Sumber: MalangTimes
Teknologi.id - Startup pendidikan Cakap menunjuk mantan menteri perdagangan periode 2011 -- 2014, Gita Wirjawan menjadi anggota komisaris. Perusahaan rintisan ini mencatatkan pertumbuhan pendapatan 300 persen secara tahunan (year on year/ yoy) sejak 2019. Cakap berfokus pada pembelajaran bahasa. Gita menilai, potensi kemampuan bahasa dapat meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
Ia mencotohkan pekerja migran dari Filipina yang dinilai mampu mendatangkan devisa lebih besar karena menguasai bahasa Inggris. "Harapannya orang Indonesia yang dikirim ke Timur Tengah, Hong Kong, Singapura, bisa jadi supervisor IT atau GM di hotel karena mereka jago bahasa Inggris," ujar Gita dalam keterangan pers, Senin (22/8).
Gita mengumpamakan industri pendidikan digital sebagai 'low hanging fruit', terutama yang memiliki bisnis inti kursus bahas asing. "Masih banyak orang Indonesia yang tidak bisa berbahasa yang dipahami komunitas global," ujar Gita.
Baca Juga: Mark Zuckerberg Disebut Berpotensi Melepaskan WhatsApp, Ini Alasannya
Hal itu menjadi salah satu alasan Indonesia kerap kalah saing dalam berkomunikasi di panggung atau pentas internasional dibandingkan India dan Singapura. "Bayangkan jika 100 juta warga negara Indonesia mahir berbahasa Inggris dan Mandarin, niscaya Sumber Daya Manusia kita bisa mengisi posisi-posisi strategi di perusahaan dunia," katanya. "Sky is the only limit. Upaya pemerataan pendidikan di luar jalur formal seharusnya diperluas lagi sehingga di sinilah teknologi berperan," tambah dia.
Tidak hanya Gita, startup ini juga menggandeng nama beken lainnya, yaitu CEO Prasetia Dwidharma Arya Setiadharma sebagai komisari. Prasetia Dwidharma merupakan perusahaan bidang infrastruktur teknologi, informasi, komunikasi, dan investasi.
Baca Juga: Developer Ciptakan Aplikasi Pengingat Dengan Bunyi 'Bip' Saat Data Dikirim ke Google
Selain Gita, Cakap menggandeng CEO Prasetia Dwidharma Arya Setiadharma sebagai komisaris. Prasetia Dwidharma merupakan perusahaan bidang infrastruktur teknologi, informasi, komunikasi, dan investasi. Lalu, Cakap itu Managing Partner MDI VC Singapura, Kenneth Li sebagai komisaris.
Aplikasi Capakap saat ini telah diunduh lebih dari 1,8 juta. Selain itu, ada lebih dari 2,7 juta siswa yang mengikuti berbagai kelas, 250 mitra berbagai institusi untuk peningkatan kemampua karyawan, dan 1.600 pengajar ahli. Angka yang terus bertambah itu potensial untuk dikembangkan sehingga kami berharap SDM Indonesia bisa menjadi bagian komunitas global dengan kemampuan bahasa asing dan vokasi yang mumpuni," ujar Co-Founder sekaligus CEO Cakap.
(nfr)
Tinggalkan Komentar