Robot Kini Makin Mirip Manusia, Bisa Berkeringat dan Bernapas

Lulua Ashila Wardhono . June 16, 2023

Foto: Universitas Arizona State (ASU)


Teknologi.id - Universitas Arizona State (ASU) memegang peran utama dalam menjalankan penelitian yang bertujuan untuk mengungkap rahasia tentang bagaimana tubuh manusia merespons panas ekstrem.


Menyadari akan pentingnya memahami dampak dan keterkaitan panas dengan kesehatan manusia, ASU berkolaborasi dengan Thermatrics, perusahaan terkemuka dalam teknologi pengukuran termal, untuk menghasilkan inovasi luar biasa berupa ANDI (Artificial Nocturnal Dermis Interface), yang sekarang dikenal sebagai robot manekin termal pertama di dunia yang memiliki kemampuan unik untuk bernapas, berkeringat, dan berjalan baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan.


Dalam upaya untuk menemukan solusi yang efektif dalam mengatasi dampak buruk panas ekstrem terhadap tubuh manusia, ASU telah menggandeng Thermatrics, perusahaan terkemuka dalam teknologi pengukuran termal. Hasil dari kolaborasi ini adalah ANDI (Artificial Nocturnal Dermis Interface), sebuah robot manekin termal revolusioner yang memiliki kemampuan luar biasa untuk mereplikasi fungsi termal tubuh manusia. Dengan 35 area permukaan yang dilengkapi dengan sensor suhu, fluks panas, dan pori-pori keringat, ANDI memberikan kemampuan untuk memantau dan menganalisis reaksi tubuh manusia dalam berbagai skenario panas ekstrem.


Panas ekstrem telah menjadi masalah global yang semakin mendesak, dengan ribuan orang meninggal setiap tahun akibat penyakit terkait panas. Di Amerika Serikat, khususnya di Maricopa County, kematian terkait panas mengalami peningkatan sebesar 25% pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan urgensi untuk memahami lebih dalam dampak panas ekstrem terhadap kesehatan manusia. ASU, melalui upaya penelitian yang komprehensif, berusaha memahami mekanisme respons tubuh manusia terhadap suhu ekstrem, dengan tujuan akhir mengembangkan solusi yang efektif untuk mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan panas.


Foto: Universitas Arizona State (ASU)


Dalam menjalankan penelitian ini, ASU tidak hanya mengandalkan ANDI sebagai satu-satunya inovasi yang digunakan. Mereka juga menggabungkan kecerdasan buatan dengan teknologi termal yang canggih dalam pengembangan MaRTy (Measurements of the Air Temperature of Radiant Youth), sebuah robot biometeorologi yang bertugas memantau dan mengukur lingkungan sekitarnya. MaRTy dapat mengukur faktor-faktor penting seperti radiasi matahari, radiasi inframerah, dan konveksi udara, yang membantu para peneliti memahami bagaimana lingkungan mempengaruhi respons tubuh manusia terhadap panas.


Jenni Vanos, seorang profesor yang ahli di bidangnya, dan Ariane Middel, seorang asisten profesor, bekerja sama dengan Konrad Rykaczewski, seorang profesor, untuk memimpin penelitian ini. Fokus utama mereka adalah mempelajari hubungan antara panas ekstrem dan kesehatan manusia, terutama pada individu yang aktif seperti anak-anak dan atlet. Dengan keahlian dan pengetahuan mereka, tim peneliti ASU berharap dapat menghasilkan temuan yang signifikan dalam memahami respon tubuh manusia terhadap panas dan mengidentifikasi langkah-langkah pencegahan yang efektif.


Foto: Universitas Arizona State (ASU)


Tim peneliti ASU juga telah mengembangkan ruang uji panas yang canggih, yang mampu mensimulasikan skenario paparan panas dari berbagai wilayah di seluruh dunia. ANDI ditempatkan di dalam ruang uji ini, di mana suhu dapat mencapai 140 derajat Fahrenheit, dengan tambahan paparan radiasi matahari. Selama simulasi, saluran pendingin internal pada ANDI mengalirkan air dingin ke seluruh tubuhnya, memastikan kenyamanan dan kelangsungan hidup robot manekin ini dalam kondisi panas ekstrem.


Melalui penggabungan kemampuan ANDI dan MaRTy, tim peneliti ASU bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang respon tubuh manusia terhadap panas ekstrem dalam berbagai kondisi lingkungan. Data yang dikumpulkan dari proyek penelitian ini akan digunakan untuk merancang solusi inovatif, seperti pakaian pendingin dan eksoskeleton untuk ransel, yang dapat memberikan perlindungan dan dukungan pendinginan yang efisien.


Foto: Universitas Arizona State (ASU)


Dalam upaya ini, tim peneliti ASU juga mengajak mahasiswa sarjana, pascasarjana, dan peneliti pasca doktoral untuk berpartisipasi, mengundang mereka untuk berkontribusi dalam perjuangan melawan dampak buruk panas ekstrem pada kesehatan manusia.


Dalam menghadapi tantangan panas ekstrem yang semakin meningkat, pemanfaatan robot canggih seperti ANDI dan MaRTy oleh Universitas Arizona State (ASU) memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga kesehatan manusia. Saat ini, panas ekstrem tidak lagi menjadi fenomena yang jarang terjadi, tetapi semakin umum di banyak bagian dunia. Dalam menghadapi ancaman yang semakin meningkat ini, upaya penelitian yang dilakukan oleh ASU dengan menggunakan robot seperti ANDI dan MaRTy memiliki potensi yang sangat besar untuk memberikan solusi transformasional yang dapat mengurangi dampak yang menghancurkan dari panas terhadap individu dan masyarakat di seluruh dunia.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(law)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar