Tesla Lebih Pilih India Ketimbang Indonesia, Apa Alasannya?

Muhammad Iqbal Mawardi . February 18, 2021

Teknologi.id – Perusahaan produsen mobil milik Elon Musk, Tesla Inc terlihat semakin yakin untuk menggandeng India sebagai basis produksi keduanya di Asia. Bila hal tersebut benar-benar terjadi, maka harapan Indonesia untuk mendapatkan kerja sama dengan Tesla bisa dipastikan pupus.

Beberapa waktu lalu, Tesla dikabarkan tengah berada pada tahap akhir untuk mencapai kesepakatan dengan India terkait kerjasama memproduksi mobil listrik. Jika hal tersebut telah mencapai kesepakatan, maka Tesla akan memiliki 3 basis produksi mobil yakni di Amerika Serikat, China, dan India.

Melansir dari Bloomberg, Senin (15/2/2021), Menteri Negara Bagian India tersebut mengatakan Tesla memilih Bangalore di negara bagian Karnataka sebagai pabrik pertamanya di India.

Berdasarkan sumber orang dalam yang mengetahui kesepakatan ini, Tesla dikabarkan telah bernegosiasi dengan pemerintah India selama enam bulan terakhir. Saat dikonfirmasi, Tesla seakan tidak mau memberikan jawaban atas komentar tersebut.

Baca juga: 3 Hacker Korut di Dakwa di AS karena Curi Rp18 Triliun

Tesla juga dikabarkan tengah menyelesaikan uji tuntas untuk pembangunan kantor di kawasan tersebut serta berencana untuk membangun fasilitas penelitian dan pengembangan di sana. Sebelumnya, pemilik Tesla Elon Musk mengindikasikan bahwa perusahaannya akan memasuki pasar India dalam cuitan di akun twitter-nya pada 23 Januari 2021.

Pada awal Februari lalu, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan bahwa pemerintah telah menandatangani kesepakatan Non-Disclosure Agreement (NDA) dengan Tesla. Luhut mengatakan hal tersebut berkaitan dengan investasi perusahaan Tesla.

Dari penelusuran Bisnis, Tesla sebenarnya Energy Storage System (ESS). Hal tersebut terungkap dari Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati yang memaparkan bahwa Tesla justru ingin mengembangkan ESS alias sistem penyimpanan energi.

“Tesla minat di energy storage, bukan di electric vehicle battery. Dia datang ke Indonesia lihat potensi menjaga keandalan suplai dari PLTS adalah ESS, ini pasar besar,” ujar Nicke ketika diwawancarai.

Pernyataan Nicke ini rupanya sejalan dengan yang disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto.

Dalam konferensi pers virtual Jumat (5/2/2021), dia mengungkapkan Tesla bakal berdiskusi dengan sejumlah perusahaan pelat merah untuk membahas rencana investasinya, termasuk dalam ESS.

(MIM)


author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar