Inilah Untung Rugi Investasi Saham bagi Ibu Rumah Tangga

Finansialku . May 27, 2021

foto : Bareksa.com

Sebelum ‘Terjun’ ke Investasi Saham

Informasi seputar investasi belakangan ini semakin gencar dicari. Mungkin pengaruh efek pandemi sehingga banyak orang kian menyadari bahwa menyimpan uang di tabungan saja tidaklah cukup sebab tidak sebanding dengan inflasi.

Alhasil, investasi bisa dikatakan sebagai solusi, salah satunya dengan berinvestasi saham. Kenapa investasi saham?

Alasannya, saham adalah instrumen investasi yang bisa memberikan keuntungan atau hasil relatif tinggi, jika dibandingkan jenis investasi lainnya.

IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan pun mencatat kenaikan selama 14 tahun terakhir ini, sekitar 89% per tahun.

Selain itu, sudah banyak investor saham maupun influencer yang speak up mengenai manfaat berinvestasi. Hingga masyarakat pun seolah mendapat suntikan semangat dan motivasi untuk mengikuti jejak yang sama.

Tak heran, event online seperti webinar saham dan sejenisnya kerap menarik perhatian, bahkan pesertanya juga banyak dari kalangan Ibu Rumah Tangga.


[Baca Juga: Moms Yuk Ketahui Investasi Saham Sebelum Melangkah]

 

Memang bukan hal yang mustahil, Ibu Rumah Tangga ikut terjun di dunia investasi saham. Toh pada dasarnya, investasi adalah skill yang bisa dipelajari oleh siapapun.

Bahkan, kondisi ini menjadi pertanda baik bahwa masyarakat Indonesia semakin melek investasi. Tidak lagi “Saving Society” tetapi “Investing Society“.

Hanya perlu digarisbawahi, ketika memutuskan investasi saham jangan tergiur keuntungan semata atau sekedar terbawa arus tren yang ada. Mengingat, investasi berkaitan dengan tujuan keuangan yang ingin dicapai.

Nah, sebelum Ibu Rumah Tangga memutuskan berinvestasi saham. Hal penting yang harus diketahui yaitu soal keuntungan dan kerugian yang bisa saja terjadi. Supaya, Moms bisa berhati-hati, ya.

 

Penting! Ketahui Potensi Untung Rugi dalam Investasi Saham

Untung rugi dalam investasi ibarat dua sisi mata uang. Sebenarnya tidak hanya pada saham, karena semua jenis instrumen investasi bisa memberikan keuntungan tapi juga berpotensi mengalami kerugian.

Namun, pada investasi saham angka kerugiannya bisa cukup besar meningat peluang hasil yang diperolehnya pun sama besarnya. Seperti yang sudah dikatakan, high risk high return.

 

Potensi Keuntungan Investasi Saham

Ibu Rumah Tangga yang tertarik terjun ke dunia saham, pasti ingin memaksimalkan peluang untuk bisa mendapatkan keuntungan, kan? Kira-kira dari mana Ibu Rumah Tangga mendapat keuntungan saat berinvestasi saham?

Yuk, simak penjelasannya berikut ini:

 

#1 Capital Gain

Pertama, dalam investasi saham keuntungan bisa diperoleh dari capital gain, yaitu jika harga saham yang dibeli mengalami kenaikan.

Kenaikan harga ini bisa Moms manfaatkan untuk menjual saham di harga yang lebih tinggi dari pembelian. Sehingga, selisih antara harga beli dan nilai kenaikan itulah yang disebut capital gain.

Sebagai investor pemula, jangan dulu mengedepankan ego untuk memulai dengan modal besar. Cukup modal kecil saja dulu, sambil Moms mempelajari seputar investasi saham tersebut.

 

#2 Dividen

Kedua, peluang keuntungan investasi saham bisa diperoleh dari dividen. Dividen merupakan pembagian laba bagi para pemegang saham sesuai dengan banyaknya saham yang dimiliki.

Saat memperoleh dividen, secara tidak langsung Moms telah diakui sebagai pemilik perusahaan dan berhak ikut dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Biasanya, dividen akan dibagikan secara merata sesuai dengan lembar saham yang dimiliki. Jadi, semakin banyak saham yang dimiliki, semakin besar nilai dividen yang akan diperoleh.

Tapi, pembagian dividen ini hanya dilakukan jika perusahaan tempat Moms menaruh saham mendapatkan keuntungan dan mayoritas pemegang saham menyepakati pembagian dividen.


