Limbah Uang Kertas Kini Bisa Jadi Sumber Tenaga Listrik

Lutfiyah Fathiyani . November 16, 2023

Foto: PLTU

Teknologi.id - Setiap Negara memiliki caranya masing-masing dalam mengolah limbah, termasuk Indonesia yang punya banyak cara untuk mengurangi limbah dengan mengelolanya dan memberikan nilai tambah pada limbah. Limbah uang kertas yang berasal dari uang yang diberhentikan peredarannya tak luput menjadi sumber daya baru.

Dalam kerja sama antara Bank Indonesia Purwokerto, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Cilacap, dan PT PLN Indonesia Power PLTU Jateng 2 Adipala PGU, yang baru-baru ini melakukan terobosan dengan mengelola limbah uang kertas mencapai 160 ton LRUK (Limbah Racik Uang Kertas) menjadi bahan bakar energi alternatif. Mereka menggunakan limbah uang kertas tersebut sebagai bahan campuran dalam teknik co-firing (sebuah proses menyatukan dua bahan secara bersamaan dengan cara dibakar), dijadikan satu dengan batubara dan menjadi sumber daya untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

“ 160 ton limbah uang kertas ini didapatkan dari berbagai wilayah cabang Bank Indonesia (BI) yaitu Bandung, Semarang, DI Yogyakarta, Purwokerto, Tasikmalaya, Cirebon dan Tegal”.jelas Edwin.

Setelah melakukan uji coba tes Performance Test Co Firing pada tanggal 1 November 2023, PLN Indonesia Power PLTU Jateng 2 Adipala PGU berhasil mencatat rekor di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas pengelolaan limbah racik uang kertas terbanyak. Penghargaan ini disahkan pada tanggal 2 November 2023.

Dalam kesempatan itu, Representatif MURI, Sri Widiati menyatakan bahwa ini adalah pencapaian yang belum pernah tercatat sebelumnya di Museum Rekor Indonesia. Dengan penggunaan limbah uang kertas yang diracik, mereka telah berhasil menciptakan sumber energi alternatif yang efisien dan ramah lingkungan.

Foto: Instagram Bank Indonesia Purwokerto

“Kami dengan bangga memberikan penghargaan Jumlah Limbah Racik Uang Kertas Terbanyak sebagai Bahan Bakar Co-Firing Pembangkit Listrik,” jelasnya.

Penggunaan Limbah Racik Uang Kertas ini juga dinilai mendukung visi dari Bank Indonesia yang ingin menjadi Bank Sentral yang ramah lingkungan di masa depan karena co-firing dengan bahan baku limbah uang kertas ini dapat menjadi salah satu green booster dalam program percepatan peningkatan energy terbarukan dengan minimum investasi dikarenakan penggunaan fasilitas yang telah ada.

Baca juga: Indonesia Ke-2, Ini Daftar 6 PLTS TerapungTerbesar di Dunia pada Tahun 2023


Untuk kedepannya Bank Indonesia mengharapkan kegiatan dan kerjasama yang sama juga lekas  terlaksana di provinsi lain untuk mendukung terobosan Bank Indonesia dalam mencapai implementasi green economy (sistem ekonomi yang berusaha untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan).

“Ini merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan tugas Bank Indonesia, di bidang sistem pembayaran tunai,” jelas Mursidi.

Program co-firing ini juga sejalur dengan target PLN Indonesia yang tidak pernah berhenti dalam mengejar target bauran tenaga baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23 persen di 2025 mendatang.

“PLN Indonesia Power sebagai generation company terbesar di Asia Tenggara terus lakukan manuver untuk mencapai target bauran EBT di tahun 2025. Selain terus menggali potensi EBT di Indonesia, kami juga jalankan program cofiring yang dijadikan sebagai salah satu green booster dalam program percepatan peningkatan energi terbarukan,” ujar Edwin dikutip dari Antara di Jakarta, Rabu (15/11).

Sebelumnya, PLTU memang sudah pernah menggunakan bahan baku alternatif lain. PLTU pernah melakukan cofiring sejak tahun 2021 dengan melakukan uji coba menggunakan wood pellet (serbuk kayu) pada tahun 2022 dengan pengujian menggunakan sekam padi dan selanjutnya secara kontinyu co firing dengan sawdust.

Melihat pertumbuhan target tonase dan kWh green (listrik yang berasal dari sumber energy terbarukan) untuk cofiring mencapai 5 persen, maka perlu dilakukan tambahan material bahan bakar dari berbagai jenis biomassa, menjadikan bertambahnya opsi dalam bahan bakar co-firing itu sendiri, salah satunya adalah dengan pemanfaatan Limbah Racik Uang Kertas (LRUK) yang bekerjasama dengan Bank Indonesia Purwokerto di tahun 2023.

Dengan adanya terobosan terbaru dalam penggunaan olahan limbah menjadi energy terbarukan, diharapkan semakin banyak biomassa yang dapat dipakai untuk kebutuhan dasar lainnya dengan tetap menyeimbangkan bahan yang menjadi limbah dengan produksi olahan limbah itu sendiri sehingga dapat lingkungan tetap terjaga nantinya.

Sebagai penutup, Edwin menuturkan, “PLN Indonesia Power terus lakukan manuver untuk mencapai target bauran EBT di tahun 2025.”

Baca artikel lain di Google News: Teknologi.id

(LF)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar