Foto: Islander News
Teknologi.id - Otoritas Singapura telah menyetujui alat deteksi
Covid-19 lewat napas yang bertujuan untuk menunjukkan apakah seseorang
terinfeksi virus corona dalam waktu kurang dari satu menit.
Tes ini menggunakan semacam
corong yang terhubung dengan mesin analis, sedangkan GeNose memanfaatkan
kantong yang kemudian dikoneksikan ke mesin.
Alat ini mirip dengan GeNose yang
dikembangkan Universitas Gajah Mada dan telah dipakai di beberapa bandara dan
stasiun kereta api.
Corong sekali pakai Breathonix dilengkapi katup satu arah dan perangkap air liur. Perangkap ini diperlukan untuk mencegah masuknya ludah ke dalam mesin, sehingga dapat mencegah kontaminasi antar-sampel yang membuat pengujian menjadi tidak akurat.
Baca juga: 80% Akurat, Aplikasi Pendeteksi COVID-19 Hanya dengan Suara
Persis seperti GeNose, Breathonix
mendeteksi senyawa organik yang mudah menguap alias volatile organic compounds
(VOC), dalam napas seseorang.
Perusahaan Breathonix yang
bekerja sama dengan National University of Singapore (NUS), mengatakan tengah
berdiskusi dengan kementerian kesehatan untuk menjalankan uji coba penerapan
teknologi di salah satu titik perbatasan negara kota dengan Malaysia.
Alat tes Corona dengan napas ini akan dilakukan bersamaan dengan tes cepat antigen Covid-19 wajib saat ini.
Baca juga: Apakah GeNose Reliabel untuk Screening Covid-19?
Alat tes pernapasan ini akan
dijual antara 5 sampai 20 dolar Singapura (Rp53.000 hingga Rp213.000),
bergantung jumlah pembelian.
Pada tahun lalu Breathonix
menyatakan alat tes ini memiliki keakuratan lebih dari 90 persen berdasarkan
uji klinis.
Meski begitu, penggunaan alat ini
tidak ditujukan untuk keperluan diagnostik. Mereka yang positif dari skrining
alat ini tetap harus menjalani tes PCR untuk mengkonfirmasi keberadaan virus.
Breathonix sedang menjajaki kerja
sama dengan beberapa organisasi lokal dan luar negeri untuk menggunakan sistem
tersebut.
(fpk)
Tinggalkan Komentar