Ketahuan Pura-pura Kerja Pakai Keyboard Palsu, Puluhan Karyawan Bank Dipecat

Ayu Puspita Lestari . June 27, 2024
Foto: iFixOmaha


Teknologi.id - Raksasa perbankan AS, Wells Fargo, telah memecat sejumlah karyawannya menyusul klaim bahwa para karyawannya memalsukan aktivitas keyboard untuk mengelabui perusahaan agar mengira bahwa mereka sedang bekerja, padahal sebenarnya tidak. Belum jelas bagaimana masalah ini ditemukan atau apakah  ini secara khusus terkait dengan orang-orang yang bekerja dari rumah. 

Bank AS tersebut mengatakan bahwa para staf telah dipecat atau mengundurkan diri, "Setelah meninjau tuduhan yang melibatkan simulasi aktivitas keyboard yang menciptakan kesan bekerja secara aktif." Peraturan baru-baru ini diberlakukan di AS yang berarti bahwa pialang yang bekerja dari rumah harus di periksa setiap tiga tahun.

Seorang juru bicara perusahaan mengatakan: "Wells Fargo menuntut karyawan dengan standar tertinggi dan tidak menoleransi perilaku yang tidak etis." Pada tahun 2022, Wells Fargo mengatakan bahwa mereka telah mengadopsi model kerja fleksibel hybrid dengan staf yang di izinkan untuk bekerja dari rumah pada waktu tertentu. Beberapa perusahaan besar telah menggunakan alat yang semakin canggih untuk memantau karyawan sejak kerja jarak jauh diperluas selama selama pandemi Covid 19.

Baca juga : Inovatif! Lenovo Rilis Konsep Keyboard dan Mouse Kombinasi Tenaga Surya dan Mekanik

Layanan semacam itu dapat melacak penekanan tombol dan erakan mata, mengambil tangkapan layar dan mencatat situs web yang dikunjungi. Tetapi teknologi juga telah berkembang untuk menghindari pengawasan, termasuk apa yang disebut "Mouse Jigglers" yang bertujuan untuk membuat komputer tampak aktif digunakan yang tersedia secara luas.

Produk seperti "Mouse Jigglers" menjadi pahlawan tanpa tanda jasa dalam pandemi ini, menghentikan komputer agar tidak masuk ke mode tidur tanpa melakukan sesuatu yang produktif. Popularitas gadget ini melonjak seiring dengan semakin banyaknya pekerjaan jarak jauh yang dilakukan. Namun Wells Fargo tidak membiarkan hal ini terjadi begitu saja. Begitu pun muslihat ini ditemukan, mereka langsung menutup tirai untuk para penghindar digital ini.

Menurut Amazon, dimana produk ini dapat ditemukan dengan harga kurang dari $10 ribuan produk telah terjual dalam satu bulan berkhir. Menurut "Bloomberg, yang pertama kali melaporkan langkah tersebut berdasarkan pengajuan yang dilakukan Wells Fargo kepada Otorita Regulator Industri Keuangan AS, mengkonfirmasi enam kasus dimana seseorang staf telah diberhentikan setelah ditinjau, dan satu kasus dimana seseorang mengundurkan diri secara sukarela setelah dihadapkan pada klaim tersebut."

Banyak dari mereka yang telah bekerja untuk Wells Fargo kurang dari lima tahun. Banyak perusahaan terutama di industri keunagan, mendorong stafnya untuk kembali ke kantor. Kerja jarak jauh tetap populer sejak pandemi, tetapi jumlahnya semakin menurun. Di AS, hanya kurang dari 27% hari kerja yang dibayar bulan lalu adalah hari kerja dari rumah, dibandingkan dengan lebih dari 60% pada puncak pandemi pada tahun 2020, menurut penelitian oleh para profesor di Tecnológico Autónomo de México (ITAM) Business School, Stanford, dan Universitas Chicago. Pada musim semi ini, sekitar 13% karyawan penuh waktu di AS bekerja secara jarak jauh dan 26% lainnya menikmati pengaturan dengan sistem hybrid, menurut para peneliti. 

Dari Akun Palsu Hingga Pekerjaan Palsu

Bank ini memilki sejarah yang lebih pedas, seperti pada tahun 2016 terungkap bahwa karyawan Wells Fargo telah membuat jutaan rekening tabungan dan giro palsu untuk memenuhi target penjualan dan menerima bonus. Dampaknya sangat besar, denda miliaran dolar, reputasi yang tercemar dan sejarah dan sejumlah eksekutif yang dipecat.

Dalam konteks ini, hampir tidak masuk akal jika skandal terbaru melibatkan karyawan yang melakukan hal yang sebaliknya pura-pura bekerja alih-alih bekerja berlebihan. Bisa dikatakan Wells Fargo konsisten dalam satu hal ; menjadi berita utama karena alasan yang salah.

Wells Fargo, seperti banyak lembaga keuangan lainnya, telah bergulat dengan teka-teki kerja jarak jauh. Pada Maret 2022, bank yang berbasis di San Francisco ini memutuskan bahwa sudah waktunya bagi karyawannya untuk  kembali ke kantor tiga hari dalam seminggu. Hal ini sejalan dengan langkah serupa yang dilakukan oleh Citigroup dan pemain besar lainnya di dunia perbankan.

Bukan berati para petinggi perbankan menyukai kerja jarak jauh, Jamie Dimon dari JPMorgan yang terkenal ramah mengatakan, "Saya sangat mengerti mengapa seseorang tidak ingin melakukan perjalanan satu setengah jam setiap hari, saya benar-benar mengerti. Bukan berarti mereka juga harus bekerja di sini.

Kerja jarak jauh, ternyata bukan hanya tentang dimana anda bekerja, tetapi juga tentang bagaimana keterlibatan Anda. Laporan Gallup mengungkapkan bahwa 62% pekerja di seluruh dunia merasa tidak terlibat, hanya datang dan pergi tanpa memiliki gairah yang nyata terhadap pekerjaan mereka. Skandal Wells Fargo baru-baru ini hanyalah sebuah gejala dari masalah yang lebih besar ini, karyawan memalsukan aktivitas karena mereka merasa tidak terhubung dan tidak terinspirasi.

Menurut laporan tersebut, dalam skala global, pekerja yang tidak terlibat menghabiskan biaya $8,9 triliun atau 9% dari PDB global. Hal ini merupakan pengingat suram bahwa revolusi bekerja dari rumah memiliki sisi negatifnya, terutama di industri tradisional seperti perbankan.

Baca berita dan artikel lainnya di Google News

(ay)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

1 Komentar