[Baca Juga: Tips Nyaman Investasi Saham Untuk Ibu Rumah Tangga]

 

#3 Tarif Pajak

Ketiga yaitu dari tarif pajak. Maksudnya, jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya, investasi saham termasuk yang memiliki tarif pajak paling kompetitif yaitu final 0,1%.

Sehingga, tarif pajak ini terbilang yang paling murah. Sebagai perbandingan, jika di deposito umumnya terkena bunga pajak sekitar 20%. Sementara pada properti, biasanya harus membayar pajak sewa mencapai 10%.

 

Itulah potensi keuntungan saat Moms terjun ke dunia saham. Dari ketiga poin yang disebutkan, diharapkan para Ibu Rumah Tangga bisa lebih selektif saat akan menaruhkan saham pada perusahaan tertentu.

Supaya dapat memaksimalkan keuntungan berinvestasi saham yang kelak diperolehnya.

 

Risiko Kerugian Investasi Saham

Selain keuntungan, dalam investasi saham Moms juga harus siap dengan berbagai risiko kerugian yang bisa saja terjadi.

Supaya bisa menjadi gambaran sekaligus bekal pengetahuan, apa saja risiko kerugian tersebut? Berikut penjelasannya:

 

#1 Capital Loss

Jika di keuntungan ada istilah capital gain, maka risiko kerguian dikenal dengan nama capital loss. Di mana investor harus gigit jari karena harga saham yang dibeli ternyata mengalami penurunan sehingga berada di bawah harga beli.

Contoh sederhananya, Moms membeli saham di harga Rp10.000 dan sekarang harga pasar turun menjadi Rp 8.000. Bila belum direalisasi (belum dijual) menjadi paper loss, bila sudah dijual maka akan menjadi kerugian investor tersebut.

#2 Likuidasi

Risiko kerugian yang kedua ketika perusahaan tempat Moms menyimpan saham harus tutup karena dilikuidasi. Misalnya, karena masalah keuangan seperti gagal membayar bunga, pokok utang, dan alasan keuangan lainnya.

Selain itu, perusahaan juga bisa dibubarkan karena alasan hukum seperti dituntut di pengadilan, melanggar aturan, atau alasan lainnya.

Jika terjadi perusahaan yang dilikuidasi, Moms sebagai pemegang saham berada di urutan terakhir yang berhak menerima aset, setelah perusahaan membayar pajak, karyawan dan melunasi utang.

 

#3 Likuiditas

Ketiga adalah risiko kerugian karena terjadi likuiditas, yaitu saat investor membeli saham yang jarang ditransaksi di lantai bursa. Hal ini menjadi masalah ketika investor membutuhkan dana dan berencana menjual sahamnya.

Jika saham jarang ditransaksikan, otomatis pemilik saham akan sulit mencari pembeli sesuai harga yang diharapkan. Kalau investor tersebut sedang benar-benar butuh uang, maka dia terpaksa menjual di harga yang murah. Ini risiko yang perlu diperhatikan investor.


[Baca Juga: Ragam Investasi Untuk Ibu Rumah Tangga]

 

#4 Suspensi

Risiko kerugian berikutnya adalah perusahaan terkena suspensi atau dihentikannya sebuah saham. Sehingga saham tidak bisa diperdagangkan di bursa.

Penyebabnya bisa berbagai hal, namun intinya perusahaan belum memenuhi ketentuan atau aturan bursa.

 

#5 Delisting

Last but not least, risiko kerugian yang cukup parah dan bisa saja terjadi adalah delisting yaitu penghapusan dari pencatatan bursa.

Penyebabnya bisa karena permintaan emiten bersangkutan berdasarkan persetujuan pemegang saham. Atau dikeluarkan oleh otoritas bursa karena emiten melanggar aturan atau tidak membayar biaya pencatatan.

Itulah beberapa risiko kerugian yang bisa terjadi saat berinvestasi saham. Sehingga penting bagi kita untuk memilih perusahaan atau emiten dengan fundamental yang baik. Supaya risiko kerugian tersebut bisa dihindari.


 

Bangun Pondasi Ilmu Berinvestasi

Investasi bukan sekadar mencari untung tanpa kesiapan menghadapi risiko rugi. Sebelum, memantapkan hati dan melangkahkan kaki terjun berinvestasi, pastikan diri sudah memiliki pondasi ilmu yang mumpuni.

author0
teknologi id bookmark icon
author

Finansialku

PT Solusi Finansialku Indonesia

Tinggalkan Komentar

0 Komentar