingga Rp. 708.518.XXX.
Baca juga: Prediksi BRIN Soal Badai di Jabodetabek Meleset, BMKG Beri Bantahannya
7. Mendaftar uji klinis berbayar
Foto: Meridian Clinical Research
Menjadi bagian dari uji coba klinis menjadi salah satu cara untuk menghasilkan uang. Institut Nasional Kesehatan yang menjalankan database untuk studi klinis pada manusia merupakan salah satu instansi yang membuka lowongan uji klinis berbayar untuk keperluan sains. Bayaran yang didapatkan biasanya bergantung dengan resiko yang dihasilkan, semakin besar resiknya semakin besar pula bayarannya. Uji klinis berbayar ini biasanya menguji perilaku manusia hingga fungsi otak, dan lainnya.
8. Mendaftar eksperimen psikologi
Foto: Experimental Psychology
Tidak seberbahaya uji klinis berbayar, mendaftar pada eksperimen psikologi jauh lebih tidak beresiko. Eksperimen psikologi ini biasanya bergelut pada pengujian yang lebih ringan seperti; mengidentifikasi warna, mendapatkan uji kejut ringan pada pergelangan tangan, hingga mencelupkan lengan pada air es.
Bayaran yang akan didapatkan sangat beragam, mulai dari US$ 10 hingga US$ 130 atau setara dengan Rp. 157.448 hingga Rp. 2.046.XXX
9. Mendonorkan sum-sum tulang belakang
Foto: Be The Match
Hampir sama dengan donor plasma, donor sum-sum tulang belakang bisa dilakukan kepada individu yang membutuhkannya. Sebagai salah satu organ tubuh yang sangat susah memiliki kecocokan antar individunya, maka donor sum-sum tulang belakang sangat sulit dihargai hanya dengan uang. Bayaran yang diberikan biasanya berupa penggantian dana transportasi selama proses pendonoran dan juga dana kerugian lainnya yang mungkin muncul dikemudia hari.
10. Memberikan mayat untuk sains
Foto: Popular Science
Terkesan tidak wajar, ide memberikan mayat untuk sains bisa jadi ide ketika kamu ingin turut berpartisipasi dalam kemajuan sains. Perusahaan seperti BioGift dan Science Care akan membayar biaya kremasi dari mayat yang diberikan untuk berbagai proses penelitian yang dilakukan.
Tinggalkan Komentar