Waspada Malvertising, Modus Penipuan Lewat Pencarian Google

Sekar Arum Pangastuti . September 12, 2024
malvertising google
sumber: thairath


Teknologi.id – Proses digitalisasi memang mempermudah pekerjaan manusia. Meski begitu, selalu ada kejahatan yang mengintai di balik kemajuan teknologi. Saat ini modus-modus penipuan yang beredar di internet semakin beragam. Kabarnya, kini Google Search juga dimanfaatkan oleh hacker untuk melancarkan aksi penipuan.

Penipuan dengan memanfaatkan iklan yang beredar di Google disebut malveritising. Kata malveritisng berasal dari kata malware dan advertising. Biasanya pelaku memasukan iklan jahat ke dalam sebuah jaringan periklanan yang bertujuan untuk mengarahkan korban ke situs berbahaya. Ketika pengguna masuk ke situs tersebut, situs akan menginstal malware berbahaya ke dalam perangkat Anda.

Menurut perusahaan keamanan Crowdstrike pada situs resminya, malware yang terinstal saat malvertising akan bekerja selayaknya malware pada umumnya yaitu untuk merusak berkas, mencuri data, memantau aktivitas pengguna, dsb. The New York Times, BBC, Forbes, dll pernah terlobat dalam serangan malvertising pada beberapa tahun terakhir. Masalahnya malvertising tersebut berasal dari iklan yang disusupi sehingga perusahaan tersebut kesulitan untuk mendeteksinya.

Baca Juga: #AwasJebakanBadman: Tiga Langkah Bedakan Link DANA Kaget Asli dan Palsu

Dikutip dari cnbcindonesia.com, menurut laporan perusahaan keamanan siber Malwarebyte pada September 2023, terdapat peningkatan kasus malvertising sebesar 42% setiap bulan.  Hal ini dilakukan dengan tujuan phising atau hanya menyebarkan malware.

Iklan jahat seringkali muncul di kueri desktop dan HP. Akan tetapi, banyak pula iklan jahat yang tersembunyi di situs-situs utama yang sering dikunjungi konsumen. Sebagian iklan hanya bisa menjerat korban ketika mereka mengkliknya. Sebagian lain bisa menyerang korban hanya dengan memasuki situs yang telah terinfeksi malware dan iklan jahat.

Berikut serangan-serangan yang dilakukan ketika malvertising:

·         Angler Exploit Kit

Malvertising ini dilakukan untuk mengarahkan pengguna ke situs web berbahaya di mana hacker dapat mengeksploitasi kerentanan di situs web resmi.

·         Rough Ted

Malvertising ini dapat menghindari berbagai jenis pemblokiran iklan dan antivitus menggunakan URL yang berubah-ubah. Untuk melakukan seragan jenis ini, hacker akan memanfaatkan jaringan pertukaran iklan yang kompleks.

·         KS Clean

Malevertising ini akan memicu pemberitahuan pengguna untuk memperbarui aplikasi tertentu. Apabila pembaruan dilakukan, hacker bisa mendapatkan akses ke perangkat seluler korban.

Baca Juga: Kode QR Jadi Modus Penipuan Baru, Kenali Quishing, Ciri-Ciri, dan Tips Menghindarinya

Di internet, malvertising bukanlah fenomena yang baru. Namun, iklan malvertising seringkali dibuat semirip mungkin dengan aslinya sehingga banyak orang yang akan tertipu. Sayangnya, Google menjadi mesin pencari yang paling populer. Banyak pengguna Google yang percaya dengan hal-hal yang muncul di sana. Meski begitu, malvertising tidak hanya terdapat di Google melainkan di mesin pencari lainnya.

Untuk menghindari adanya malvertising, pengguna diminta untuk menghindari mengklik iklan selama melakukan aktivitas pencarian di Google maupun mesin pencari lain. Jika pengguna mengklik iklan harap memastikan iklan yang dikunjungi merupakan situs resmi dengan cara melihat tautannya. Selain itu, pengguna dapat menginstal aplikasi anti virus yang bisa mendeteksi dan memblokir malware yang ada.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(sap)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar