7 Strategi yang Harus Anda Ikuti, Agar KPR Disetujui Bank

Finansialku . February 17, 2021

Foto : Intiland

7 Strategi yang Harus Anda Ikuti, Agar KPR Disetujui Bank

Mengajukan KPR pembelian rumah atau bangunan lainnya merupakan sebuah proses yang cukup rumit. Tidak jarang pihak bank akan menolak permohonan tersebut.

Jika Anda benar – benar ingin mengajukan KPR di bank, hal utama yang perlu dipertimbangkan adalah jumlah penghasilan setiap bulannya harus lebih besar dari nominal cicilan yang terus berkembang setiap periode. Jadi, 7 strategi berikut harus Anda ikuti supaya pengajuan KPR bisa disetujui  oleh pihak bank.    

[Baca Juga : Apa Saja Risiko Reksa Dana dan Bagaimana Cara Menghitungnya?]    

#1. Memiliki Rekening di Bank

Setiap pekerja seharusnya memiliki rekening atau tabungan sebagai sarana menabung dan pemindahan uang. Selain itu, rekening tabungan di bank akan mencatat pemasukan serta pengeluaran setiap bulan dari seseorang melalui rekam print buku tabungan.

Contohnya apabila pembayaran gaji secara cash setiap bulannya, maka seseorang diharuskan untuk menabung gaji kita ke bank, sebelum menggunakannya untuk memenuhi syarat permohonan.

Bank memerlukan bukti tertulis tentang pendapatan yang dihasilkan setiap bulan dengan tujuan untuk menentukan nominal besar pinjaman oleh bank yang mampu dibayar oleh pemohon.

Setelah itu, pihak Bank akan memeriksa detail tentang sirkulasi keuangan di rekening serta menilai apakah sebuah rekening termasuk jenis sehat atau tidak. Untuk jenis pemilik rekening sehat,  Bank akan menyetujui permohonan selama berkas lain juga terdata dengan baik.  

#2. Dapatkan Informasi yang Jelas

Sebelum melakukan langkah selanjutnya terkait dengan pengajuan KPR, hal wajib yang perlu dilakukan adalah mengumpulkan berbagai informasi mengenai layanan KPR yang akan akan diajukan. Hal ini akan membantu memperoleh segala informasi terkait dengan layanan KPR seperti persyaratan, ketentuan, dan sebagainya.

Cara mengakses informasi KPR sangatlah mudah seperti langsung melalui bank atau secara online pada website resmi dari bank yang bersangkutan.

[Baca Juga: Hal-Hal yang Wajib Anda Tahu Saat Mengajukan KPR]  

#3. Lengkapi Berkas Persyaratan

Sebelum mengajukan pengajuan KPR, calon pembeli harus memiliki target rumah yang akan dibeli dengan cara menggunakan KPR. Jenis bangunan yang dapat dibeli melalui sistem KPR adalah rumah baru dan juga rumah bekas.

Untuk rumah bekas wajib melampirkan foto copy (SHM) Sertifikat Hak Milik , (IMB) Ijin Membangun Bangunan dan juga bukti pembayaran PBB atau Pajak Bumi dan Bangunan untuk tahun terakhir.

Jadi setelah sebuah bangunan diputuskan sebagai objek KPR, sebagai pengikatnya akan diminta sejumlah uang sebagai tanda jadi dan kita harus meminta foto copy surat SHM ( Sertifikat Hak Milik ), PBB ( Pajak Bumi dan Bangunan) serta IMB.

Contohnya bagi calon pemohon KPR BTN bagi pemohon yang berpenghasilan tetap, berkas yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut (asli dan fotocopy terlegalisir):

  • Mengisi data pada Formulir Permohonan KPR
  • Foto berwarna 4 x 6 suami dan istri  
  • KTP suami istri Surat keterangan bekerja suami istri ( Jika bekerja keduanya )
  • Foto Kopi Astek /Asanri / Taspen
  • Buku Tabungan dan Uang Muka / Batara BTN
  • Surat nikah
  • Kartu Keluarga
  • Surat Kuasa Pemotongan Gaji oleh Bank
  • Surat keterangan bekerja atau Surat Pengangkatan Minimal 1 tahun.
  • Slip Gaji terahir dilegalisir.
  • Foto Copy NPWP
  • Menanda tangani surat perjanjian awal
  • Rekening 3 bulan terakhir
  • Penghasilan minimal 3 kali dari angsuran perbulannya
  • Materai 6000 empat lembar  

#4. Melakukan Perbandingan di Bank Secara Tepat

Mengumpulkan informasi dari beberapa bank sekaligus adalah cara efektif untuk melakukan perbandingan terhadap harga KPR. Saat ini tersedia berbagai website properti yang memberikan gambaran langsung perbandingan cicilan KPR atas beberapa bank.

Dengan demikian, calon pemohon KPR dapat mengetahui manakah KPR yang paling menguntungkan. Perbandingan tersebut akan sangat membantu dalam mengambil keputusan.

Untuk membandingkan produk-produk KPR, Anda dapat mendatangi langsung bank (itu kalau Anda juga mau antri) atau melalui online (kunjungi website bank kalau mau ribet), atau gunakan website pembanding produk keuangan (Financial Aggregator).

[Baca Juga : Karena Ada Website Financial Aggregator, Sekarang Membandingkan Produk Keuangan Jadi Ga Ribet]  

Adapun hal – hal yang perlu dipertimbangkan saat membandingkan KPR antar bank antara lain: persyaratan yang mereka minta, proses dan juga lamanya waktu pengajuan yang dibutuhkan, besaran bunga yang diterapkan, jumlah biaya yang dikenakan, dan tenor yang ditawarkan oleh bank tersebut.

#5. Riwayat Kreditor Sehat

Mempunyai riwayat kredit tidak menjadi masalah selama proses pembayaran yang dilakukan lancar dan aman. Meskipun riwayat kredit mungkin tidak relevan, akan tetapi perjalanan tersebut dapat menjadi referensi bagi bank untuk melacak kepatuhan calon pemohon dalam membayar cicilan KPR.  

#6. Simulasi Awal

Melakukan simulasi awal dalam pengajuan KPR yang direncanakan adalah salah satu cara terbaik untuk memproyeksi kemampuan pembayaran. Hal ini akan membantu melihat dan menyesuaikan kemampuan melunasi cicilannya hingga akhir.

Selain kemampuan pembayaran, calon pemohon juga akan terhindar dari resiko gagal pembayaran sehingga perlindungannya juga lebih tinggi.

[Baca Juga: Bagaimana Cara KPR untuk Freelancer atau Karyawan Kontrak ?]  

#7. Biaya

Mengajukan permohonan KPR kepada beberapa Bank merupakan cara yang sangat penting karena jika hanya mengajukan kepada satu atau dua Bank, maka peluang untuk diterima semakin kecil juga. Ketika mengajukan permohonan kepada banyak Bank, terdapat pula konsekuensi yang harus diperoleh yakni biaya appraisal.

Saat berkas kita sudah masuk, Bank akan meminta pembayaran biaya appraisal. Biaya appraisal tersebut digunakan untuk biaya operasional tim dari pihak Bank yang melakukan survei ke rumah yang diajukan untuk KPR.

Tujuan survei ini adalah untuk memastikan nominal harga dari rumah tersebut. Pada umumnya, bank akan mengenakan biaya kira-kira Rp. 500.000,00 sampai Rp. 750.000,00 untuk anggaran biaya appraisal.  

Saatnya Membuktikan!

Mulailah dengan mencari informasi mengenai rumah dan KPR. Silakan gunakan website financial aggregator untuk mengetahui syarat dan biaya-biaya yang dibutuhkan.

Dari situ baru mulai mempersiapkan dan mengajukan KPR. Jangan lupa share artikel ini sahabat Anda, agar mereka juga dapat segera memiliki rumah. 

author0
teknologi id bookmark icon
author

Finansialku

PT Solusi Finansialku Indonesia

Tinggalkan Komentar

0 Komentar