Teknologi.id - EctoLife, sebuah fasilitas rahim buatan yang akan menghasilkan 30.000 bayi dalam setahun sebagai gambaran kehamilan di masa depan. Fasilitas EctoLife ini dibuat dengan tujuan agar memberi bantuan alat kepada orang tua untuk melahirkan bayi sesuai keinginan.
Kehadiran konsep fasilitas kehamilan ini diadakan atas urgensi populasi global yang akan mencapai puncaknya, dan kemudian turun secara perlahan. Salah satu orang terkaya di dunia telah mewanti-wanti akan adanya penurunan populasi manusia, yakni Elon Musk. Musk diketahui memiliki sembilan anak sebagai cara untuk mencegah dunia dari adanya keruntuhan populasi.
Adanya teknologi untuk membantu menstabilkan populasi manusia akan mendorong perekonomian global dalam beberapa puluh tahun mendatang. Beberapa negara seperti Spanyol, Jepang, Thailand, Korea Selatan, Portugal, dan 18 negara lainnya akan menghadapi krisis populasi di masa mendatang. Teknologi seperti EctoLife lah yang mungkin akan membantu mengatasi permasalahan yang dialami 23 negara ini.
Mengenal Fasilitas EctoLife
Berdasarkan video yang dilansir dari akun YouTube Hasheem Al-Ghaili berjudul 'EctoLife: The World's First Artificial Womb Facility', konsep EctoLife akan membantu orang tua agar memiliki sang buah hati tanpa harus mengalami proses kehamilan dan bahkan pembuahan.
EctoLife diharapkan mampu untuk meningkatkan tingkat keberhasilan kehamilan dengan mengandalkan prosedur fertilisasi in-vitro. Kemudian, embrio yang telah dibuahi langsung akan dicangkokkan ke dalam rahim buatan. Dari sini, embrio tersebut akan tumbuh dan berkembang menjadi janin yang dapat dipantau 24/7. Keguguran juga akan dicegah karena pemantau bisa mengintervensi embrio secara kendali penuh.
Baca juga: Elon Musk Sebut Masa Depan Indonesia Cerah dan Akan Jadi Negara Hebat
Ketika orang tua memilih membuahi anaknya di fasilitas EctoLife ini, mereka akan dengan mudah mengetahui tanggal penjemputan bayi melalui virtual reality, haptic feedback body suite, atau juga melalui akses audio-visual lewat smartphone di genggaman mereka.
Masih Berupa Konsep
Video yang dirilis oleh Hashem Al-Ghaili tersebut masih berupa konsep. EctoLife sendiri bukanlah perusahaan atau bahkan organisasi penelitian yang akan menyediakan layanan fasilitas kehamilan semacam ini dalam waktu dekat.
Namun dengan EctoLife, Al-Ghaili memberikan kepastian dari sebuah ide yang dianggap remeh oleh banyak orang. Kehadiran video yang ia rilis menjadi pertanda bahwa teknologi dan sains bisa saja menghasilkan fasilitas semacam itu di masa mendatang yang tidak lama lagi.
Al-Ghaili juga mengedepankan diskusi mengenai etika teknologi yang akan diterapkan di kehidupan manusia nantinya, salah satunya EctoLife. Orang tua bisa saja mendapatkan opsi untuk mengubah karakteristik anak mereka sebelum lahir ke dunia atau merujuk sebagai "Super Baby" suatu saat nanti.
Teknologi EctoLife mungkin akan memberikan manfaat besar bagi mereka yang memiliki riwayat atau kondisi genetik keluarga tidak beruntung, yakni tidak dapat melahirkan.
Hanya saja jika kondisi global terhadap tingkat kesuburan terus menurun, maka dunia akan mengalami krisis populasi dan teknologi semacam EctoLife bisa menjadi sebuah solusi.
(ai)
Tinggalkan Komentar