Dianggap Langgar Aturan, DPR AS Serukan Pemblokiran Huawei dan SMIC

Reza Arafah Suharli . September 11, 2023

Ilustrasi

Foto: Digitimes

Teknologi.id- Pada akhir agustus 2023, Huawei baru saja meluncurkan ponsel flagship terbarunya di pasar China. Ponsel ini bernama Mate 60 Pro. Namun peluncuran ini ternyata membuat Amerika Serikat merasa waswas, hingga negara ini mengancam pemblokiran sepenuhnya akan pabrikan semikonduktor China yaitu Semiconductor Manufacturing International Crop (SMIC). 

Chipset Kirin 9000s dalam Mate 60 Pro Milik Huawei 

Ilustrasi

Ilustrasi chipset kirin 9000s. Foto: Wccftech

Ketika perilisan Mate 60 Pro dilakukan Huawei tidak merinci chipset apa ya yang digunakan pada ponsel flagshipnya itu. Namun perusahaan riset TechInsights menemukan bahwa chipset yang digunakan pada Mate 60 Pro adalah Kirin 9000s. Chip ini dirancang oleh Huawei bersama dengan perushaan SMIC. 

Dalam analisis yang dilakukan, TechInsights menyebutkan bahwa Kirin 9000s memiliki fabrikasi 7 nanometer (nm) yang mendukung konektivitas generasi kelima atau 5G. Chip ini juga disebut chp pertama yang dirancang SMIC dengan desain fabrikasi 7 nm. Sebelumnya chip paling canggih yang dibuat SMIC merupakan chip 14 nm. 

Huawei dan SMIC Melanggar Foreign Direct Product Rule

Ilustrasi

Ilustrasi perusahaan huawei dan smic. Foto: Gizchina.com

SMIC sendiri menghadapi kesulitan dalam mengembangkan teknologi chip yang lebih advanced, karena perusahaan telah dimasukkan ke dalam daftar hitam atau entity list Amerika Serikat semenjak Desember 2020. Dalam daftar ini, perusahaan tidak diperbolehkan menggunakan teknologi AS tanpa izin resmi dari Departemen Perdagangan Amerika Serikat.

Selain SMIC, Huawei juga terdampak oleh hal ini. Dimana Huawei masuk ke dalam daftar hitam Amerika Serikat semenjak Mei 2019 dengan alasan keamanan nasional. Akibatnya, perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang biasanya memasok komponen untuk produk Huawei perlu memperoleh izin khusus dari Departemen Perdagangan AS.

Baca Juga : Berselisih dengan Tencent, Huawei Tarik AoV dan Game Tencent

Sebagai catatan, pembatasan perdagangan yang diberlakukan kepada Huawei dan SMIC mencangkup Foreign Direct Product Rule atau Peraturan Produk Asing Langsung. Aturan ini secara internasional melarang perusahaan manapun menggunakan peralatan AS untuk menghasilkan chip untuk Huawei.

Namun berdasarkan laporan dari Reuters, pemasok yang biasanya bekerja dengan Huawei dan SMIC telah setuju untuk membayar biaya lisensi senilai miliaran dolar AS untuk dapat terus menjual teknologi AS kepada kedua perusahaan China ini. Meskipun mereka berada dalam daftar hitam. Dimana, sebagian besar lisensi tersebut diberikan kepada SMIC.

Aturan ini juga mengakibatkan SMIC tidak dapat menggunakan mesin extreme ultraviolet lithography (EUV) buatan perusahaan Belanda yaitu ASML. Mesin ini seharusnya digunakan untuk memproduksi chip dengan tingkat kecanggihan 7 nm atau lebih tinggi.

Seruan Larangan Penuh Ekspor Teknologi Untuk Huawei dan SMIC

Ilustrasi

Ilustrasi mike gallagher. Foto: Thenation

Berdasarkan laporan yang diungkapkan TechInsights, Mike Gallagher selaku anggota DPR Amerika Serikat telah mengajukan seruan agar pemerintah Amerika Serikat memberlakukan larangan penuh terhadap ekspor teknologi yang berhubungan dengan Huawei dan SMIC. Menurutnya, pembatasan yang diberlakukan saat ini pada kedua perusahaan China tersebut dianggap masih belum cukup efektif.

"Chip ini kemungkinan besar tidak bisa diproduksi tanpa teknologi AS dan untuk itu, SMIC mungkin melanggar aturan ekspor Departemen Perdagangan," ungkap Gallagher. Dirinya menambahkan bahwa ini waktu yang pas untuk memutuskan semua ekspor jenis teknologi bagi Huawei dan SMIC.

Gallagher juga mengungkapkan kritik mengenai komponen chip dalam ponsel Huawei Mate 60 Pro yang tidak dapat diproduksi tanpa menggunakan teknologi milik Amerika Serikat . Dengan alasan ini, dirinya mendesak pemerintah untuk menghentikan sepenuhnya ekspor teknologi ke kedua perusahaan China tersebut. Hal ini bertujuan agar perusahaan yang melanggar aturan dapat sepenuhnya diblokir dari akses teknologi milik Amerika Serikat.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ras)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar