Teknologi.id - Mahasiswa ITB kembali menunjukkan kreativitasnya dengan menyabet juara 1 lomba Compfest 14 2022 yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Tim terdiri dari kolaborasi dua mahasiswa jurusan Teknik Fisika ITB dan seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika. Nama mereka adalah Nafi Mulyo Kusumo, Syarifa Khairunnisa, dan Muhammad Rifqi Syatria.
Tim bekerja sama untuk mengembangkan aplikasi Odiga untuk membantu masyarakat yang ingin menghabiskan waktu liburannya dengan efisien. Lalu apa yang membuat aplikasi Odiga menjadi begitu spesial hingga bisa merebut hati para juri universitas ternama UI? Simak penjelasannya sebagai berikut.
Baca Juga : Sudah Tau Belum? Ini 10 Jurusan Kuliah yang Paling Bikin Bahagia Mahasiswanya
Aplikasi Perencanaan Berlibur Berbasis AI
Odiga adalah sebuah aplikasi web yang membantu merencanakan perjalanan dengan menggunakan metode K-Means clustering, collaborative filtering, dan genetic algorithm. Aplikasi ini memiliki empat fitur yang dirancang sedemikian rupa agar penggunanya dapat menikmati liburannya semaksimal mungkin.
Fitur pertama adalah perencanaan perjalanan dengan peta interaktif dari Mapbox GL JS. Dengan fitur ini, pengguna dapat memilih tempat wisata yang ingin dikunjungi langsung di atas peta. Tentu saja fitur ini sangat berguna untuk para wisatawan. Salah satu manfaatnya, kamu bisa menentukan tempat wisata mana yang sekiranya berjarak tidak terlalu jauh dari jalur destinasi kamu.
Fitur kedua adalah perencanaan waktu berbasis artificial intelligence (AI). Hanya dengan sekali klik, kamu dapat mengetahui pembagian waktu paling efektif berdasarkan lokasi tempat dan jumlah hari dari rencana perjalanan.
Fitur ketiga adalah pengoptimalan rute berbasis AI. Kebanyakan para traveler hanya memilih destinasi wisata tanpa mempedulikan lokasi ataupun jarak antara tiap destinasi wisatanya. Tentunya, rute yang acak akan menghabiskan sebagian besar waktu kamu dijalan. Apalagi bagi para wisatawan yang pastinya belum familiar dengan daerah yang dituju. Karena itu, fitur ini akan membantu kamu mengurutkan perjalanan menjadi lebih rapi dan pastinya akan menghemat waktu perjalanan.
Fitur terakhir adalah rekomendasi tempat menggunakan collaborative filtering algorithm. Ketika mengunjungi tempat baru, bisa jadi kamu tidak tahu menahu mana saja destinasi wisata yang sangat bagus untuk dikunjungi. dengan fitur ini, Odiga akan memberikan rekomendasi tempat sekaligus ratingnya agar liburanmu semakin seru. Bila tertarik dengan suatu destinasi wisata, kamu pun dapat langsung menambahkan destinasi tersebut ke rencana perjalanan pengguna.
Kiat Keberhasilan Tim Odiga
Syarifa, salah satu anggota tim dari ITB menceritakan tentang pentingnya proses brainstorming dalam proses pembuatan aplikasi tersebut. Menurut Syarifa, brainstorming adalah tahap yang paling penting karena dari proses ini akan didapatkan ide-ide yang membutuhkan design thinking. Design thinking sendiri adalah sebuah metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang kompleks. Menurut tuturan Syarifa, tahap pertama dari design thinking adalah empathize, yaitu proses mengkaji dan meninjau lagi agar ide dapat tepat sasaran.
Syarifa menegaskan bahwa proses brainstorming dan design thinking adalah kiat kemenangan tim Odiga dalam pembuatan aplikasinya. Ia menambahkan bahwa dengan mengikuti proses tersebut, aplikasi yang dibuat akan lebih tepat sasaran dan applicable di kehidupan sehari-hari sehingga nilai jualnya akan lebih tinggi. "Walaupun dari segi teknologi itu canggih banget, mungkin karena kurang tepat sasaran dan kurang applicable di kehidupan sehari-hari, nilai jualnya jadi berkurang. Jadi yang pertama, pastikan ide itu benar-benar tepat sasaran," ujar Syarifa.
Baca Juga : Keren! Mahasiswa UMM Kembangkan Sepeda Listrik Tenaga Surya
(ak)
Tinggalkan Komentar