Budi Trisno Aji (kanan) bersama Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana saat pemaparan inovasi alat pengubah sampah plastik menjadi BBM kepada tim penilai IGA 2023 secara daring di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (25/9/2023). Foto: RRI
Teknologi.id - Seorang warga Banjarnegara, Jawa Tengah, bernama Budi Trisno Aji berhasil menciptakan alat yang bisa mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM).
Alat yang dinamai Faspol 5.0 tersebut diklaim mampu menghasilkan BBM olahan dari sampah plastik dengan kualitas setara bio solar dan Pertamina Dex. BBM dari sampah plastik ini pun sudah dilakukan pengujian dari pihak Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan sukses untuk menjalankan mobil penumpang Toyota Fortuner keluaran 2008.
"Kemarin sudah dilakukan pengujian oleh BRIN dan bisa digunakan, baik pada mesin pertanian maupun mesin kendaraan bermotor, seperti mobil kemarin yang diuji Fortuner tahun 2008, dan dinyatakan laik untuk digunakan pada kendaraan," ujar Budi dikutip dari website Pemprov Jateng.
Menurut perhitungan Budi, dari sekitar 50 kg sampah plastik nantinya dapat menghasilkan bahan bakar minyak setara solar sebanyak 30 liter, bensin 10 liter, minyak tanah sebanyak 5 liter, air 2 liter, residu karbon aktif sebanyak 3 kg.
Baca juga: BeeHex: Merubah Limbah Plastik Menjadi Sumber Makanan di Mars
"Hasil inovasi ini siap untuk dikomersialisasikan, karena telah melewati beberapa uji dan kajian. Hasil uji kualitas setara dengan bio solar dan Pertamina Dex. Hasil BBM sudah diujicobakan ke kendaraan," kata Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.
Budi menuturkan, inovasinya tersebut dilatarbelakangi permasalahan sampah yang tinggi di Indonesia, terutama sampah plastik, di mana sampah plastik Indonesia saat ini mencapai 5,4 juta ton per tahun. Dari total jumlah tersebut, sekitar 20 persen atau 1,08 ton sampah plastik ini berakhir di perairan laut.
Budi pun menciptakan alat pengolah sampah plastik ini dengan tujuan untuk mengurangi limbah sampah plastik dan mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.
"Bisa mengurangi sampah plastik. Untuk skala desa terutama di desa kami, sampah plastik bisa terselesaikan. Ada solusi dan solusinya bisa menghasilkan energi baru, yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," ujar Budi.
Pengurusan izin
Produk bahan bakar hasil olahan teknologi Faspol 5.0 tersebut dinamai Petasol dan saat ini masih dalam proses pendaftaran regulasi dan mengurus izin untuk dapat dijual secara umum. Proses itu didampingi oleh BRIN dan Pemprov Jateng melalui Brida Jateng.
"Saat ini perizinan sedang diupayakan. Nanti akan ada izin edar dan sebagainya. Proses dengan BRIN sudah sampai level nasional dan mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada informasi terkait proses perizinan tersebut," ungkapnya.
Selain sudah diuji oleh BRIN, BBM olahan dari Faspol 5.0 tersebut saat ini juga sudah dimanfaatkan oleh warga Desa Kasilib, Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara, hingga 48 desa lainnya di Indonesia.
(dwk)
Tinggalkan Komentar