Teknologi.id - U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) atau Komisi Sekuritas dan Bursa AS akhirnya resmi menyetujui perdagangan produk-produk Bitcoin Exchange-Traded Funds (ETF) setelah penantian dan drama panjang selama beberapa bulan belakangan.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua SEC Gary Gensler melalui unggahan di situs resmi SEC, di mana pihaknya selaku regulator menyetujui pengajuan perdagangan ETF Bitcoin Spot oleh perusahaan manajemen aset secara bersamaan sebelum batas waktu yang diharapkan yaitu 10 Januari 2023 waktu AS atau Kamis, (11/1/2024) pagi waktu Indonesia.
Ada total 13 pemohon ETF Bitcoin yaitu BlackRock, Grayscale Investments, Ark Invest & 21Shares, Bitwise, VanEck, WisdomTree, Invesco, Fidelity, Valkyrie, Global X, Hashdex, Franklin Templeton dan Manajemen Aset Pando.
"Persetujuan ini berarti bahwa investor ritel dan institusional sekarang memiliki kemampuan untuk mendiversifikasi portofolio mereka dengan eksposur kripto tanpa mengkhawatirkan masalah rumit dalam penyimpanan," kata Campbell Harvey, profesor keuangan di Duke University. "ETF memudahkan untuk menambah portofolio Anda."
Para pendukung kripto selama bertahun-tahun berpendapat bahwa apa yang disebut sebagai dana spot yang berinvestasi langsung dalam Bitcoin akan bermanfaat bagi investor dan akan membantu mendekatkan industri ini ke dunia keuangan tradisional yang lebih teregulasi.
Hal ini juga menunjukkan semacam tonggak kedewasaan untuk industri yang relatif baru lahir, di mana pertempuran dengan regulator mencapai puncaknya setelah runtuhnya kerajaan FTX Sam Bankman-Fried menyoroti risiko yang mengintai di industri ini.
Baca juga: Bitcoin Diprediksi Akan Mencapai Nilai 1,5M Tahun Depan
Keputusan penting ini muncul setelah Grayscale Investments memenangkan kemenangan penting atas SEC. Pengadilan banding federal telah membatalkan penolakan permohonan Grayscale untuk mengubah trust Bitcoin menjadi ETF.
Pengadilan menyebut penolakan tersebut "sewenang-wenang dan berubah-ubah" karena komisi tersebut gagal menjelaskan perlakuannya yang berbeda terhadap produk serupa. ETF yang menyimpan Bitcoin berjangka disetujui pada tahun 2021.
"Berdasarkan keadaan ini dan yang dibahas lebih lengkap dalam urutan persetujuan, saya merasa jalan yang paling berkelanjutan ke depan adalah menyetujui pencatatan dan perdagangan saham ETF Bitcoin spot ini," kata Gensler.
Seiring persetujuan SEC untuk ETF, harga Bitcoin juga turut meningkat. Pada perdagangan Kamis (11/1/2024) pagi, harga Bitcoin berhasil menyentuh USD 47.441 atau setara Rp 738,3 juta.
Dampak ETF Disetujui
Dengan disetujuinya ETF oleh SEC, akan ada beberapa kemungkinan dampak positif yang terjadi. Kepala analisis dan riset Bitget, Ryan Lee, memberikan analisanya mengenai dampak ETF Bitcoin spot yang disetujui SEC.
Ryan Lee membandingkannya dengan ETF emas yang disetujui pada 2004 dan membuat harga emas naik 250%.
“Jika kita bandingkan dengan ETF emas spot, pada bulan Desember 2023, dana kelolaan (AUM) ETF emas telah mencapai sekitar $209 miliar, dengan setengah dari AUM tersebut berada di Amerika Utara. Saat ini, volatilitas BTC kira-kira 3,6 kali lipat dari emas. Jika ETF BTC spot disetujui, dengan asumsi raksasa keuangan ini ingin berinvestasi di BTC dengan eksposur risiko yang mirip dengan emas, mereka perlu menginvestasikan sekitar US$30-US$40 miliar,” jelas Lee.
Baca juga: Prediksi Cryptocurrency: Bagaimana Nasib Masa Depan Bitcoin?
Ryan juga optimis harga Bitcoin bisa naik ke level sekitar US$48.000 hingga US$50.000. Lee juga menambahkan dampak lain selain harga dan arus uang, yakni terjadinya arbitrase dan adopsi regulasi.
Menurut Ryan, untuk mencegah lembaga keuangan besar dan menengah mentransfer dana mereka ke luar wilayah tersebut, pusat keuangan lain seperti London, Hong Kong, Singapura, dan Tokyo juga diharapkan untuk memperkenalkan kebijakan yang terkait dengan ETF BTC spot.
“Hal ini pada akhirnya akan mengarah pada globalisasi dan adopsi mata uang kripto secara luas. Selain itu, atribut mata uang kripto kemungkinan besar akan berkembang di luar BTC dan mencakup ETH, stablecoin, serta token lainnya, sehingga lebih banyak orang yang memahami pentingnya mata uang kripto,” ujarnya.
(dwk)
Tinggalkan Komentar