Teknologi UV-C Bisa Bunuh Virus Covid-19 di Udara?

Fabian Pratama Kusumah . August 09, 2021

Foto: The Fifth Estate

Teknologi.id – Signify menyelenggarakan diskusi virtual bertajuk "Perlindungan Gelombang Lanjutan: Desinfeksi Udara dalam Ruang dengan UV-C untuk Mengurangi Risiko Transmisi Virus & Bakteri melalui Udara".

Diskusi yang berlangsung pada Kamis (5/8/2021) ini menghadirkan pembicara ahli di bidang epidemiologi, Dr. Dicky Budiman, MD, M.Sc.PH dan praktisi pengelola bangunan, Deddy El Rashid.

Country Leader Signify Indonesia, Dedy Bagus Pramono, mengatakan selama lebih dari 35 tahun, perusahaan telah menjadi yang terdepan dalam teknologi UV.

Serta memiliki rekam jejak yang terbukti atas inovasi dan keahlian aplikasi dalam pencahayaan Sinar Ultraviolet-C (UV-C).

"Pandemi Covid-19 memacu kami untuk membawa berbagai aplikasi pencahayaan berteknologi UV-C sebagai solusi yang dapat membantu menangani penyebaran virus, bakteri dan berbagai mikroorganisme pembawa penyakit lainnya," ujar Dedy dilansir dari Liputan6.

Baca juga: AS Buat Vaksin Covid-19 Berbentuk Tablet, ini Keunggulannya

Ia menyebut penggunaan teknologi UV-C dapat turut berperan dalam mempercepat pulihnya kehidupan dan aktivitas masyarakat serta membantu mendorong perekonomian.

Penelitian menunjukkan penyebaran virus dan bakteri, termasuk virus corona (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19, dapat terjadi melalui aerosol di udara.

Oleh sebab itu, penting untuk memperhatikan kualitas udara, terutama di dalam ruang yang tertutup.

Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health, Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan potensi penularan di dalam ruangan terutama yang tidak memiliki ventilasi memadai, sangat besar.

Baca juga: Antibodi dari Hewan ini Teruji Ampuh untuk Lawan Covid-19

Meskipun ruangannya besar, tetapi sirkulasi udara harus dihitung dengan cermat. Sebagai gambaran, droplet yang dihasilkan orang bersin atau batuk bisa terbawa udara hingga sejauh 9 meter.

Ventilasi yang tidak memadai dalam ruangan tertutup dapat menyebabkan virus dan bakteri bertahan lebih lama di udara, sehingga saat seseorang masuk atau berjalan melewati ruang tersebut dan menghirup udaranya, mereka bisa terinfeksi.

Oleh karena itu, kita perlu memastikan ventilasi dan sirkulasi udara bersih yang memadai, apalagi di ruang-ruang publik tertutup seperti perkantoran, sekolah, pertokoan, rumah makan, hingga rumah ibadah di mana ada banyak orang beraktivitas.

(fpk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar