Foto: Kajima Co.
Teknologi.id - Para ilmuwan Jepang dikabarkan telah mengusulkan gravitasi buatan untuk memungkinkan manusia hidup dan tinggal di Bulan dan Mars. Dilansir dari SlashGear, para ilmuwan telah merencanakan dua perangkat gravitasi buatan yang bisa digunakan manusia untuk hidup di Bulan dan Mars tanpa ada kendala.
Ilmuwan Jepang yang berasal dari Universitas Kyoto dan gabungan dari Kajima Construction Co, ini menjelaskan bahwa alat tersebut memiliki bentuk kerucut. Dengan bentuk ini, para ilmuwan Jepang mengatakan alat tersebut dapat memberikan gaya gravitasi yang mirip dengan bumi.
Bahkan untuk besaran hingga daya tarik gravitasi buatan itu pun diklaim akan terasa alami seperti gravitasi yang bisa dihasilkan oleh Bumi.
Alat Gravitasi Buatan di Bulan dan Mars
Ide utamanya adalah menggunakan gaya sentrifugal melalui gerakan rotasi untuk menciptakan gravitasi Bumi yang enam kali lebih besar dari Bulan.
Untuk penamaan perangkat gravitasi buatan yang dapat membantu manusia tinggal di Bulan dan Mars, para ilmuwan Jepang telah menciptakan perangkat lain dan berbeda.
Alat gravitasi buatan untuk Bulan dinamakan dengan sebutan Lunar Glass. Adapun gravitasi buatan yang akan ditempatkan di Mars disebut Mercury Mars.
Baca juga: Ini Link dan Cara Main Tes Usia Mental yang Sedang Trending di Media Sosial
Dan untuk desainnya, ilmuwan Jepang itu mengklaim akan membuat perangkat dengan ketinggian sekitar 1.300 kaki dengan radius 32 kaki.
Jika dibandingkan dengan sebuah gedung, maka perangkat gravitasi buatan ini setara dengan ketinggian gedung The Edge yang terletak di New York, Amerika Serikat. Namun demikian, para ilmuwan yang mengembangkan perangkat gravitasi buatan itu mengakui bahwa mereka akan menyederhanakan alat tersebut ke ukuran yang lebih kecil pada tahun 2050 mendatang.
Menariknya, usulan mengenai perangkat gravitasi buatan yang bisa digunakan untuk manusia bisa hidup dan tinggal di Bulan dan Mars itu dikatakan baru langkah awal.
Konsep Lunar dan Mars Glass yang disajikan kali ini digadang-gadang hanya sebagian kecil dari proyek besar yang telah dibayangkan oleh para ilmuwan tersebut.
Baca juga: Capai 1 Juta Gbps, Jepang Pecahkan Rekor Internet Tercepat
Para ilmuwan Jepang juga telah mengatakan mereka akan menciptakan sistem transportasi antara Bumi dan planet lain, dengan menjaga dan mempertahankan gravitasi serupa dengan Bumi saat membawa penumpang.
Mengusung nama Hexagon Space Track System, para ilmuwan ini mengklaim akan membangun kendaraan transportasi antarplanet yang menjadi kereta api yang dapat digunakan untuk kegiatan bisnis hingga pilar pariwisata luar angkasa.
“Tidak ada rencana seperti itu dalam rencana pengembangan luar angkasa negara lain,” kata Yosuke Yamashiki, Direktur Pusat Antariksa Manusia SIC Universitas Kyoto.
Fasilitas Lunar akan mensimulasikan keanekaragaman hayati Bumi melalui hutan dan air. Versi yang lebih sederhana dapat diselesaikan pada tahun 2050, sedangkan versi skala penuh diperkirakan akan memakan waktu hingga 70 tahun.
Takuya Ono, seorang peneliti senior di perusahaan Jepang Kajima mengatakan, "Gagasan untuk tinggal di luar angkasa telah menjadi realistis. Masalah gravitasi rendah, yang secara intuitif saya sadari ketika saya masih kecil adalah masalah yang harus kita atasi,”
Keduanya berkomitmen untuk membuat rencana tersebut berguna bagi umat manusia. Beberapa negara lain juga berencana untuk menempatkan pangkalan permanen di Bulan, termasuk AS, Rusia, dan China.
“Di masa depan, ketika manusia tinggal di Bulan dan Mars, ia akan mengalami gravitasi yang sama dengan Bumi, dan itu akan menjadi seperti kaca dengan diameter 200 meter dan ketinggian 200 hingga 400 meter di atas permukaan," kata para peneliti.
(aka)
Tinggalkan Komentar