Foto: Interesting Engineering
Teknologi.id - Merupakan program AI yang dirancang untuk membantu terdakwa dalam memenangkan kasus pada pengadilan U.S, Robot Pengacara yang diciptakan oleh DoNotPay akan memberikan respon yang pantas melalui earpiece yang digunakan terdakwa selama sidang berlangsung.
Dijadwalkan pada Bulan Februari, Robot Pengacara ini akan membantu terdakwa yang terkena tilang pelanggaran batas kecepatan pada persidangan U.S (terkecuali California) dan menjadi persidangan pertama yang menggunakan pengacara bukan 'manusia' melainkan robot.
Alternatif pengacara
Menurut DoNotPay, sebagian kasus tilang seharusnya dapat dimenangkan individu namun terdakwa gagal karena tidak mampu biaya hukum yang tinggi atau tidak memiliki waktu dan sumber daya untuk melawan birokrasi. Didirikan pada 2015, DoNotPay hadir sebagai solusi yang ditujukan untuk membantu individu melawan organisasi yang melakukan tidakan merugikan seperti menerapkan biaya hukum yang tidak sesuai dan atau mahalnya biaya penyediaan pengacara.
Baca juga: 7 Situs untuk Membuat Kesimpulan Otomatis Gratis yang Harus Kamu Manfaatkan!
Pada awalnya DoNotPay menawarkan program AI yang bisa menghemat waktu penggunanya dari percakapan 'customer care' dengan menghadirkan fitur penjawab cerdas. Namun pada 2023, DoNotPay mengambil langkah besar dengan bersiap membantu individu untuk memenangkan kasus tilang. Mulai dari mengolah data dari semua kasus sebelumnya hingga mempersiapkan pemberlaan individu serta jawabab pertanyaan yang diajukan oleh pengadilan.
Bagaimana jika gagal?
Merupakan kasus pertama yang akan ditangani oleh AI, DoNotPay sangat siap untuk menaggung beban hukuman jika bantuan AI yang diberikan tidak memenangkan kliennya dalam pengadilan. DoNotPay akan membayar denda untuk tilang pelanggaran kecepatan yang nantinya akan ditentukan pengadilan. Namun, jika pengadilan dimenangkan oleh individu, itu akan menjadi sejarah besar bagi DoNotPay.
Baca juga: Jadwal dan Daftar 82 HP Samsung yang Kebagian Update Android 13, Ada Punyamu?
Yang masih menjadi pertanyaan besar adalah 'Apakah penggunaan perangkat AI pada pengadilan legal?'. Menurut penyampaian Joshua Browder kepada Gizmodo, ia tidak terlalu khawatir tentang legal atau tidaknya. "Ini adalah sebuah eksperimen dan kami suka mengambil resiko." Kata Browder. Menurutnya ada sebuah cara untuk mengatasi pembatasan penggunaan ponsel atau perangkat yang terhubung ke internet dalam pengadilan yaitu dengan penggunaan Apple AirPods.
Melalui website-nya DoNotPay dapat menaklukan lebih dari kasus tilang pelanggaran batas kecepatan. Selain itu biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan bantuan dari Robot-Pengacara ini pun tergolong murah yaitu $36 per tahun. Namun dalam jangka pendek, DoNotPay mungkin akan kesulitan menemukan ruang sidang di mana AI diterima sebagai penasihat hukum. Hal tersebut tentunya tidak menutup intensi baik dari inovasi ini.
(cta)
Tinggalkan Komentar